• Tech & Data
  • Media & Communications
  • Business Dev & Sales
  • Mengawali Karier
  • Dunia Kerja
  • Kesehatan Kerja
  • Artikel Expert
  • Campaign Berlangsung
  • Kabar Produk
  • Kabar Glints
  • Lowongan Kerja
  • Glints ExpertClass
  • Bidang Profesi
  • Business Dev

Business Plan: Mengenal Arti, Jenis, Manfaat, hingga Cara Membuatnya

strategic business plan adalah

Isi Artikel

Sebelum memulai bisnis, sebaiknya kamu membuat beragam strategi serta mempertimbangkan pasar yang akan dijangkau. Business plan atau rencana bisnis adalah istilah yang sering dipakai untuk hal seperti itu.

Layaknya saat hendak berperang, seseorang atau organisasi harus memahami medan perang serta apa saja strategi yang akan dipakai untuk menaklukkan musuh.

Hal serupa berlaku saat memulai bisnis. Kamu tidak bisa sembarangan langsung mulai tanpa adanya business plan atau rencana bisnis untuk ke depannya.

Tanpa business plan , kamu akan kesulitan menghadapi segala masalah yang terjadi di dalam bisnismu. Alhasil, bisnis berpotensi tidak bertahan dalam jangka panjang.

Lantas, apa sih pengertian dari business plan ? Seberapa penting perannya dalam bisnis? Jangan khawatir, dalam artikel ini Glints akan menjelaskannya untukmu.

Baca Juga: Tertarik Memiliki Bisnis Sendiri? Pahami 7 Skill yang Harus Dimiliki oleh Entrepreneur

Apa Itu Business Plan?

rencana bisnis adalah

© Pexels.com

Dilansir dari The Balance SMB , business plan atau rencana bisnis adalah panduan atau dokumen tertulis yang merangkum tujuan bisnis dan operasionalnya secara keseluruhan.

Bagi kamu yang ingin memulai bisnis, sebaiknya harus membuat business plan secara matang agar memiliki tujuan yang jelas, entah dalam jangka pendek ataupun panjang.

Pasalnya, rencana bisnis membantu kita untuk menentukan langkah yang tepat dalam sebuah bisnis.

Hal itu mulai dari menentukan pasar, mencari pendanaan, memperkirakan pendapatan dan pengeluaran bisnis, serta menganalisis segala risiko yang akan terjadi di sepanjang jalannya bisnis.

Setiap tahapan yang dilewati harus diproses dengan kebijakan yang tepat. Dalam mengambil kebijakan , business plan merupakan salah satu faktor penunjang yang penting agar tidak salah sasaran.

Jadi, secara garis besar business plan merupakan penunjuk arah bagimu dalam menjalankan serta mengembangkan bisnis, baik bisnis pribadi maupun perusahaan.

Jenis-Jenis Business Plan

strategic business plan adalah

© Freepik.com

Sejatinya,  business plan  adalah sebuah dokumen yang dapat menuntun pebisnis dan para pemilik usaha menuju kesuksesan.

Pasalnya, kumpulan rencana ini bisa memperjelas setiap aspek dari bisnis dan langkah yang perlu diambil perusahaan guna mencapai tujuannya.

Meskipun demikian, dokumen ini tak bisa digunakan secara sembarangan. Agar sukses, perusahaan harus memanfaatkan jenis business plan  yang sesuai dengan kebutuhan dan kualitas sumber dayanya.

Nah, kira-kira, apa saja jenis-jenis rencana bisnis yang dapat digunakan oleh sebuah perusahaan? Berikut adalah daftar dan penjelasannya.

1.  Startup business plans

Jenis  business plan  pertama yang dapat digunakan oleh para pemilik usaha adalah  startup business plans.

Sesuai namanya, jenis rencana bisnis ini cocok untuk digunakan oleh badan usaha yang baru berdiri atau perusahaan  startup.

Menurut laman Chron , dokumen ini biasanya mencakup bagian yang menjelaskan latar belakang, produk atau layanan, evaluasi pasar, dan proyeksi tim manajemen dalam perusahaan.

Aspek-aspek tersebut biasanya diperlukan guna menarik perhatian para investor. Hasilnya, perusahaan juga perlu menjelaskan beberapa hal dalam bidang keuangan mereka, seperti proyeksi pendapatan, laba, dan arus kas.

2.  Internal business plans

Jenis  business plan  selanjutnya yang dapat dimanfaatkan oleh para pebisnis adalah  internal business plans.

Kategori rencana ini bisa dikhususkan untuk departemen dalam bisnis. Sebagai contoh, untuk tim pemasaran yang perlu mengevaluasi proyek.

Dokumen ini nantinya akan menjelaskan kondisi finansial perusahaan, termasuk biaya operasional dan profitabilitas, kemudian menjelaskan kemungkinan bisnis untuk membayar kembali modal yang diperlukan untuk proyek tersebut.

Rencana bisnis internal juga akan memberikan informasi tentang kualitas proyek, perekrutan, dan biaya teknologi yang dibutuhkan perusahaan.

3.  Strategic business plans

Strategi business plans  adalah salah satu rencana bisnis yang kerap kali digunakan oleh perusahaan besar.

Dokumen satu ini mampu memberikan pandangan yang jelas tentang tujuan perusahaan dan cara mereka untuk mencapainya.

Ia juga meletakkan rencana dasar untuk seluruh divisi perusahaan agar dapat bekerja sesuai dengan target bisnis.

Meskipun struktur rencana berbeda di setiap perusahaan, sebagian besar mencakup lima elemen khusus dalam strategic business plans, yakni:

4.  Feasibility business plans

Jenis  business plan  lainnya yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah  feasibility business plans.

Dokumen ini pada dasarnya menerangkan tingkat kesuksesan yang akan diraih perusahaan pada periode tertentu.

Rencana bisnis ini umumnya mencakup bagian yang menjelaskan kebutuhan akan produk atau layanan, demografi target audiens, dan modal yang dibutuhkan.

Feasibility business plans juga biasanya diakhiri dengan rekomendasi rencana bisnis untuk masa-masa mendatang.

5.  Operations business plans

Menurut Bplans , salah satu rencana bisnis yang sifatnya sangat penting bagi kesuksesan perusahaan adalah operations business plans.

Dokumen ini merupakan rencana internal yang terdiri dari berbagai unsur yang berkaitan dengan kebutuhan operasional perusahaan.

Rencana ini menentukan penanda implementasi dan tenggat waktu jalannya kegiatan operasional perusahaan  untuk tahun mendatang.

Rencana operasional juga menguraikan tanggung jawab masing-masing karyawan yang ikut berpartisipasi.

6.  Growth business plans

Business plan  terakhir yang kerap digunakan oleh perusahaan besar adalah  growth business plans.

Growth business plan adalah deskripsi mendalam tentang pertumbuhan yang diusulkan dan ditulis untuk tujuan internal maupun eksternal.

Sebagai contoh, jika pertumbuhan perusahaan memerlukan investasi, dokumen ini dapat mencakup deskripsi lengkap tentang perusahaan, manajemen, dan kondisi keuangannya.

Rencana tersebut juga harus memberikan rincian lain dari perusahaan untuk memuaskan calon investor.

Pentingnya Business Plan dalam Bisnis

business plan adalah

Setelah mengetahui bahwa business plan adalah sebuah rancangan bisnis untuk menentukan tujuan ke depannya, pasti kamu penasaran, kira-kira seberapa penting keberadaannya dalam bisnis?

Untuk menjawab rasa penasaranmu, berikut Glints akan memaparkan beberapa alasan kenapa rencana bisnis harus dibuat sebelum memulai bisnis:

1. Membantu dalam mencari investor

Alasan pertama kenapa business plan sangat penting adalah dapat membantumu dalam mencari investor.

Tak bisa dimungkiri, setiap bisnis, khususnya bisnis kecil ataupun startup sangat membutuhkan investor sebagai penyuntik dana.

Kendati demikian, investor hanya memberikan dana kepada bisnis yang memiliki tujuan, laporan keuangan, serta target pasar yang jelas.

Nah, dilansir dari Bplans , kamu harus menyerahkan business plan -mu kepada investor saat ingin mengajukan pendanaan kepada mereka.

Mengapa demikian? Sebab, investor tidak ingin sembarangan berinvestasi dan mengakibatkan mereka rugi.

Melalui business plan yang jelas, investor tentu sudah membaca arah bisnismu dan ada kemungkinan akan memberikan dana kepadamu.

2. Mengatur keuangan

Salah satu hal yang membuat bisnis tidak bertahan lama adalah masalah keuangan. 

Kebanyakan orang membuat bisnis dan melakukan pengeluaran tanpa adanya rencana sebelumnya. Alhasil, kondisi keuangan tidak sehat dan bisnis tidak berkembang.

Rencana bisnis membantumu dalam mengatur keuangan. Sebab, dalam periode tertentu kamu sudah memperkirakan berapa besar pendapatan dan pengeluaran dalam bisnis.

3. Membantu dalam pengambilan keputusan

Ketika bisnis berkembang, kamu akan dihadapkan oleh berbagai masalah, mulai dari persaingan ketat dari kompetitor, perekrutan karyawan, dan lain-lain.

Nah, salah satu cara untuk mengambil keputusan yang tepat adalah dengan melihat business plan yang telah dibuat.

Dari situ, kamu akan mengetahui kapan keputusan yang tepat untuk merekrut karyawan, melakukan riset kompetitor, dan lain-lain.

Baca Juga: Lead Nurturing: Pengertian, Manfaat, dan, Tahapannya untuk Bisnis

Apa Saja yang Dimasukkan dalam Business Plan?

business plan adalah

1. Executive summary

Bagian pertama yang harus dimasukkan ke dalam business plan adalah executive summary .

Apa itu executive summary ? Dilansir dari Investopedia , bagian ini menguraikan informasi apa pun tentang perusahaan, mulai dari lokasi, karyawan, produk, target pasar, manajemen perusahaan, dan lain-lain.

Secara garis besar, bagian ini akan pertama kali dilihat oleh investor saat kamu mengajukan pendanaan. 

Oleh karenanya, buat executive summary secara singkat, padat, dan jelas agar investor tertarik terhadap bisnismu.

2. Deskripsi perusahaan

Bagian ini menggambarkan mengenai sejarah perusahaan, visi dan misi, mitra perusahaan, serta ringkasan tujuan bisnis perusahaan.

Hampir sama dengan executive summary , bagian ini juga memegang peran penting untuk menarik perhatian investor.

3. Produk atau layanan

Masukkan produk atau layanan yang kamu tawarkan dalam rencana bisnismu. Dilansir dari Business News Daily , gambarkan bagaimana produk atau layananmu dapat memberikan keuntungan yang besar bagi bisnismu.

Usahakan untuk menjelaskan produk secara rinci. Sebagai contoh, kamu menyediakan layanan belajar online dengan tema pengembangan karier dan akan diisi oleh pakar dari bidangnya masing-masing.

Hal tersebut akan semakin menarik perhatian investor karena mereka tahu secara jelas apa yang kamu tawarkan.

4. Analisis pasar

Analisis pasar atau market analysis adalah bagian yang tidak kalah penting dalam business plan atau rencana bisnis.

Pasalnya, suatu perusahaan butuh target pasar yang tepat untuk mengidentifikasi tingkat persaingan serta siapa saja kompetitornya.

Hal yang harus diperhatikan dalam analisis pasar adalah mengetahui kebutuhan pasar serta bagaimana produk atau layananmu dapat memenuhi kebutuhan pasar tersebut.

Kamu juga bisa melakukan riset konsumen untuk mengetahui target pasar.

5. Strategi marketing

Dilansir dari Investopedia , pada bagian ini perusahaan harus menjelaskan bagaimana strategi marketing -nya untuk menjangkau pelanggan serta mempertahankannya.

Entah dengan cara melalui iklan online, offline , ataupun melalui platform media sosial.

6. Rencana keuangan

Rencana keuangan atau financial planning adalah bagian yang harus dicermati oleh perusahaan dalam membuat business plan .

Pasalnya, kamu harus membuat laporan keuangan dengan detail, seperti budgeting dan data-data keuangan lainnya.

Pastikan bagian ini dikerjakan oleh seseorang yang ahli dalam finansial supaya tidak salah hitung.

Cara Membuat Business Plan

rencana bisnis adalah

Setelah melihat definisi, jenis-jenis, dan manfaatnya, jelas bahwa  business plan  adalah sebuah dokumen yang wajib dimiliki oleh setiap perusahaan.

Meskipun demikian, membuatnya bukanlah perkara yang mudah. Ada langkah-langkah yang harus diikuti perusahaan agar rencana bisnis mereka bisa efektif.

Penasaran bagaimana cara untuk membuat  business plan  yang baik? Berikut adalah pemaparannya.

1. Ketahui kondisi kompetitor

Untuk membuat  business plan  yang efektif, hal yang harus dilakukan perusahaan adalah menganalisis kondisi perusahaan kompetitor.

Bersiaplah untuk menyebutkan nama mereka dan beri tahu apa yang membuat perusahaanmu berbeda dari setiap kompetitor.

Apabila diperlukan, sediakan dokumen pendukung seperti competitive advantage dan bukti lainnya.

2. Ketahui pembaca dokumen

Hal berikutnya yang perlu dilakukan perusahaan saat membuat business plan  adalah mempertimbangkan pembaca dokumen.

Hal ini diperlukan agar perusahaan dapat menggaet minat dari berbagai pihak secara maksimal.

Nah, menurut Entrepreneur , perusahaan sejatinya memerlukan beberapa versi rencana bisnis.

Satu untuk bankir atau pemodal ventura, satu untuk investor individual, lalu satu lagi untuk perusahaan yang ingin melakukan  joint venture.

3. Miliki bukti untuk setiap klaim yang dibuat

Memiliki bukti untuk setiap klaim yang dibuat adalah hal penting yang perlu disesiakan perusahaan saat membuat  business plan.

Dokumen dan bukti-bukti ini diperlukan sebagai cara untuk mendapatkan persetujuan dari seluruh investor.

Sebagai contoh, jika perusahaan berharap untuk menjadi pemimpin industri dalam waktu enam bulan, mereka harus bisa menyertakan dokumen pendukung, seperti laporan keuangan.

4. Jangan bertele-tele

Kesalahan banyak perusahaan adalah menulis  business plan  yang terlalu bertele-tele.

Hal ini bukannya memberikan manfaat, tetapi, justru malah merugikan perusahaan.

Pasalnya, pembahasan dan klaim yang dijelaskan secara bertele-tele hanya akan membingungkan investor. Bahkan, sebenarnya mereka tidak akan membaca penjelasan secara menyeluruh.

Sebagai solusi, tulislah penjelasan dan klaim dalam dokumen secukupnya. Lalu, supaya bisa terlihat lengkap dan meyakinkan, sediakan dokumen pendukung.

5. Jelaskan setiap rincian secara realistis

Terakhir, perusahaan harus menjelaskan setiap bagian dari rencana bisnis secara realistis.

Selalu asumsikan bahwa hal-hal akan memakan waktu 15 persen lebih lama dari yang kamu perkirakan, seperti 20 atau 23 minggu dari sekarang.

Hal ini sejatinya diperlukan untuk mengurangi risiko kegagalan. SElain itu, penjelasan yang realistis juga akan lebih menggugah bagi investor dan  partner  perusahaan.

Baca Juga: Cara Membangun Strategi Penjualan yang Efektif

Demikian penjelasan singkat mengenai business plan serta apa saja bagian yang harus dimasukkan di dalamnya.

Intinya, business plan atau rencana bisnis adalah komponen atau pedoman yang wajib dimiliki oleh individu atau perusahaan saat hendak memulai bisnis.

Setelah membaca artikel ini, mungkin kamu tertarik untuk mulai membangun bisnis, dimulai dari membuat business plan .

Nah, Glints masih punya banyak informasi lainnya seputar dunia bisnis dan tips mengembangkannya.

Kamu hanya perlu mengunjungi kanal Business Dev dan pelajari artikel-artikel yang sudah Glints persiapkan khusus untuk kamu.

Menarik bukan? Tunggu apa lagi? Yuk, langsung baca kumpulan artikelnya sekarang juga!

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik salah satu bintang untuk menilai.

Nilai rata-rata 4.3 / 5. Jumlah vote: 6

Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?

Comments are closed.

Artikel Terkait

Langganan untuk dapatkan info konten karier terbaru di emailmu, terima kasih sudah berlangganan nantikan info konten terbaru glints di emailmu., maaf, permintaanmu tidak bisa diproses. silakan coba lagi., kategori topik.

Media Sosial

Cari kerja berdasarkan.

TAMBAH ILMU & SKILL

Individu Home

NYALA OCBC NISP

strategic business plan adalah

strategic business plan adalah

strategic business plan adalah

Promo OCBC NISP

strategic business plan adalah

strategic business plan adalah

strategic business plan adalah

WomanWarrior

WomenWarriors

Korporasi - Commercial Banking

Korporasi - Kelola Bisnis

Korporasi - Digital Bisnis

Korporasi - Beyond Banking Business

Korporasi - Solusi Industri

Sharia Home

strategic business plan adalah

strategic business plan adalah

About Us Home

strategic business plan adalah

strategic business plan adalah

strategic business plan adalah

strategic business plan adalah

strategic business plan adalah

Halaman yang Anda Cari Tidak Tersedia

15 Dec 2021 Written by: Redaksi OCBC NISP

/asset/media/Feature/Article/image-stock/Pexels-Images/Random-Things/business-plan-1.jpg

Cerita untuk inspirasi

Suku bunga AS naik, reksa dana pendapatan tetap masih menarik

Investment - 6 Feb 2023

Suku bunga AS naik, reksa dana pendapatan tetap masih menarik

Investasi Perlu Planning?

Investasi perlu planning?

Related product.

strategic business plan adalah

Nyala Bisnis

Download one mobile.

strategic business plan adalah

Rates & Fees

Currency Rates

Interest Rates

Terms and Conditions

Digital Security

Our Ecosystem

Raih by Poinseru

2022. PT Bank OCBC NISP Tbk is licensed and supervised by Otoritas Jasa Keuangan and is an LPS participant

65 strategic goals for your company (with examples)

Julia Martins contributor headshot

Strategic goals are a critical part of your strategic plan. In order to achieve your long-term goals, you need a clear sense of where you want to go—and an easy way to share those goals with your team. In this article, we take a look at the difference between strategic goals and other goal setting methodologies, then offer 65 example metrics and strategic goals you can use to get started. 

Goal-setting is a critical part of your business strategy. You want to make sure your team is cohesively moving in the right direction—and goals are a great way to do that. 

But in order for goals to be effective, they need to be measurable. The important thing isn’t just to create goals, but to create strategic goals that help you accomplish your overall company mission. 

In this article, we’ll walk you through when to set strategic goals—vs. other types of goals—and how to do so. 

What is a strategic goal? 

Because strategic goals are closely connected to strategic planning, they tend to be three to five year goals. But the most important part of setting a strategic goal is to identify where you want to go, and what goals you need to achieve to get there. 

How strategic goals compare to other business processes

There are a lot of different strategy and goal setting frameworks you can use. Here’s how strategic goals differ from other types of goals. 

Strategic goals vs. strategic planning

Strategic planning is the process of defining the direction your company wants to go in the next three to five years. A strategic plan includes longer term goals, strategic goals, and shorter-term goals that describe how you’ll achieve your strategic goals. The strategic planning process is typically run by decision-makers and stakeholders. 

Part of defining your strategic plan is coming up with strategic goals. Your strategic plan should also include customer insights, a SWOT analysis , your company values , your organization’s competitive advantages, specific goals on a quarterly or yearly timeline, and a high-level project roadmap if you have one.

Strategic goals vs. strategic management

Strategic management is the organization and execution of business resources in order to achieve your company goals. These usually help you implement your overall organizational strategy. 

Strategic goals, on the other hand, are generally three to five year objectives that tie closely to your strategic plan. 

Think of strategic goals as the specific things you want to achieve in three to five years. These strategic goals are part of your strategic plan, which provides more context and direction for why your company wants to move in that direction. Your strategic plan fuels your strategic management process, which is how you’ll actually achieve those goals. 

Strategic goals vs. strategic objectives

The difference between strategic goals and strategic objectives is somewhat subjective. In general, objectives tend to be more specific than goals—some people argue that objectives are always quantitative, while goals can be either qualitative or quantitative. 

Whether you use the terminology strategic goals vs. objectives , it’s critical to make sure your goals are specific, measurable, and actionable. 

Strategic goals vs. big hairy audacious goals (BHAGs)

Big Hairy Audacious Goals (BHAGs) are long-term goals that typically take between 10 and 25 years to complete. These are industry-defining goals, like Microsoft’s famous goal to put "a computer on every desk and in every home." 

Not every organization has—or needs—BHAGs. Depending on your business strategy, a vision statement might be enough. Whether or not you set BHAGs, strategic goals are shorter-term goals that help you accomplish these bigger, ambitious goals. 

Strategic goals vs. OKRs 

OKRs , which stands for Objectives and Key Results, is a goal setting methodology developed by Andy Grove that follows a simple but flexible framework: 

I will [objective] as measured by [key result] .

OKRs can span multiple years, but most commonly these are one to two year objectives that help your company accomplish your larger strategic plan. In a typical OKR structure, your OKRs feed into your broader strategic goals. 

Strategic goals vs. KPIs

KPIs, or key performance indicators , are qualitative measures of how you’re progressing. Like OKRs, KPIs tend to be shorter in time frame than strategic goals. This is partially due to the fact that KPIs are nearly always quantitative. Achieving several long-term KPIs helps you achieve your broader three to five year strategic goals. 

Strategic goals vs. business goals

Business goals are predetermined targets that organizations plan to achieve in a specific amount of time. Technically, strategic goals—along with BHAGs, OKRs, and KPIs—are a type of business goal. 

65 example strategic metrics and goals

If you’ve never written a strategic goal before, it’s helpful to check out common goals. Though your strategic goals are unique to your strategic plan, use these examples as templates to create measurable, actionable goals with clear success metrics. 

Set strategic goals that are:

Simply phrased

Easy to track

For more tips on what constitutes a good goal, read our article on how to write SMART goals . 

Keep in mind that these goals should be achievable in three to five years. For shorter goals, consider setting OKRs or KPIs instead. For longer goals, check out vision statements and BHAGs . 

Strategic goals: finance

Financial strategic goals typically center around a few different important financial metrics, including:

1. Increasing revenue

2. Attaining or maintaining profitability

3. Growing shareholder value

4. Diversifying your revenue streams

5. Becoming a financially sustainable company

6. Reducing production costs

7. Increasing profit margin

8. Setting revenue targets for new products

9. Reducing department-specific budgets

10. Influencing the percentage of local vs. international sales

Examples of financial strategic goals

These examples do not represent Asana’s goals, and are merely included here for educational purposes. 

11. Increase total revenue by $10M in the next three years.

12. Reduce cost by 12% to become a profitable company by 2024.

13. Grow a specific product’s revenue to 30% of overall business revenue within the next five years.

14. Reduce marketing budget by 10% in the next three years.

15. Update our sales profile so 50% of our sales are international by 2026.

Strategic goals: customer-focused

Strategic goals that focus on your customers can help you break into a new market or further develop a trustworthy brand. These metrics can include:

16. Reducing customer churn

17. Measurably increasing customer satisfaction

18. Increasing the number of new customers

19. Increasing customer retention

20. Offering great customer value

21. Boosting customer outreach

22. Increasing customer conversion rates

23. Breaking into new customer segments

24. Increasing the number of returning customers

25. Decreasing the percentage of returned products

Examples of strategic goals focused on customer metrics

26. Increase net promoter score (NPS) by three points in the next year, and 10 points in the next five years.

27. Capture 23% market share by 2025.

28. Provide the best customer experience in the market—measured based on reaction time, customer sentiment, and brand tracking. 

29. Increase customer retention by 3% every year.

30. Reduce the percentage of returned products to 2% by 2023.

Strategic goals: growth

On an organizational level, growth refers to how your company expands and develops. Growth metrics include:

31. Increasing market share

32. Breaking into new markets

33. Developing new products, features, or services

34. Increasing operational reliability and/or compliance

35. Increasing company velocity

36. Opening new locations

37. Building your brand on social media

38. Increasing website traffic

39. Acquiring a new company

Examples of strategic goals about growth

40. Open 12 new locations within the next four years. 

41. Increase market share to 8% by 2026.

42. Reach 5M followers on social media (including Instagram and Twitter).

43. Increase web traffic to 300K visitors per year by 2024.

44. Start three new product streams by 2027.

Strategic goals: internal

You can also set strategic goals focusing on your internal company goals. Example employee-centric metrics can include:

45. Increasing employee retention

46. Adding new team members

47. Building a healthy organizational culture

48. Implementing a performance review cycle

49. Standardizing titles and/or levels

50. Improving cross-functional productivity

51. Spinning up a project management office (PMO) to standardize processes

52. Attracting the best talent

53. Building high-performing teams

54. Investing in personal and professional development

55. Reducing burnout and impostor syndrome

56. Building employee-focused training programs

57. Reducing employee turnover

58. Improving workplace safety

59. Building better facilities management

Examples of internal strategic goals 

60. Add 20 new team members within the next four years. 

61. Increase overall engagement scores by 7% based on yearly surveys.

62. Increase new hire referrals to 5,000 team members per year by 2026.

63. Develop and circulate new company values by 2023.

64. Implement a biannual performance review cycle within the next three years.  

65. Attain maximum workplace safety score rating within the next three years. 

Achieve your goals with goal tracking technology

Once you develop your goals, you need a clear way to track, measure, and communicate those goals. Too often, teams set great goals and then don’t know how to track those goals over time. 

Instead of letting your goals collect dust in a slide deck or spreadsheet somewhere, use goal tracking technology to connect your strategic goals to your team’s daily work. With Asana , you can track long-term goals, as well as the shorter-term objectives that feed into those goals. 

Related resources

strategic business plan adalah

How to create an action plan that drives results

strategic business plan adalah

Annual planning template

strategic business plan adalah

How to set and track stretch goals to inspire your team

strategic business plan adalah

How to build a strategic plan for your nonprofit

Payroll, ESS, and Talent Management

business plan

Business Plan: Pengertian, Cara Membuat dan Contohnya

Business plan adalah rencana yang harus dibuat ketika seseorang atau perusahaan ingin memulai suatu bisnis. Pembuatan rencana bisnis diharapkan dapat membantu memetakan perencanaan bisnis menjadi aksi yang terukur.

Tidak semua orang yang baru terjun ke dunia bisnis mengetahui dan memahami cara menyusun bisnis plan yang baik dan benar.

Padahal, bisnis plan adalah kunci bagi Anda yang ingin sukses di dunia bisnis. Maka dari itu, LinovHR akan membantu Anda memahami apa itu business plan  dan contoh business plan melalui artikel ini.

Simak info di bawah ini sampai akhir!

Apa Itu Business Plan?

Manfaat membuat business plan, jenis-jenis business plan, cara membuat business plan, contoh business plan.

Business plan adalah suatu dokumen tertulis yang menjelaskan secara rinci tentang bagaimana sebuah bisnis menentukan tujuannya dan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut. Singkatnya, business plan adalah panduan bagaimana suatu perusahaan akan mencapai tujuannya.

Di dalam bisnis plan dijabarkan berbagai strategi perusahaan meliputi marketing, financial, dan operasional. Sehingga dapat dikatakan bisnis plan merupakan dokumen penting yang digunakan untuk menarik calon investor.

Selain itu, bisnis plan juga merupakan salah satu cara terbaik untuk menjaga fokus perusahaan terhadap target di masa depan. 

Meskipun bisnis plan ini kerap digunakan oleh bisnis kecil atau bisnis baru, tidak ada salahnya jika setiap perusahaan memiliki bisnis plan sendiri. Idealnya, bisnis plan harus ditinjau secara berkala untuk melihat apakah tujuan telah tercapai atau berubah.

manfaat business plan

Bagi Anda yang baru terjun ke dunia bisnis, membuat bisnis plan dapat membantu Anda mengecek kelangsungan bisnis sebelum berinvestasi banyak pada waktu atau uang.

Selain itu, bisnis plan memberikan beberapa manfaat lainnya seperti dibawah ini.

1. Mempermudah Dalam Pengambilan Keputusan

Sebuah bisnis plan dapat memberikan kejelasan terhadap proses pengambilan keputusan mengenai aspek-aspek penting dari bisnis seperti investasi modal, sewa, sumber daya, dan lain-lain.

Bisnis plan yang tepat akan membantu Anda mengidentifikasi prioritas dan pencapaian yang yang harus difokuskan.

2. Membantu membuat pola pemasaran

Pemasaran adalah aspek penting dalam bisnis plan. Melalui pemasaran akan membantu untuk menetapkan pangsa pasar Anda, sasaran pelanggan, dan bagaimana Anda akan mempromosikan produk / layanan ke pelanggan atau pasar. 

3. Mudah Memilih Dukungan pendanaan

Bisnis  plan dapat membantu Anda memilih dukungan modal atau pendanaan yang tepat, baik melalui kredit di bank atau modal dari investor. Bisnis plan dapat menjawab pertanyan-pertanyaan yang berkaitan dengan profitabilitas dan peroleh pendapatan.

Baca Juga: Cara Membuat Executive Summary untuk Investor

4. Membantu Mengamankan Talenta Berbakat

Agar bisnis Anda dapat berhasil, sangat penting bagi Anda untuk menarik pekerja dan mitra yang berbakat. Perlu diketahui, salah satu bagian dari tujuan bisnis plan adalah membantu mendapatkan pekerja yang berkualitas di waktu yang tepat. 

5. Memperjelas Struktur Bisnis

Sebuah bisnis plan juga harus menjelaskan struktur dan menetapkan manajemen bisnis yang objektif. Struktur digunakan sebagai alat referensi untuk menjaga bisnis tetap pada jalurnya dengan target sales dan pencapaian operasional. Manfaatkan bisnis plan untuk mengukur dan mengelola prioritas Anda. 

business plan

1. Start-Up Business Plan

Suatu bisnis yang baru berdiri atau berkembang harus menyiapkan strategi-strategi yang detail, salah satu caranya dengan membuat bisnis plan.

Tujuan dari start-up bisnis plans adalah menjabarkan strategi-strategi dengan detail yang diperlukan untuk memulai dan menjalankan suatu usaha baru.

Seringkali, bisnis plan ini juga berfungsi untuk mengamankan pendanaan yang bersumber dari luar.

Start-up plans mencakup informasi yang terperinci dan komprehensif yang terkait dengan  latar belakang bisnis, produk atau layanan, analisis pasar dan industri, tanggung jawab manajemen, serta perincian dan analisis keuangan yang lengkap.

2. Internal  Business Plan

Internal Business Plans adalah jenis bisnis plan yang menargetkan spesifik audiens yang berkaitan dengan bisnis.

Contohnya tim pemasaran yang perlu mengevaluasi proyek tertentu. Bisnis Plan akan membantu menggambarkan bagaimana kondisi perusahaan saat ini, termasuk biaya operasional dan profitabilitas . 

Kemudian, biaya operasional dan profitabilitas tersebut akan dihitung untuk mengetahui apakah bisnis tersebut dapat mengembalikan modal yang dikeluarkan untuk proyek tersebut. 

Internal plans atau rencana internal memberikan informasi mengenai proyek pemasaran, perekrutan, dan biaya teknologi. Selain itu, berisikan pula analisis pasar yang menggambarkan demografi target, ukuran pasar, dan efek positif pasar terhadap pendapatan perusahaan.

3. Strategic Business Plan

Sebuah bisnis plan yang strategis dapat memberikan pandangan tingkat tinggi tentang tujuan perusahaan dan bagaimana perusahaan dapat mencapainya. Jenis bisnis plan ini biasanya digunakan sebagai rencana dasar untuk seluruh perusahaan. 

Umumnya, kerangka dari bisnis plan strategis pada setiap perusahaan berbeda-beda namun kebanyakan perusahaan menggunakan unsur unsur berikut ini:

Rencana bisnis strategis mampu menginspirasi karyawan untuk bekerja sama dalam menciptakan kesuksesan untuk perusahaan.

4. Feasibility Business Plan

Jenis bisnis plan ini dapat aplikasikan ketika bisnis Anda ingin lebih berkembang seperti menawarkan produk baru atau memasuki pasar baru.

Bisnis plan ini dapat membantu Anda mengetahui seberapa besar kemungkinan untuk berhasil sehingga Anda tahu langkah terbaik untuk kedepannya.

Feasibility plans atau rencana kelayakan lebih berfokus pada pendekatan penilaian yang meliputi target demografi, analisis pasar dan kebutuhan modal, beserta dengan standar objektif untuk menilai kelayakan.

5. Operations Business Plan

Bisnis plan operasional merupakan rencana internal yang terdiri atas unsur-unsur yang berkaitan dengan operasional perusahaan. Tujuan bisnis plan operasional adalah menguraikan tentang tanggung jawab para karyawan.

Komponen Yang Terdapat Dalam Business Plan

1. executive summary.

Executive summary berisikan gambaran secara singkat namun jelas dari business plan. Gambaran ini tentunya menjelaskan rencana bisnis perusahaan secara komprehensif.

2. Profil Perusahaan

Profil perusahaan berguna menjelaskan pembaca tentang bisnis yang dijalankan suatu perusahaan. Isi pembahasan dalam bab ini meliputi visi dan misi perusahaan, penjelasan produk atau jasa dan tim dalam manajemen.

3. Produk dan Layanan

Bab ini menjelaskan berbagai produk atau jasa yang ditawarkan beserta aspek-aspek detilnya.

4. Analisis Pasar

Penjelasan analisis pasar berguna untuk mengetahui posisi perusahaan di suatu segmen pasar tertentu. Analisis ini dapat mengidentifikasi sebesar apa peluang perusahaan di segmen pasar tersebut.

5. Strategi Pemasaran

Bagian ini bisa menjadi kelanjutan dari peluang yang ditemukan di analisis pasar. Strategi pemasaran biasanya menggunakan analisis SWOT ( Strength, Weakness, Opportunity, Threat ).

6. Analisis Keuangan

Analisis keuangan menjelaskan mengenai modal, perhitungan laba rugi dan juga proyeksi break even poin (BEP) perusahaan.

7. Rencana Pengembangan Bisnis

Tak lupa, rencana pengembangan bisnis juga harus disertakan dalam business plan. Dengan adanya rencana ini, pembaca akan mengerti mengenai proyeksi pertumbuhan perusahaan dalam beberapa tahun kedepan.

Setelah mengetahui jenis-jenis bisnis plan, kini buat bisnis plan Anda sendiri. Berikut beberapa tips atau cara membuat business plan yang baik dan benar:

1. Buat Ringkasan Singkat 

Langkah pertama untuk membuat bisnis plan adalah dengan membuat ringkasan singkat mengenai bisnis yang Anda jalankan.

Pada bagian ini, Anda dapat memasukan informasi seputar visi misi bisnis, tujuan, target bisnis, layanan atau produk yang dijual, dan informasi dasar lainnya yang meliputi tim leadership perusahaan, karyawan, dan lokasi perusahaan. 

2. Masukan Informasi Latar Belakang Bisnis

Langkah kedua adalah memasukan informasi latar belakang bisnis. Umumnya, latar belakang bisnis berisikan gambaran singkat tentang industri. Usahakan Anda memberikan gambaran bisnis saat ini serta kemungkinan masa depan.

Selain itu, Anda juga harus memberikan informasi seputar perkembangan pasar dalam industri, termasuk produk atau perkembangan baru yang akan menguntungkan atau merugikan bisnis. 

3. Lakukan Analisis pasar

Langkah ketiga adalah melakukan analisis pasar , penting bagi Anda untuk benar-benar mengerti tentang industri bisnis dan target pasarnya.

Oleh sebab itu, Anda perlu melakukan riset yang kompetitif sehingga Anda dapat mengetahui apa yang dilakukan pebisnis lain dan apa kekuatan bisnis mereka. Jadi, lakukan riset atau analisis pasar dengan mengikuti trends terkini.  

3. Susun Struktur Organisasi dan Manajemen

Selanjutnya, buat struktur organisasi dan manajemen yang sah di mata hukum. Struktur yang tercatat secara hukum ini sangat penting untuk kelangsungan bisnis Anda di masa mendatang. Gunakan bagan organisasi untuk menjelaskan siapa yang bertanggung jawab  apa yang ada di perusahaan Anda. 

4. Gambarkan Layanan atau produk

Langkah berikutnya dalam pembuatan bisnis plan adalah membuat gambaran layanan atau produk yang ingin Anda jual. Jelaskan bagaimana produk atau layanan bisnis perusahaan dapat memberikan keuntungan pada konsumen. 

5. Tetapkan strategi pemasaran dan penjualan

Bagian yang tidak kalah penting dalam business plan adalah informasi seputar strategi-strategi perusahaan, salah satunya strategi pemasaran dan penjualan. Pada bagian ini, sebisa mungkin Anda menjelaskan strategi pemasaran dengan detail dan bagaimana strategi pemasaran ini dapat menarik dan mempertahankan pelanggan.

Serta, jelaskan juga bahwa penjualan tersebut benar-benar dilakukan dengan tepat dan matang.

Bagian ini dapat mempengaruhi bagian bisnis plan selanjutnya, sehingga pastikan Anda menjelaskan strategi pemasaran dan penjualan secara lengkap.

6. Rencanakan Logistik dan Operasi

Perlu diketahui, perencanaan logistik dan operasi merupakan bagian yang penting dan perlu dipertimbangkan dalam proses pembuatan bisnis plan.

Bagian ini berisikan informasi-informasi yang berkaitan dengan operasional yang meliputi:

7. Rencanakan Anggaran

Membuat rencana anggaran merupakan salah satu tahap yang paling penting dalam pembuatan bisnis plan.

Sebab, kelangsungan hidup dan mati  suatu bisnis dipengaruhi oleh kondisi finansial yang sehat, tidak peduli sehebat apa ide, usaha, waktu, atau uang yang Anda investasikan jika kondisi keuangan tidak sehat maka bisnis yang Anda jalani dapat gagal. 

Oleh sebab itu, buat rencana anggaran yang akurat, tepat, dan detail dengan memasukan unsur-unsur yang penting seperti laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas, dan proyeksi keuangan. 

Proposal Bisnis Restoran “Rawon Juara”   Nama Perusahaan : Rawon Juara Bidang Usaha : Makanan Jenis Produk : Rawon  Alamat Perusahaan: Jl. Patimura No.11 Malang Nomor Telepon: 0812-8774-6577

1. Latar Belakang

“Rawon Juara merupakan suatu bisnis potensial yang menggunakan bahan baku berupa daging sapi segar yang dipadukan dengan bumbu asli rawon khas Malang yang diproduksi sendiri.

Restoran yang terletak di Jalan Patimura, Malang ini hanya juga menjual menu rawon daging dengan resep rahasia yang sudah turun-temurun dari tahun 1970 yang keasliannya terjaga…”

Agar bagian ini terlihat lebih meyakinkan, Anda bisa menambahkan tinjauan pustaka atau hasil riset penelitian yang berkaitan dengan manfaat mengonsumsi makanan rawon daging dari sumber yang bisa dipertanggung jawabkan

2. Visi Misi Usaha 

Visi: Menghadirkan restoran rawon dengan cita rasa khas Malang yang bisa dinikmati semua kalangan.

Misi: Menghadirkan cita rasa rawon yang kuat dan memberikan service terbaik kepada semua pelanggan.

3. Gambaran Produk

“Bisnis Rawon Juara menjual  rawon sebagai menu utama. . Tak hanya itu, adapun beberapa menu pendamping yang lain seperti tahu campur, rujak cingur, soto daging, dan aneka minuman” 

4. Rencana usaha

Bagian terakhir dalam pembuatan bisnis plan adalah rencana usaha. Pada bagian ini, usahakan Anda menuliskan informasi sedetail mungkin mengenai bisnis yang Anda jalankan, seperti dibawah ini:

“Restoran Rawon Juara selalu mengedepankan bahan baku yang segar. Oleh sebab itu, bahan baku dibeli setiap dua hari sekali. Jam operasional restoran dimulai pada pukul 11 siang hingga pukul 9 malam, dari hari selasa sampai minggu karena senin tutup”

Strategi pemasaran

“Agar restoran Rawon Juara dikenal lebih banyak kalangan masyarakat, kami melakukan berbagai strategi pemasaran seperti promo, diskon harga, dan menggunakan jasa influencer media sosial. Serta, ada juga akun social media khusus untuk melaksanakan berbagai promosi, website yang berisi informasi promo, dan konten-konten menarik untuk mendapatkan perhatian calon konsumen”

Rencana Anggaran

“Sewa ruko : Rp. 10.000.000 / tahun

Bahan baku daging : Rp. 1.000.000 x 2 = Rp. 2.000.000

Bahan baku tambahan : Rp. 500.000 x 2 = Rp. 1.000.000

Dan lain-lain…..”

Sumber Anggaran

“Budget pribadi : Rp. 20.000.000

Dana pinjaman : Rp. 10.000.000

Dana investor : Rp. 25.000.000

Dan lain-lain….”

Struktur organisasi 

“Manager : Bambang

Pemasaran : Chandra

Keuangan : Anjar

Kesimpulan 

Demikian penjelasan mengenai business plan mulai dari pengertian hingga contoh membuat yang baik dan benar. Diharapkan informasi diatas dapat menjadi inspirasi bagi Anda yang baru terjun ke dunia bisnis khususnya bagi pebisnis pemula.

Kerangka bisnis plan diatas hanya sebuah gambaran singkat, Anda bisa menambahkan poin-poin penting lainnya agar kerangka bisnis plan lebih menarik. Serta, siapkan pula dokumen-dokumen pendukung lainnya jika dibutuhkan.

https://smallbusiness.chron.com/6-types-business-plans-2591.html  

https://www.forbes.com/sites/theyec/2019/08/09/the-different-types-of-business-plans/?sh=27d896122976  

' src=

Article For You

Yuk, Kenali Perbedaan Invoice dan Kwitansi!

Yuk, Kenali Perbedaan Invoice dan Kwitansi!

Yuk, Kelola Kehadiran Mudah dan Praktis Menggunakan Absensi Mobile!

Yuk, Kelola Kehadiran Mudah dan Praktis Menggunakan Absensi Mobile!

Related article.

5 Business Software yang Wajib Perusahaan Gunakan

5 Business Software yang Wajib Perusahaan Gunakan

Mengenal Tipe Learning Management System Indonesia, Seperti Apa?

Mengenal Tipe Learning Management System Indonesia, Seperti Apa?

//

Accurate Online Logo

Business Plan Adalah : Pengertian, Jenis, dan Cara Membuatnya

Business plan adalah salah satu dari lima hal yang harus Anda pahami sebelum memulai bisnis. Meskipun kelima hal ini terdengar kurang bermanfaat dalam kurun waktu yang pendek, namun tanpa kelima hal ini Anda akan kesulitan dalam mempertahankan bisnis Anda.

Sebelum Anda memulai bisnis, hal pertama yang harus Anda pahami adalah target konsumen dan manfaat produk Anda. Kedua, memulai langkah kecil dan nyata dalam memulai bisnis. Ketiga, memahami keunggulan kekuatan Anda. Keempat, mencari mentor dalam berbisnis, dan kelima adalah membuat bisnis plan ini.

Nah, pada kesempatan kali ini, mari kita membahas tentang pengertian business plan , jenis-jenis, dan cara membuat business plan .

Business plan Adalah

Definisi dari business plan adalah suatu dokumen tertulis yang menggambarkan sifat bisnis Anda. Dalam dokumen ini harus mengandung strategi penjualan dan pemasaran secara rinci, kondisi keuangan, dan juga pendapatan serta pengeluaran selama menjalankan bisnis tersebut.

Pembuatan dokumen ini bertujuan untuk mencantumkan tujuan yang ingin diraih oleh perusahaan, serta cara untuk mencapai tujuan tersebut dengan baik. Selain itu, suatu business plan juga bisa dijadikan arahan tentang bagaimana suatu perusahaan mampu menjawab berbagai masalah dan tantangan yang ada di masa depan.

Oleh sebab itu, pembuatan dokumen ini tidak bisa dilakukan secara tergesa-gesa dan harus disusun secara matang.

Dari adanya penjelasan di atas, bisa kita simpulkan bersama bahwa business plan adalah suatu dokumen yang berisi tentang bagaimana suatu perusahaan akan di bangun, lengkap dengan tujuan yang ingin dicapai dan strategi dalam mencapai tujuannya. Sederhananya, dokumen ini bisa menjadi kompas atau penunjuk arah bagaimana perusahaan bisa berkembang.

Baca juga: Ide dan Peluang Usaha: Perbedaan dan Contohnya

Jenis-jenis Business plan

Sebelum memahami bagaimana cara menyusun business plan yang baik, kita harus memahami dulu tentang berbagai jenis business plan . Dirangkum dari berbagai sumber, sedikitnya ada lima jenis business plan yang bisa Anda pilih, yaitu:

Start-Up Business Plan

Jenis business plan ini akan menjelaskan perusahaan yang hendak didirikan. Start-up business plan memiliki kandungan produk atau jasa yang hendak Anda tawarkan pada publik, evaluasi kompetitor, evaluasi pasar, tim marketing, berbagai faktor risiko, serta sistem manajemen yang nantinya akan diterapkan.

Dalam dokumen ini ini juga terkandung berbagai proyeksi terkait keuntungan, pemasukan, pengeluaran, serta arus kas perusahaan. Business plan jenis ini bisa dibilang cukup lengkap, sehingga sangat sesuai untuk disajikan pada calon investor.

Strategic Business Plan

Strategic business plan adalah salah satu jenis business plan yang cukup rumit dibandingkan dengan jenis business plan sebelumnya. Dalam dokumen ini terdapat berbagai hal yang lebih spesifik dalam menjelaskan tujuan atau objektif yang hendak diraih oleh perusahaan.

Struktur yang ada dari dokumen ini bervariasi untuk setiap perusahaan, namun ada beberapa komponen yang dianggap paling penting yang harus dimasukan, komponen tersebut adalah visi bisnis, pernyataan misi perusahaan, faktor kritis, strategi dalam mencapai tujuannya, serta jadwal penerapan strategi perusahaan.

Strategic business plan ini mampu membantu pihak stakeholder dalam memahami tujuan perusahaan, sehingga mereka bisa ikut percaya dengan visi dan misi perusahaan.

Operations Business Plan

Operations Business plan adalah salah satu bisnis plan yang dibuat khusus untuk pihak internal perusahaan saja. Di dalam dokumen ini tercantum perencanaan dan peraturan tentang jalannya suatu perusahaan. Lebih lanjut lagi, dalam dokumen ini juga tercantum berbagai tanggung jawab untuk setiap orang yang berkepentingan di dalam perusahaan.

Development Business Plan

Development business plan adalah penjelasan lengkap terkait bisnis yang hendak di bangun. Di dalam bisnis plan ini terkandung seluruh kelengkapan terkait organisasi perusahaan, administrasi, serta pertanggungjawaban yang ditanggung oleh setiap karyawan. Untuk itu, dokumen ini bisa digunakan untuk pihak internal atau pihak eksternal.

Growth Business Plan

Growth Business plan adalah bisnis plan yang di dalamnya terkandung perencanaan pengembangan perusahaan di masa depan. Dokumen ini dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan internal maupun eksternal agar bisa mendapatkan lebih banyak modal dari investor.

Namun, jika bisnis plan ini dimanfaatkan untuk keperluan eksternal, maka dokumennya harus berisi penjelasan yang detail terkait perusahaan, struktur manajemen, serta pihak apa saja yang menduduki posisi penting.

Baca juga: Apa itu Bisnis Dropshipping dan Bagaimana Cara Memulainya?

Cara Membuat Business Plan

Setelah kita memahami pengertian business plan serta jenis-jenisnya. Maka saat ini kita akan belajar bersama tentang cara membuat dokumen bisnis plan yang baik. Berikut ini adalah penjelasannya.

1. Lakukanlah Lebih Banyak Riset Sebelum Membuat Business Plan

Hal pertama yang harus Anda siapkan adalah berbagai pertanyaan yang akan membantu Anda dalam menentukan produk apa yang terbaik. Anda bisa bertanya pada diri sendiri terkait unique selling point dari produk Anda, sehingga produk Anda bisa terlihat unggul di mata pelanggan.

Anda juga harus bertanya tentang kenapa pelanggan atau konsumen Anda harus memilih produk tersebut? Siapa target pasarnya? dan kapankah waktu terbaik dalam mengenalkan produk Anda di pasar? Pertanyaan dengan dasar 5W+1H ini akan sangat membantu Anda dalam menjalankan bisnis.

Setelahnya, lakukanlah analisa pasar untuk mengetahui persaingan bisnis yang hendak Anda masuki. Analisa pasar atau riset pasar ini sangat penting untuk membuat strategi yang tepat untuk membuat suatu kebijakan yang baik atau yang buruk. Riset pasar ini juga bisa membantu Anda dalam menentukan tujuan perusahaan di masa depan.

2. Cobalah Untuk Membuat Company Profile

bisnis plan yang baik harus memiliki informasi lengkap perusahaan secara detail. Informasi ini bisa Anda tuangkan dalam suatu company profile yang di dalamnya terdapat nama perusahaan, alamat kantor, nama direksi atau komisaris, sejarah terbentuknya perusahaan, bidang industri, dan produk yang ditawarkan pada konsumen.

Company profile   ini juga bisa memuat aset perusahaan,visi dan misi perusahaan, serta target pasar. Dengan membuat company profile yang baik, maka perusahaan Anda akan memiliki nilai kredibilitas yang baik.

Artinya, company profile bisa Anda jadikan sebagai kesempatan untuk menjual perusahaan Anda pada para calon investor atau calon pelanggan. Untuk itu, sebaiknya tempatkan company profile ini pada bagian depan bisnis plan.

3. Tentukanlah Tujuan Bisnis Anda

Adanya pernyataan tujuan dalam dokumen bisnis plan mampu membuat para calon investor ataupun pihak stakeholder dalam memahami tujuan yang ingin diraih oleh perusahaan.

Tapi, Anda juga harus melengkapinya dengan cara atau langkah-langkah dalam meraih tujuan tersebut. Untuk itu, rumuskanlah berbagai langkah untuk meraih tujuan tersebut, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang.

Adanya pernyataan ini juga berfungsi untuk mengamankan modal Anda dari calon investor. Namun, jelaskanlah tujuan yang mendasari pendanaan tersebut secara rinci, lalu bagaimana pendanaan itu mampu membuat bisnis Anda bisa berkembang.

4. Siapkanlah Seluruh Dokumen yang Dibutuhkan

Terdapat beberapa dokumen lain yang harus Anda butuhkan selain company profile untuk meningkatkan kredibilitas perusahaan. Untuk itu, Anda memerlukan catatan laporan keuangan, arus kas, lisensi, dll. Berbagai dokumen tersebut akan menjadi perhatian penting bagi para investor sebelum akhirnya mereka mau menanamkan modalnya.

5. Jelaskan dengan Rinci Barang Atau Jasa Anda

Terdapat beberapa aspek yang harus Anda jelaskan dengan baik, yaitu penjelasan tentang cara kerja produk, pricing model dan alasan di balik model tersebut, target customer utama, alasan kenapa produk Anda lebih unggul dari produk sejenis lainnya, dan strategi pemasaran serta penjualan.

6. Buatlah Marketing Plan

Marketing plan berguna agar bisnis Anda mempunyai rencana pemasaran yang lebih solid. Dalam suatu marketing plan, Anda cukup menyertakan latar belakang proyek, visi dan misi, pernyataan masalah, tujuan dan objektif yang ingin diraih, serta target konsumen Anda.

Selain itu, Anda juga harus menjelaskan channel utilization terkait kanal pemasaran Anda, strategi komunikasi pada calon konsumen, serta timeline dalam memastikan proyek bisnis mampu berjalan tepat waktu.

7. Sesuaikan Pada Target Pembacanya

Setiap jenis bisnis plan ditujukan untuk pembaca yang berbeda-beda. Terdapat yang hanya untuk keperluan internal, ada juga yang dibuat khusus untuk para investor dan pimpinan perusahaan.

Untuk beberapa pihak tertentu, Anda hanya harus mencantumkan berbagai hal yang spesifik saja dalam dokumen ini . Dengan begitu, Anda bisa lebih fokus dalam menekankan aspek tertentu saja yang memang harus dipahami oleh pembaca.

Dengan begitu, Anda bisa membuat beberapa versi bisnis plan. Hanya saja, Anda harus memastikan berbagai data faktual dalam bisnis plan tersebut guna menghindari adanya kekeliruan di kemudian hari.

Baca juga: 12 Prinsip Etika Bisnis yang Harus Dimiliki Oleh Wirausahawan

Buatlah Analisis Bisnis dan Proyeksi Keuangan

Untuk Anda yang memiliki bisnis kecil dan berencana ingin mengembangkan usaha, maka Anda harus mencantumkan hasil analisa perusahaan Anda. beberapa hal yang wajib Anda sampaikan dalam poin ini adalah banyaknya pemasukan dan pengeluaran, serta neraca aset dan juga utang-piutang perusahaan.

Tujuannya adalah untuk membuktikan bahwa kondisi keuangan Anda sedang sehat, sehingga sudah siap untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi.

Selain itu, sertakanlah proyeksi keuangan Anda pada dokumen ini agar bisa meningkatkan kepercayaan para investor. Karena pada intinya setiap investor ingin mendapatkan keuntungan yang besar dari dana yang sudah diinvestasikan. Untuk itu, sebagai pengusaha Anda harus bisa menjelaskan bahwa Anda mampu memaksimalkan keuntungan.

Anda juga bisa menambahkan hasil penjualan pada periode tertentu, dan perkiraan pengeluaran serta pemasukan untuk beberapa tahun berikutnya pada bagian proyeksi keuangan. Namun, Anda harus membuatnya secara realistis dan akurat.

Nah, dalam membuat laporan keuangan serta proyeksi keuangan ini, Anda bisa memanfaatkan software akuntansi dari Accurate Online. Kenapa? Karena software akuntansi ini mampu menampilkan laporan pemasukan dan pengeluaran, serta neraca aset dan juga utang-piutang perusahaan secara akurat, real-time, dan mudah untuk di akses.

Tertarik? Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini:

footer image blog akuntansi

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik salah satu bintang untuk menilai.

0 pembaca telah memberikan penilaian

Belum ada yang memberikan penilaian untuk artikel ini :( Jadilah yang pertama!

As you found this post useful...

Follow us on social media!

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?

Wanita lulusan S1 Bisnis Manajemen yang sering membagikan berbagai ilmunya dalam bidang bisnis secara menyeluruh kepada masyarakat, mulai dari tips, ide bisnis, dan masih banyak lagi.

Bagikan info ini ke temanmu!

Related posts.

Apa itu Customer Retention Rate? Ini Pengertian dan Peran Pentingnya Bagi Bisnis

Apa itu Customer Retention Rate? Ini Pengertian dan 3 Cara Mudah dalam Menentukannya

Apa itu Customer Willingness to Pay? Ini Pengertian dan 5 Faktor yang Memengarhuinya!

Apa itu Customer Willingness to Pay? Ini Pengertian dan 5 Faktor yang Memengarhuinya!

Mengenal B2C (Business to Consumer) dan 5 Jenisnya

Mengenal B2C (Business to Consumer), Tantangan Besar dan Ke-5 Jenisnya

Apa itu Bisnis B2B? Ini Pengertian dan 5 Perbedaan Besarnya dengan B2C

Apa itu Bisnis B2B? Ini Pengertian dan 5 Perbedaan Besarnya dengan B2C

Logo

Business plan merupakan salah satu cara agar bisnis Anda bisa berhasil. Sangat penting bagi Anda untuk mengenal business plan untuk mengembangkan usaha Anda. Hal ini karena wirausahawan harus memiliki rancangan konsep usaha yang akan dijalani. Tanpa perencanaan bisnis yang matang, Anda tidak akan tahu arah dan tujuan suatu usaha yang sedang Anda jalani.

Perencanaan bisnis yang baik dapat membuat usaha Anda menjadi lebih sukses. Namun, sebelum menuliskan rencana bisnis ini, Anda harus menentukan target pasar bisnis terlebih dahulu. Semua upaya tersebut dapat Anda sederhanakan dengan pemakaian Sales Software . Untuk mengetahui secara lebih dalam mengenai business plan , simaklah artikel berikut ini!

Baca juga: 5 Fitur Penting Hash Core ERP untuk Pengembangan Bisnis Anda

Apa itu Business Plan ?  

business plan

Rencana bisnis atau  business plan  adalah   sebuah panduan atau dokumen untuk bisnis Anda yang berisi uraian tujuan dan merinci bagaimana Anda berencana untuk mencapai tujuan tersebut .  Dalam dokumen tersebut terdapat analisa keuangan, perkiraan modal dan pendapatan, strategi pemasaran dan penjualan secara rinci selama menjalankan bisnis tersebut.  Selain itu, rencana bisnis juga mencakup target jangka pendek, menengah, dan panjang. Membuat rencana bisnis tentu saja tidak mudah, karena bersifat lengkap dan memuat informasi serinci mungkin agar tujuan dari bisnis Anda bisa tercapai. 

Jika Anda pernah menuliskan ide bisnis dengan membuat beberapa isi tujuan yang perlu Anda selesaikan, maka Anda telah menulis rencana bisnis atau setidaknya komponen yang paling mendasar dari business plan tersebut. Pada intinya, rencana bisnis adalah sebuah rencana tentang bagaimana bisnis Anda akan berjalan, dan bagaimana Anda akan membuatnya berhasil. Pembuatan business plan dapat berguna juga sebagai arahan tentang bagaimana perusahaan akan mengatasi masalahan dengan tantangan yang ada di masa depan. Oleh karena itu, membuat perencanaan bisnis tidak boleh tergesa-gesa karena sifatnya penting bagi perusahaan.

Mengapa Perencanaan Bisnis Sangat Penting? 

Business plan adalah alat yang sangat penting dan strategis bagi pengusaha. Perencanaan bisnis yang baik tidak hanya membantu wirausahawan fokus pada langkah-langkah spesifik yang diperlukan bagi mereka untuk membuat ide bisnis berhasil. Akan tetapi, juga membantu mereka mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang.

Walaupun rencana bisnis sangat penting bagi pengusaha, namun beberapa orang enggan untuk membuat perencanaan bisnis mereka. Padahal, perencanaan bisnis sangat membantu dan berharga bagi perusahaan yang sedang mencari sumber dana dari investor. Selain itu, business plan bisa membantu meminimalisir resiko kegagalan bisnis Anda.

Baca juga: Apa Itu ERP Software dan Apa Kegunaannya bagi Bisnis Anda?

Berikut ini adalah Alasan Pentingnya Business Plan :   

1. business plan membantu perusahaan untuk menarik investor.

Salah satu fungsi utama dari sebuah rencana bisnis adalah sebagai dokumen penting yang akan digunakan untuk mencari sumber dana atau investor yang ingin menanamkan modal pada bisnis Anda.  Rencana bisnis yang informatif dan mudah dipahami akan membuat calon investor mempunyai gambaran yang jelas tentang bisnis Anda. Rencana bisnis yang baik dan detail bisa membantu Anda untuk meyakinkan calon investor untuk bekerja sama dengan Anda. Maka, buatlah business plan sebaik mungkin sebelum Anda memulainya. 

2. Memudahkan pengembangan bisnis dan pengambilan keputusan 

Rencana bisnis berisi deskripsi mendalam tentang perencanaan pengembangan bisnis Anda kedepannya. Dokumen ini bisa digunakan untuk kebutuhan internal maupun eksternal perusahaan yang bertujuan untuk pengembangan bisnis. Selain itu, business plan bisa dijadikan sebagai alat untuk pengambilan keputusan oleh perusahaan. Dengan pengambilan keputusan yang tepat dengan mengacu terhadap business plan yang sudah Anda buat, dapat meminimalisirkan resiko kegagalan yang nantinya dapat terjadi dan Anda bisa memperkirakan keputusan yang baik untuk masa yang akan datang.

3. Perencanaan bisnis membuat struktur bisnis lebih jelas 

Karena business plan berisi informasi-informasi mendetail seputar bisnis Anda. Informasi tersebut meliputi visi dan misi perusahaan, laporan keuangan, serta strategi pemasaran dan penjualan secara rinci. Tentu saja, hal ini membuat struktur bisnis perusahaan Anda menjadi lebih jelas. Contohnya adalah rencana operasional dan manajemen yang fungsinya untuk menjelaskan usaha yang akan berjalan. Struktur komponen ini harus jelas karena berkaitan dengan kelangsungan bisnis kedepannya. 

rencana bisnis

Cara Membuat Business Plan  

Setelah memahami tentang definisi dan pentingnya business plan , Anda juga harus mengetahui bagaimana cara pembuatannya. Dalam penulisannya, harus menggunakan bahasa yang baik dan benar. Hal ini agar dokumen tersebut dapat dipahami dengan baik oleh karyawan, mitra bisnis hingga pemerintah. Berikut ini merupakan poin-poin penting yang harus dimasukkan ke dalam perencanaan bisnis:

Analisa keadaan market

Pada bagian analisa keadaan market , Anda bisa mendeskripsikan mengenai gambaran umum pasar dan target konsumen produk yang akan dipasarkan oleh perusahaan Anda. Analisis pasar ini bertujuan untuk mengetahui berbagai masalah tentang keadaan pasar. Dengan memahami kondisi pasar, akan membantu mencapai kesuksesan bisnis. Berikut yang harus Anda masukkan ke dalam rencana bisnis pada tahap ini : 

Membuat deskripsi perusahaan bisnis 

Pada tahap ini, Anda menjelaskan secara detail tentang perusahaan bisnis yang sedang berjalan. Bagian ini sangat penting karena merupakan cerminan keseluruhan dari perusahaan bisnis Anda. Cobalah untuk mendeskripsikan perusahaan bisnis secara lengkap. Berikut poin-poin yang bisa Anda masukkan :

Menjelaskan bentuk produk atau jasa yang diinginkan 

Pada bagian ini, Anda harus memasukkan produk atau jasa perusahaan bisnis Anda secara detail dan lengkap. Usahakan memberikan deskripsi yang mudah dipahami atas produk atau jasa yang Anda jual. Dilansir dari Kompasiana , pentingnya kita untuk menguasai pengetahuan tentang suatu produk yang kita jual. Hal ini karena jika kita tidak mengetahui secara lebih luas tentang produk atau jasa kita, bagaimana kita bisa menjual produk kita kepada orang lain. Selain itu, kita juga tidak tahu bagaimana meyakinkan para investor untuk bisa menanamkan modal di perusahaan kita.

Sebagai contoh, jika produk Anda adalah produk jasa seperti Digital Marketing Agency d engan tema pengembangan UMKM untuk go digital dan diisi oleh pakar-pakar yang ahli dalam bidangnya. Maka, deskripsikan produk tersebut secara lengkap. Hal ini untuk menarik perhatian investor karena Anda sudah memaparkan produk secara jelas. 

Tentukan target pasar perusahaan bisnis  

Pada bagian ini, Anda harus menjelaskan secara spesifik target pasar atau market Anda seperti apa. Jelaskan secara detail target pasar yang ingin Anda tuju seperti umur target pasar, wilayah target pasar, daya beli mereka hingga kehidupan sehari-hari mereka.  Jika custome r Anda kebanyakan berada di pusat perbelanjaan, Anda jelaskan pusat perbelanjaan yang seperti apa. Sedangkan, jika customer  berasal dari internet, jelaskan secara rinci berapa jumlahnya dan bagaimana kebiasaan mereka dalam menggunakan internet.

Jangan lupa juga, Anda harus mampu menganalisa dan memprediksi perkembangan pangsa pasar Anda. Jika pangsa pasar Anda terus meningkat jumlahnya dari tahun ke tahun, maka bisnis Anda adalah bisnis yang sangat potensial. Selain itu, jika potensial akan mampu menarik perhatian investor untuk memberikan modal. Dari analisa target market ini nantinya dapat mengambil keputusan untuk strategi marketing yang akan Anda gunakan.

Membuat strategi pengembangan untuk bisnis 

Setelah menganalisa pasar atau market , maka Anda harus membuat strategi-strategi pengembangan yang lain. Hal ini berguna untuk menunjang bisnis Anda mencapai target atau tujuan yang telah ditentukan dalam business plan atau rencana bisnis . Salah satu strategi pengembangan bisnisnya adalah strategi penjualan dan strategi pemasaran. Strategi adalah bakal tindakan yang menuntun keputusan manajemen puncak dan sumber daya perusahaan yang banyak merealisasikannya.

Strategi dalam rencana bisnis juga mempengaruhi kehidupan organisasi dalam jangka panjang, paling tidak selama lima tahun. Oleh karena itu, sifat strategi adalah berorientasi ke masa depan yang tujuannya sebagai pengembangan bisnis menjadi maju. Berikut jenis-jenis strategi yang perlu Anda kembangkan untuk bisnis Anda:

1. Strategi Integrasi Vertikal (Vertical Integration Strategy)

Integrasi vertikal merupakan perjanjian yang bertujuan untuk menguasai beberapa unit usaha yang termasuk dalam rangkaian produksi barang dan atau jasa tertentu. Strategi ini menghendaki agar perusahaan melakukan pengawasan yang lebih. Pengawasan ini merujuk terhadap distributor, pemasok, dan para pesaingnya. Misalnya melalui merger, akuisisi atau membuat perusahaan sendiri. Selain itu, strategi integrasi vertikal membantu perusahaan untuk mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi dengan mengurangi biaya transportasi dan mengurangi waktu penyelesaian. 

2. Strategi Intensif (Intensive Strategy)

Strategi ini memerlukan usaha-usaha yang intensif untuk meningkatkan posisi persaingan perusahaan melalui produk yang ada. Salah satu contoh strategi ini adalah strategi penetrasi pasar. Berfungsi untuk menaikkan market share dari produk yang ada saat ini pada pasar yang sekarang melalui usaha pemasaran yang lebih gencar. Biasanya, untuk menjalankan strategi ini memerlukan kombinasi dari strategi pemasaran lainnya. Cara melaksanakannya adalah dengan menaikkan jumlah tenaga penjualan , meningkatkan anggaran iklan, hingga meningkatkan aktivitas publisitas. 

Baca juga: 11 Rekomendasi Software Affiliate Marketing Terbaik 2022

3. Strategi Diversifikasi (Diversification Strategy)

Strategi diversifikasi adalah salah satu strategi untuk memperluas bisnisnya dengan membuka unit bisnis lainnya atau anak perusahaan baru. Perluasan lini bisnis dapat sama dengan yang sudah ada maupun dalam lini bisnis yang berbeda dengan bisnis inti perusahaan. Strategi ini makin kurang populer, paling tidak ditinjau dari sisi tingginya tingkat kesulitan manajemen dalam mengendalikan aktivitas perusahaan yang berbeda-beda. Namun, tujuannya adalah untuk meningkatkan laba perusahaan dan untuk mempersonalisasi produk sesuai karakteristik target pasar.

download skema harga software erp

4. Strategi Bertahan (Defensive Strategy)

Strategi bertahan bermaksud agar perusahaan melakukan tindakan-tindakan penyelamatan agar terlepas dari kerugian yang lebih besar. Tindakan atau cara ini dilakukan oleh produsen agar usahanya tetap berproduksi dengan lancar. Profil responden berfokus pada aspek lamanya menjalankan usaha dan jumlah tenaga kerja. Dari aspek lamanya usaha yang telah dijalankan ternyata sangat bervariasi. 

Baca juga: Debit dan Kredit: Penjelasan dan Penggunaan dalam Akuntansi

Komponen Perencanaan Bisnis

Semua bisnis butuh yang namanya perencanaan usaha agar dapat meminimalisir kerugian. Oleh karena itu wajib hukumnya sebuah perusahaan untuk mengetahui komponen perencanaan bisnis supaya bisnis terlaksana sesuai rencana. Ada beberapa komponen penting dalam perencanaan usaha yang dapat menghasilkan sebuah persiapan yang baik untuk memulai bisnis. berikut adalah penjelasan mengenai beberapa komponen penting untuk merencanakan sebuah bisnis:

Deskripsi bisnis

Deskripsi bisnis adalah hal yang paling utama dan berisi tentang deskripsi dari keseluruhan bisnis yang akan terbangun. Untuk membuat deskripsi bisnis, semua orang yang akan terlibat dalam bisnis harus mengetahui potensi juga arah pengembangan bisnis itu sendiri.

Strategi pemasaran

Strategi pemasaran adalah sebuah komponen bisnis yang tak kalah penting. Pemasaran atau marketing adalah kegiatan untuk mengenalkan produk dan menarik konsumen untuk membeli produk atau memakai jasa yang tersaji. Sedangkan strategi sendiri berarti sebuah cara untuk memimpin suatu kegiatan untuk tujuan tertentu.

Memiliki pemahaman mengenai kompetitor dan tingkat persaingannya

Kemudian Anda perlu mengenali siapa dan bagaimana kompetitor dalam bekerja. Mengenali dan memahami pergerakan kompetitor adalah dengan cara mencari informasi tentang kelebihan dan kekurangan dari produk yang mereka miliki. Dengan mengetahui hal tersebut dapat membuat anda mengetahui patokan terhadap rancangan strategi pemasaran. Memahami kelebihan dan kelemahan kompetitor juga dapat menjadi landasan untuk melakukan prediksi terhadap kualitas produk yang akan Anda buat.

Rencana terhadap desain dan pengembangan

Rencana ini sangat perlu karena dapat menunjukkan tahap perencanaan produk, grafik, dan penjualan dalam konteks produksi. Bukan itu saja, desain pengembangan juga berguna untuk mengetahui rencana usaha ke depan agar dapat mengambil keputusan yang akan berpengaruh pada rencana pembiayaan usaha.

Rencana operasional manajemen

Rencana berikut berfungsi untuk menjelaskan seperti apa usaha yang akan berjalan dan bagaimana kelanjutannya. Hal tersebut berfokus pada kebutuhan logistik perusahaan, seperti tugas juga tanggung jawab tim manajemen. Prosedur penugasan antar divisi dalam perusahaan hingga kebutuhan anggaran dan pengeluaran juga berkaitan dengan operasional perusahaan.

Menghitung anggaran

Pembiayaan adalah unsur yang ckup penting bagi sebuah perencanaan bisnis. Mulai dari mengatur sumber dana, aktivam hingga mengatur anggaran agar berjalan dengan efisien. Perhitungan anggaran yang baik membuat usaha dapat berlajan lancar.

Kesimpulan 

business plan

B usiness plan adalah sebuah panduan atau dokumen untuk bisnis Anda yang berisi uraian tujuan dan merinci bagaimana Anda berencana untuk mencapai tujuan tersebut. Rencana bisnis merupakan salah satu cara agar bisnis Anda bisa berhasil.  Sangat penting bagi Anda untuk mengenal business plan sebelum membangun usaha. Hal ini karena calon wirausahawan disarankan untuk merancang konsep usaha yang akan dibangun terlebih dahulu. Tanpa perencanaan bisnis yang matang, Anda tidak akan tahu arah dan tujuan suatu usaha yang sedang Anda jalani. 

Tingkatkan produktivitas bisnis Anda dengan Sales Software  terbaik dari HashMicro. Optimalkan cash-flow , analisis upaya pemasaran terbaik dan tingkatkan akurasi penjualan perusahaan Anda secara rinci. B icarakan bisnis Anda dengan kami sebagai penyedia software ERP terbaik di Indonesia. Dapatkan skema perhitungan harga Sales Software HashMicro untuk mengetahui besaran yang harus anda siapkan untuk mendapatkan software tersebut. Klik di sini untuk mendapatkan demo gratis sekarang.

Tertarik Mendapatkan Tips Cerdas Untuk Meningkatkan Efisiensi Bisnis Anda?

Jessica Wijaya

RELATED ARTICLES

Optimalkan bisnis fnb dengan software sistem dapur, 10 strategi pengelolaan karyawan yang efisien dalam bisnis, kerja sama hashmicro dengan eva dalam mengefisiensikan proses rekrutmen perusahaan, tinggalkan komentar batal membalas.

Login untuk meninggalkan komentar

spot_img

Coba Gratis Software HashMicro

Diskusikan kebutuhan bisnis Anda dengan konsultan ahli kami dan DAPATKAN DEMO GRATISNYA!

Ingin respon lebih cepat?

Hubungi kami lewat Whatsapp

TENTANG KAMI

BusinessTech oleh Hashmicro adalah tempat Anda akan menemukan berita terbaru tentang bagaimana teknologi dapat meningkatkan alur kerja bisnis. Kami memberikan artikel terkini dalam Teknologi Informasi, seperti ERP, yang terhubung dengan berbagai industri.

LAYANAN ERP

HUBUNGI KAMI

© BusinessTech by Hashmicro

Jawab Tantangan Bisnis dengan Software HashMicro

Dapatkan 40+ modul terbaik dengan harga terjangkau dan berbagai kemudahan sebagai solusi bisnis Anda

Minta Demo Gratis

Ingin respon lebih cepat? Hubungi kami lewat WhatsApp

Nadia

Nadia Balasan dalam 1 menit

strategic business plan adalah

What Is Global Strategic Planning?

Global strategic planning is the processes of examining a multinational organization’s internal and external environments to develop its strategic plan. By looking at the internal environment, the business is able to leverage its strengths and overcome its weaknesses. In evaluating its external environment, the business examines the political, environmental, social and technological events that can offer it opportunities or become potential threats. Multinational organizations that do not go through the global strategic planning processes are more likely to face unexpected challenges and be unprepared to compete with competitors in new international markets .

One major aspect of the global strategic planning process is conducting an internal audit to find out the business’s strengths and weaknesses. While this may seem unnecessary, a business may find that it does not have the structure or technology to support its efforts of competing in the international marketplace. It may have to create additional departments, hire more human resources , or invest in new technologies. By having an outside organization analyze its current business processes, the business can gain a fresh perspective of its situation. This internal audit includes looking at a company's human capital , technology, structure, communication methods and policies.

External audits are another major aspect of the global strategic planning process and are especially crucial for competing in international markets. Multinational businesses may find that new markets include political, environmental, social and technological challenges that it has not faced before. For instance, political instability can result in loss from currency value, environmental policies can require changing a product design, social norms may cause locals to reject the product, and technological support may not be readily available within the country. Any of these situations can result in business failure if a proper strategic plan is not in place.

Avoiding the global strategic planning process can be disastrous for multinational organizations, since they will most likely be unprepared to handle any obstacles or challenges that will arise. It is important for a business to research international markets before entering them, so that it can compete effectively against local competitors and be aware of the social customs and regulations. For example, locals may not purchase from an international company, because they believe it has taken jobs away from their neighbors and will be taking money out of the country. A company can prepare for this reaction in advance by hiring locals and releasing marketing campaigns about how it will be investing a portion of its profits into the local community.

You might also Like

As featured on:.

Logo

Related Articles

Discuss this Article

Post your comments.

Business Plan Adalah, Jenis, dan Cara Membuatnya yang Benar

Mendy

Business plan adalah istilah yang sangat familiar dalam dunia bisnis. Dunia bisnis dan perdagangan memang sangatlah kompleks namun harus dipahami dan dilakukan dengan benar apabila ingin mencapai output penjualan produk yang maksimal.

Dalam artikel ini akan dibahas mengenai berbagai hal tentang istilah tersebut. Sehingga bisa kamu gunakan sebagai referensi dan tambahan informasi untuk membuat business plan yang efektif untuk kemajuan berbagai jenis bisnis seperti bisnis makanan atau lainnya.

Pengertian Business Plan Adalah

Pengertian Business Plan Adalah

Business plan merupakan suatu dokumen tertulis yang dibuat untuk memetakan seluruh informasi mengenai bisnis yang akan dijalankan. Beberapa hal yang harus ada dalam sebuah dokumen business plan yaitu:

1. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah upaya pemilik bisnis untuk memasarkan dan mengenalkan suatu produk baik barang atau jasa kepada target pasar atau masyarakat.

2. Kondisi Keuangan Bisnis

Kondisi bisnis adalah keadaan bisnis terkini ketika dokumen business plan dibuat. Apakah kondisi bisnis sedang bagus atau tidak bisa dijelaskan secara mendetail.

3. Detail Penjualan

Detail penjualan adalah informasi mengenai seberapa besar penjualan atau keuntungan bisnis selama beberapa bulan terakhir. Detail penjualan bisa digunakan sebagai alat untuk memprediksi kondisi pasar.

4. Informasi Penting Lainnya

Informasi penting lainnya berhubungan dengan informasi di dalam bisnis yang dianggap penting untuk melengkapi dokumen business plan.

Jenis Business Plan

Jenis Business Plan

Business plan juga memiliki berbagai jenis sesuai dengan tujuannya. Jenis business plan dibagi menjadi lima, yaitu:

1.  Operations Business Plan

Operation business plan yaitu rencana bisnis yang dibuat khusus untuk operasional internal perusahaan. Business plan jenis ini biasanya berisikan mengenai tanggung jawab setiap karyawan yang ada dalam perusahaan tersebut.

Kemudian berisi juga mengenai panduan pelaksanaan kegiatan operasional lengkap dengan tenggat waktu yang diberikan oleh perusahaan. Dengan demikian, karyawan bisa bekerja dengan lebih terarah sehingga perusahaan bisa mencapai targetnya dengan lebih mudah.

2. Development Business Plan

Development business plan yaitu penjelasan secara lengkap dan rinci mengenai sebuah bisnis yang dibuat. Pada dokumen business plan jenis ini, biasanya berisikan susunan organisasi perusahaan, administrasi perusahaan, serta job desk setiap karyawan.

3. Strategic Business Plan

Strategic business plan yaitu jenis rencana bisnis yang kompleks dimana didalamnya menjelaskan strategi perusahaan secara mendetail guna mencapai tujuan perusahaan.

Dalam dokumen business plan jenis ini, biasanya mengandung beberapa komponen penting seperti visi dan misi, strategi perusahaan dalam mencapai tujuan, jadwal pelaksanaan setiap strategi, sampai faktor yang mempengaruhi keberhasilan strategi perusahaan.

Cara Membuat Business Plan yang Bagus

Cara Membuat Business Plan yang Bagus

Membuat business plan tidak bisa sembarangan karena akan berpengaruh kepada bagaimana kemampuan sebuah perusahaan atau bisnis dalam mencapai tujuan perusahaan tersebut. Maka dari itu, untuk menyusun sebuah business plan yang bagus diperlukan beberapa cara di bawah ini:

Business plan adalah media bagi perusahaan untuk bisa mencapai semua target dan tujuan perusahaan sesuai dengan waktu yang ditentukan. Jika target perusahaan bisa dicapai dengan baik dan sesuai, maka perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang maksimal.

Default image

Related Posts

Branding Image Adalah Penting dalam Bisnis, Benarkah

Definisi Branding Image Menurut Ahli, Fungsi, dan Tips Meningkatkannya

5 Contoh Usaha Minuman Kekinian, Untung Banyak!

5 Contoh Usaha Minuman Kekinian Modal Kecil, Untung Banyak!

Pengertian dan Manfaat Sistem Konsinyasi Adalah

Pengertian Sistem Konsinyasi dan Manfaat Penggunaannya

Blog SmartSeller

Business Plan adalah: Pengertian, Manfaat, dan Jenisnya

by Rani | Jan 14, 2023 | Tips Jualan

Business Plan adalah

Business plan adalah salah satu hal yang harus dipersiapkan pada saat sebelum memulai bisnis. Kenapa begitu? Hal ini dikarenakan business plan berisi penjelasan tentang bisnis yang akan dijalankan, strategi bisnis, hingga tujuan yang ingin dicapai dalam membangun bisnis. Biasanya, business plan juga digunakan ketika ingin mendapatkan suntikan dana dari investor. Makanya, business plan harus dibuat secara matang dan baik. Untuk itu, di bawah ini terdapat penjelasan lengkap mengenai apa itu business plan, jenis-jenis business plan , dan manfaatnya yang harus ada di dalam business plan .

Apa Itu Business Plan ?

Business Plan adalah

Sesuai dengan namanya, business plan adalah sebuah dokumen yang berisi gambaran bisnis kamu. Di dalam dokumen ini terdapat strategi, cara pemasaran, serta kondisi keuangan perusahaan kamu yang dijelaskan secara lengkap dan rinci. Pembuatan business plan memiliki banyak manfaat, salah satunya agar perusahaan dapat mencapai tujuan dan targetnya dengan baik dan tepat sasaran. Selain itu, business plan adalah gambaran bagaimana sebuah perusahaan menjawab berbagai tantangan yang akan dihadapi di waktu yang akan datang.

Manfaat Business Plan

Business Plan adalah

Business plan dibuat bukan tanpa ada alasan, justru business plan memiliki banyak manfaat yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan bisnis. Nah, di bawah ini terdapat beberapa manfaat dari dibuatnya business plan .

Membantu Mengambil Keputusan

Pada saat membangun bisnis, ada banyak keputusan besar dan penting yang harus kamu ambil. Untuk itu, kamu perlu menggunakan business plan untuk membantu kamu mengambil keputusan yang tepat. Keputusan yang akan kamu hadapi, seperti mengenai finansial, merekrut karyawan, mengembangkan produk baru, melakukan riset kompetitor, dan lainnya.

Mengatur Sistem Keuangan Perusahaan

Business plan bermanfaat untuk mengatur sistem keuangan perusahaan yang akan dijalankan. Apabila sistem keuangan tidak direncanakan terlebih dahulu maka kondisi keuangan dapat menjadi tidak sehat sehingga membuat bisnis menjadi tidak berkembang. Dengan adanya business plan ini, kamu bisa mengetahui dan menghindari kesalahan pada saat penyusunan keuangan.

Membantu Mencari Investor

Manfaat terakhir dari business plan adalah untuk membantu perusahaan kamu mencari dan mendapatkan investor. Investor memiliki peranan yang penting untuk menyuntikkan dana sehingga perusahaan kamu dapat berjalan lancar sesuai dengan target. Biasanya, investor memerlukan business plan kamu sebagai pertimbangan mereka apakah bisnis kamu layak atau tidak untuk diberikan dana. Hal ini dikarenakan investor tidak akan sembarangan berinvestasi yang dapat membuat mereka rugi. Oleh karena itu, kamu perlu membuat business plan perusahaan kamu dengan matang, jelas, dan rinci.

Baca juga: Apa Itu B2B? Penjelasan Lengkap Seputar Business to Business

Jenis-jenis Business Plan

Business Plan adalah

Business plan memiliki beberapa jenis yang dapat disesuaikan dengan tujuan dari bisnis yang akan dijalankan. Di bawah ini terdapat jenis-jenis business plan yang perlu kamu ketahui!

Development Business Plan

Development business plan adalah dokumen yang berisi penjelasan lengkap dan rinci mengenai bisnis yang akan dibangun. Biasanya, di dalam business plan ini, meliputi informasi organisasi perusahaan, administrasi perusahaan, serta pertanggungjawaban dan jobdesc setiap karyawan. Oleh karena itu, development business plan ini bisa dipakai buat pihak internal maupun pihak eksternal dari perusahaan.

Growth Business Plan

Sesuai dengan namanya, growth business plan adalah perencanaan bisnis yang mengandung perencanaan untuk mengembangkan perusahaan di waktu yang akan datang. Business plan ini juga bisa digunakan untuk pihak internal dan eksternal agar bisa mendapatkan modal yang lebih banyak. Namun, jika digunakan untuk pihak eksternal, growth business plan ini harus dijelaskan secara rinci. Growth business plan ini terdiri dari struktur organisasi, deskripsi perusahaan, kondisi keuangan perusahaan, dan manajemen perusahaan.

Operations Business Plan

Selanjutnya, operations business plan adalah dokumen yang berisikan mengenai operasional internal dari perusahaan, seperti tanggung jawab dan jobdesc setiap karyawan, panduan mengenai pelaksanaan kegiatan operasional, hingga tenggat waktu dalam menjalan kegiatan operasional perusahaan. Dengan adanya operations business plan ini, karyawan kamu jadinya bisa bekerja lebih terarah dan teratur sehingga perusahaan kamu bisa mencapai target dan tujuan lebih mudah.

Tonton juga: #SellerStory Bolalicious : Cara mengembangkan usaha Merchandise sepak bola.

Startup Business Plan

Startup adalah sebuah perusahaan yang belum lama beroperasi dan dirintis. Setiap perusahaan, baik kecil maupun besar pastinya membutuhkan perencanaan bisnis yang matang supaya perusahaan bisa berjalan lebih efektif. Nah, startup business plan adalah diperuntukkan untuk perusahaan yang baru berkembang dan dirintis. Di dalam startup business plan ini berisi penjelasan latar belakang perusahaan, produk atau jasa layanan yang ditawarkan, evaluasi pasar, target pasar, struktur marketing, manajemen risiko perusahaan, proyeksi tim manajemen, proyeksi keuangan perusahaan. Semua informasi yang ada di startup business plan dapat digunakan untuk menarik investor.

Strategic Business Plan

Strategic business plan adalah salah satu jenis business plan yang lebih kompleks dan lebih rumit dibandingkan business plan lainnya. Hal ini dikarenakan strategic business plan berisikan strategi perusahaan yang lebih detail agar bisa mencapai target perusahaan. Umumnya, strategic business plan mengandung visi dan misi perusahaan, strategi perusahaan untuk mencapai target dan tujuan, parameter keberhasilan perusahaan, faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan strategi perusahaan, hingga jadwal dilaksanakannya strategi tersebut.

Feasibility Business Plan

Feasibility business plan adalah dokumen yang menggambarkan tingkat kesuksesan sebuah perusahaan pada rentang waktu periode tertentu. Feasibility business plan ini berisi penjelasan kebutuhan produk atau layanan, modal yang dibutuhkan dalam membangun bisnis, dan demografi target audiens

Baca juga: Yuk, Mari Mulai Analisis Peluang Usaha pada Bisnismu!

Nah, itu dia penjelasan dari business plan adalah, manfaat dari business plan , dan jenis-jenis dari business plan . Dengan adanya business plan ini, perusahaan kamu akan menjadi lebih terarah dan jelas. Soalnya, business plan adalah salah satu media untuk mencapai semua target dan tujuan dari perusahaan kamu. Apabila target dan tujuan yang bisnis kamu inginkan sudah tercapai maka perusahaan kamu sudah berjalan dengan baik dan bisa mendapatkan keuntungan yang lebih maksimal. 

Kamu bisa melihat apakah tujuan perusahaan kamu sudah tercapai atau belum dengan menggunakan fitur Business Analytics dari SmartSeller. Dengan fitur ini kamu bisa mengetahui insight dari penjualan kamu dan analisa bisnis yang lebih detail untuk membantu kamu dalam proses mengambil keputusan. Selain itu, ada pula fitur Marketplace Integration yang bisa membantu kamu mendapatkan update stock dari berbagai marketplace secara otomatis. Tidak cuma itu, fitur ini juga bisa memberikan insight bisnis kamu di setiap marketplace hanya di satu tempat. Bagaimana? Menarik banget kan fitur-fitur yang ada di SmartSeller? Yuk, langsung saja pakai SmartSeller sekarang juga untuk mendapatkan fitur-fitur menarik lainnya!

Artikel Baru

Paling Populer

Oh no! We couldn't find anything like that.

Try another search, and we'll give it our best shot.

How to Develop a Strategic Plan for Business Development [Free Template]

Meg Prater

Updated: August 25, 2021

Published: April 01, 2021

Business development. It’s usually confused with sales , often overlooked, and only sometimes given the strategic focus it deserves. Having a business development strategy, however, is crucial to long-term success and ensuring that everyone in your company is working toward a common goal.

business development professionals looking over strategic plan

But how do you develop a business development plan? Pull up a chair and stay awhile, I’m diving into that and more below.

Download Now: Free Growth Strategy Template

Business Development

Business development is the practice of identifying, attracting, and acquiring new business to further your company’s revenue and growth goals. How you achieve these goals is sometimes referred to as a business development strategy — and it applies to and benefits everyone at your company.

It’s not unusual to mistake business development with sales, but there’s an important distinction between the two. Business development refers to many activities and functions inside and outside the traditional sales team structure. In some companies, business development is part of the larger sales operations team. In others, it’s part of the marketing team or sits on its own team altogether.

Ready to dive in? Here are the key business development strategies you’ll want to implement.

Business Development Strategies

Free Strategic Planning Template

Fill out this form to get the strategic growth template., 1. understand your competitive landscape..

Before you can develop a strategic plan to drive business growth, you must have a solid understanding of the competitive landscape in your industry. When you know who your ideal customer is and what problem they are looking to solve with your product or service, research who else is providing a viable solution in your industry.

Identify other companies operating in your space. What features do their products have? How competitive is their pricing? Do their systems integrate with other third-party solutions? Get crystal-clear on what the competition is offering so you know how to differentiate your product to your customers.

Featured Resource: 10 Competitive Analysis Templates

Competitive Analysis Templates

Download the Free Templates Now

2. Choose effective KPIs.

How will you know if your business development efforts are successful? Ensure you can measure your goals with relevant, meaningful key performance indicators (KPIs) that reflect the health of your business. The result of these metrics should give you a strong indication of how effective your business development efforts are.

Featured Resource: Sales Metrics Calculator Dashboard

Sales Metrics Calculator Dashboard

Download the Free Calculator Dashboard Now

3. Develop long-term customer relationships.

Do you engage with your customers even after the deal has been closed? If not, it’s time to develop a plan to keep your buyers engaged. Building long-term relationships with your customers pays off. A grand majority of a company's business comes from repeat customers, and returning customers are cheaper to convert. Indeed, it’s famously known that it costs five times more to convert new customers than it does to sell to returning customers.

Not only are repeat customers easier to sell to, they can also provide valuable feedback and insights to help you improve your business. Additionally, customer testimonials can be used for valuable content that can attract your next buyer.

4. Implement customer feedback.

If and when you have customers who are willing to provide feedback on your sales process and offerings, make sure you hear them out and implement it. Your customers offer a unique, valuable perspective because they chose your product over the competition — their insights can help shape your strategy to keep your business ahead of the curve.

5. Keep your website content and user interface fresh.

When was the last time your company had a website refresh? Can you ensure that all links are working, that your site is easy to navigate, and that it is laid out and intuitive for those who want to buy from you?

Keeping your website up-to-date and easy to use can make or break the sale for customers who know they are ready to buy. Don’t make it too difficult for potential customers to get in touch with you or purchase your product directly (if that suits your business model).

6. Speed up your response time.

How fast your sales team responds to your leads can make or break your ability to close the deal. If you notice your sales process has some lag time that prevents you from responding to prospects as soon as possible, these could be areas to prioritize improvement.

7. Leverage a sales plan to identify areas of growth.

No business development strategy is complete without a sales plan . If you’ve already established a plan, make sure to unify it with your business development efforts. Your plan should outline your target audience, identify potential obstacles, provide a “game plan” for sales reps, outline responsibilities for team members, and define market conditions.

While a sales plan primarily affects your sales team, it can inform the activities of your business development reps. A sales plan can help them understand where the business needs growth — whether it’s in a new vertical, a new audience, or a new need that’s recently come to light in the industry.

Not sure how to create a sales plan? Download the following template to get started.

Featured Resource: Sales Plan Template

Editable-Sales-Plan-Template-Cover-1

Download the Free Template Now

8. Implement a social listening strategy.

While social listening is mainly used in a marketing and customer service context, it’s also an essential practice for business development. There are more than 4 billion social media users worldwide. Naturally, social media is one of the best places to hear directly from consumers and businesses — without needing to reach out to them first.

In business development, you can use social listening to track what the general public is saying about your brand, industry, product offerings, product category, and more. It can help you identify key weaknesses in the industry, making it a prime opportunity to be the first to address those pitfalls.

Use a social listening tool to pick up on trends before they gain traction.

9. Sponsor industry organizations, conferences, and events.

A key facet of business development is reaching potential customers where they are. One of the easiest ways to do that is by sponsoring industry organizations, conferences, and events. This strategy will guarantee that your business development reps get valuable face-to-face time with your business’ target audience. The additional visibility can also help establish your business as a leader in the field.

Now that you understand what business development entails, it's time to create a plan to set your strategy in motion.

How to Develop a Strategic Plan

When we refer to a business development strategic plan, we’re referring to a roadmap that guides the whole company and requires everyone’s assistance to execute successfully and move your customer through the flywheel . With a plan, you’ll close more deals and quantify success.

Let’s go over the steps you should take to create a strategic plan.

1. Download our strategic plan template .

First, download our free growth strategy template to create a rock-solid strategic plan. With this template, you can map a growth plan for increasing sales, revenue, and customer acquisition rates. You can also create action plans for adding new locations, creating new product lines, and expanding into new regions.

Featured Resource: Strategic Plan Template

growth-strategy-cover-1

Download the Template Now

2. Craft your elevator pitch.

What is your company’s mission and how do you explain it to potential clients in 30 seconds or less? Keeping your elevator pitch at the forefront of all strategic planning will remind everyone what you’re working toward and why.

Some people believe the best pitch isn’t a pitch at all , but a story. Others have their favorite types of pitches , from a one-word pitch to a Twitter pitch that forces you to boil down your elevator pitch to just 280 characters.

Find the elevator pitch that works best for your reps, company, and offer, and document it in your business development strategy.

3. Include an executive summary.

You’ll share your strategic plan with executives and maybe even board members, so it’s important they have a high-level overview to skim. Pick the most salient points from your strategic plan and list or summarize them here.

You might already have an executive summary for your company if you’ve written a business proposal or value proposition . Use this as a jumping off point but create one that’s unique to your business development goals and priorities.

Once your executives have read your summary, they should have a pretty good idea of your direction for growing the business — without having to read the rest of your strategy.

3. Set SMART goals.

What are your goals for this strategy? If you don’t know, it will be difficult for your company and team to align behind your plan. So, set SMART goals . Remember, SMART stands for:

Featured Resource: SMART Goal Setting Template

SMART goal setting template

If one of your goals is for 5% of monthly revenue to come from upsells or cross-sells, make this goal specific by identifying what types of clients you’ll target.

Identify how you’ll measure success. Is success when reps conduct upsell outreach to 30 clients every month, or is it when they successfully upsell a customer and close the deal? To make your goal attainable, ensure everyone on your team understands who is responsible for this goal: in this case, sales or business development reps.

This goal is relevant because it will help your company grow, and likely contributes to larger company-wide goals. To make it time-based, set a timeline for success and action. In this case, your sales team must achieve that 5% upsell/cross-sell number by the end of the quarter.

4. Conduct SWOT analysis.

SWOT is a strategic planning technique used to identify a company’s strengths, weaknesses, opportunities, and threats.

Before conducting a SWOT, identify what your goal is. For example, “We’d like to use SWOT to learn how best to conduct outreach to prospective buyers.”

Once you’ve identified what you’re working toward, conduct market research by talking with your staff, business partners, and customers.

Next, identify your business’ strengths. Perhaps you have low employee turnover, a central location that makes it easy to visit with prospects in person, or an in-demand feature your competitors haven’t been able to mimic.

Featured Resource: Market Research Kit with SWOT Analysis Template

SWOT Analysis Template

Download the Templates Now

Your business’ weaknesses are next. Has your product recently glitched? Have you been unable to successfully build out a customer service team that can meet the demands of your customers?

Then, switch to opportunities. For example, have you made a new business partnership that will transition you into a previously untapped market segment?

What are the threats? Is your physical space getting crowded? What about your market space? Is increasing competition an issue?

Use SWOT results to identify a better way forward for your company.

5. Determine how you’ll measure success.

You’ve identified strengths and weaknesses and set SMART goals , but how will you measure it all ? It’s important for your team to know just how they will be measured, goaled, and rewarded. Common key performance indicators (KPIs) for business development include:

6. Set a budget.

What will your budget be for achieving your goals? Review financial documents, historical budgets, and operational estimates to set a budget that’s realistic.

Once you have a “draft” budget, check it against other businesses in your industry and region to make sure you’re not overlooking or misjudging any numbers. Don’t forget to factor in payroll, facilities costs, insurance, and other operational line items that tend to add up.

7. Identify your target customer.

Who will your business development team pursue? Your target market is the group of customers your product/service was built for. For example, if you sell a suite of products for facilities teams at enterprise-level companies, your target market might be facilities or janitorial coordinators at companies with 1000+ employees. To identify your target market:

Your target customer is the person most likely to buy your product. Do your homework and make sure your business development plan addresses the right people. Only then will you be able to grow your business.

8. Choose an outreach strategy.

What tactics will you use to attract new business for your sales team to close? You might focus on a single tactic or a blend of a few. Once you know who your target market is and where they “hang out,” then you can choose an appropriate outreach strategy.

Will your business development plan rely heavily on thought leadership such as speaking at or attending conferences? Will you host a local meetup for others in your industry? Or will your reps network heavily on LinkedIn and social media?

If referrals will be pivotal to your business’ growth, consider at which stage of the buying process your BDRs will ask for referrals. Will you ask for a referral even if a prospect decides they like your product/service but aren’t a good fit? Or will you wait until a customer has been using your solution for a few months? Define these parameters in your strategy.

Upselling and Cross-Selling

Upselling and cross-selling are a cost-effective way of growing your business. But it’s important that this tactic is used with guardrails. Only upsell clients on features that will benefit them as well as your bottom line. Don’t bloat client accounts with features or services they really don’t need — that’s when turnover and churn start to happen.

Sponsorship and Advertising

Will your BDR work with or be on the marketing team to develop paid advertising campaigns? If so, how will your BDRs support these campaigns? And which channels will your strategy include? If you sell a product, you might want to feature heavily on Instagram or Facebook. If you’re selling a SaaS platform, LinkedIn or Twitter might be more appropriate.

What’s your outreach strategy? Will your BDRs be held to a quota to make 25 calls a week and send 15 emails? Will your outreach strategy be inbound , outbound , or a healthy combination of both? Identify the outreach guardrails that best match your company values for doing business.

Strategic Plan Example

Let’s put all of these moving parts in action with a strategic plan example featuring good ol’ Dunder Mifflin Paper Company.

Elevator Pitch Example for Strategic Plan

Dunder Mifflin is a local paper company dedicated to providing excellent customer support and the paper your business needs to excel today and grow tomorrow.

Here are some additional resources for inspiration:

Executive Summary Example for Strategic Plan

At Dunder Mifflin, our strengths are our customer service, speed of delivery, and our local appeal. Our weakness is that our sales cycle is too long.

To shorten the sales cycle 5% by the end of Q4, we need to ask for more referrals (which already enjoy a 15% faster sales cycle), sponsor local professional events, and outreach to big box store customers who suffer from poor customer support and are more likely to exit their contract. These tactics should allow us to meet our goal in the agreed-upon timeline.

SMART Goals Example for Strategic Plan

Dunder Mifflin’s goal is to decrease our sales cycle 5% by the end of Q4. We will do this by more proactively scheduling follow-up meetings, sourcing more qualified, ready-to-buy leads, and asking for 25% more referrals (which have a 15% shorter sales cycle already). We will measure success by looking at the sales pipeline and calculating the average length of time it takes a prospect to become closed won or closed lost.

SWOT Analysis Example for Strategic Plan

Strengths: Our strengths are our reputation in the greater Scranton area, our customer service team (led by Kelly Kapoor), and our warehouse team, who ship same day reams to our customers — something the big box stores cannot offer.

Weaknesses: Our greatest weakness is that our sales team has been unable to successfully counter prospects who choose big box stores for their paper supply. This results in a longer than average sales cycle, which costs money and time.

Opportunities: Our greatest business opportunity is to conduct better targeted outreach to prospects who are ready to buy, ask for more referrals from existing customers, and follow-up with closed lost business that’s likely coming up on the end of an annual contract with a big box store.

Threats: Our biggest threat is large box stores offering lower prices to our prospects and customers and a sales cycle that is too long, resulting in low revenue and slow growth.

Measurement of Success Example for Strategic Plan

We will measure success by looking at the sales pipeline and calculating the average length of time it takes a prospect to become closed won or closed lost.

Budget Example for Strategic Plan

You've laid out the SMART goals and the way you'll measure for success. The budget section's goal is to estimate how much investment it will take to achieve those goals. This will likely end up being a big-picture overview, broken down into a budget by a program or a summary of key investments. Consider laying it out in a table format like so:

Marketing budget table

Target Customer Example for Strategic Plan

Our target customer is office managers at small- to medium-sized companies in the greater Scranton, PA area. They are buying paper for the entire office, primarily for use in office printers, custom letterhead, fax machines. They are busy managing the office and value good customer service and a fast solution for their paper needs.

Outreach Strategy Example for Strategic Plan

Networking, sponsorships, and referrals will be our primary mode of outreach. We will focus on networking at regional paper conferences, HR conferences, and local office manager meetups. We will sponsor local professional events. And we will increase the volume of referrals we request from existing customers.

Create a Strategic Plan for Business Development

Without a strategic plan, you can invest resources, time, and funds into business development initiatives that don’t grow your business. A strategic plan is crucial to align your business development and sales teams and have everyone working toward the greater good of your company.

Editor's note: This post was originally published in January 2020 and has been updated for comprehensiveness.

New call-to-action

Don't forget to share this post!

Related articles.

Lead Distribution Methods and Best Practices

Lead Distribution Methods and Best Practices

Lead Routing: How to Precisely Implement and Route Key Prospects

Lead Routing: How to Precisely Implement and Route Key Prospects

The 25 Best Lead Distribution Software in 2022

The 25 Best Lead Distribution Software in 2022

Return on Sales: How to Calculate It and What You Need to Know

Return on Sales: How to Calculate It and What You Need to Know

30 Key Interview Questions and Answers for Sales Operations Role

30 Key Interview Questions and Answers for Sales Operations Role

How Using a Document Library Can Improve Your Sales Process

How Using a Document Library Can Improve Your Sales Process

Science-Backed Tips for Making Better Sales Calls

Science-Backed Tips for Making Better Sales Calls

Sales Operations Manager: What They Do, How Much They Make, & More

Sales Operations Manager: What They Do, How Much They Make, & More

Channel Conflict: How to Manage When It All Goes Wrong

Channel Conflict: How to Manage When It All Goes Wrong

Strategic vs. Tactical Planning: The What, When, & Why

Strategic vs. Tactical Planning: The What, When, & Why

Plan your business's growth strategy with this free template.

Majoo

Icon majoo chat

Hai, majoopreneurs!

Punya pertanyaan terkait fitur dan paket berlangganan majoo? Yuk, segera terhubung dengan kami!

majoo fab

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

Table of content, mengenal pengertian business plan dan manfaat urgensinya.

Business plan adalah rencana yang sangat dibutuhkan dalam menjalankan bisnis

Business plan tentu bukanlah istilah yang asing di dunia bisnis, khususnya di kalangan pelaku usaha yang memang menaruh perhatian lebih terhadap pengembangan bisnis yang tengah dijalankannya. Meski demikian, tidak sedikit pula pelaku usaha yang memilih untuk membangun bisnisnya tanpa perencanaan yang matang.

Sesungguhnya, seberapa besar urgensi untuk merencanakan bisnis secara matang, terutama terkait keberlanjutan serta pengembangan bisnis itu sendiri?

Untuk mengetahui urgensi merencanakan bisnis secara matang dalam pengembangan bisnis, kita perlu mempelajari business plan itu sendiri, mulai dari pengertian business plan , fungsinya, hingga manfaat yang ditawarkannya?

Pengertian Business Plan secara Umum

Secara harfiah, business plan adalah rencana bisnis, atau rancangan yang dibuat dengan merangkum operasional bisnis secara keseluruhan. Rancangan ini umumnya berbentuk dokumen yang dijadikan acuan mulai saat rencana tersebut diterapkan, implementasinya pada operasional harian, dan juga di tahap evaluasi.

Mempertimbangkan fungsinya yang cukup besar di setiap titik operasional bisnis, cakupan sebuah rencana bisnis umumnya juga sangat besar. Beberapa hal yang terangkum di dalamnya, antara lain adalah:

Executive summary berisi penjelasan singkat terkait bisnis yang dilakukan dan umumnya disusun untuk menarik perhatian calon investor.

Deskripsi perusahaan untuk memberikan gambaran terkait pelaku usaha yang menjalankan suatu bisnis

Penjelasan produk atau jasa untuk memperkenalkan produk-produk maupun jasa yang tersedia untuk ditawarkan dalam bisnis tersebut.

Strategi pemasaran sebagai acuan bagaimana pemasaran bisnis tersebut akan dijalankan, bisa dalam kurun waktu tertentu maupun bersifat evergreen atau dapat digunakan sepanjang waktu.

Strategi penjualan sebagai acuan bagaimana pelaku usaha dapat mendorong angka penjualan bisnisnya.

Strategi operasional yang menjadi petunjuk teknis atau petunjuk pelaksanaan bagaimana bisnis tersebut akan dijalankan dalam basis sehari-hari.

Rencana keuangan yang juga dapat dijadikan sebagai acuan agar dalam implementasinya, bisnis dapat terus berjalan sesuai dengan perhitungan modal serta laba ruginya. Bagian ini umumnya juga diisi dengan proyeksi finansial yang dimiliki oleh suatu bisnis.

Sebagai sebuah acuan yang akan terus dirujuk selama menjalankan suatu bisnis, business plan adalah cara terbaik yang bisa dilakukan oleh setiap pelaku usaha untuk memastikan arah pengembangan bisnis tetap sejalan dengan tujuan awal bisnis itu sendiri.

Bisnis yang dijalankan dengan sebuah rencana sebagai acuannya akan lebih mudah bertahan dalam menghadapi situasi-situasi tak terduga, sehingga akan lebih mudah bertahan juga dalam tahap pengembangan bisnis.

Di sisi lain, fungsi pengertian business plan sesungguhnya dapat ditetapkan sesuai dengan kondisi yang dihadapi. Alasan ini pula yang membuat rencana bisnis kadang tidak dibuat di awal, tetapi juga bisa disusun di tengah-tengah operasional bisnis ketika menghadapi situasi khusus.

Namun, meski pengertian business plan dapat dikondisikan sesuai dengan kebutuhan, sifatnya sebagai acuan sebaiknya tidak mudah berubah agar pengembangan bisnis tetap terarah walau menghadapi kondisi seperti apa pun.

Jenis-Jenis Business Plan

Setelah mengetahui pengertian business plan secara umum, tak ada salahnya juga untuk memahami berbagai macam rencana bisnis yang bisa kamu persiapkan sebelum memulai operasional atau pengembangan bisnis.

Tak ubahnya perbedaan dari berbagai sifat serta pengertian business plan yang dibutuhkan, jenis-jenis business plan juga dapat dibedakan. Beberapa contoh jenis rencana bisnis antara lain adalah:

1. Rencana bisnis untuk memulai usaha

Sesuai peruntukannya, rencana bisnis yang satu ini digunakan untuk membantu pelaku usaha dalam memulai karier di dunia bisnis. Oleh karena itu, cakupan di dalamnya pun lebih banyak diisi dengan berbagai macam proyeksi untuk mempermudah penjalanan bisnis, misalnya saja proyeksi pemasukan, keuntungan, kerugian, serta arus kas bisnis.

Proyeksi-proyeksi inilah yang nantinya akan digunakan sebagai panduan sekaligus tujuan yang ingin dicapai dalam penjalanan bisnis tersebut. Dengan memasukkan beragam proyeksi dalam rencana bisnis, pelaku usaha dapat lebih memahami lingkungan bisnis yang ingin dicobanya, meminimalisir terjadinya kesalahan, dan juga mampu mempersiapkan bisnisnya dalam menghadapi berbagai risiko potensial.

2. Rencana bisnis strategis

Jika sebelumnya rencana bisnis dibuat dengan orientasi yang lebih condong pada ketahanan bisnis yang ingin dimulai terhadap berbagai potensi masalah melalui sejumlah proyeksi bisnis, rencana bisnis strategis atau strategic business plan adalah rencana bisnis yang lebih condong pada pengembangan lebih lanjut meski juga disusun dengan mempertimbangkan beragam proyeksi.

Mengingat setiap tujuan dan arah pengembangan dapat berbeda tergantung dengan bisnisnya, struktur rencana bisnis yang satu ini juga lebih beragam. Namun, meski memiliki struktur yang tak bisa dibilang sama, rencana bisnis strategis tetap memiliki kemiripan dalam menggambarkan tujuan bisnis yang ingin dicapai.

Visi dan misi pelaku usaha memegang peranan yang sangat krusial dalam jenis rencana bisnis yang satu ini, karena kedua hal itulah yang akan berfungsi sebagai jangkar untuk memastikan pengembangan bisnis masih dapat dikendalikan. Objektif atau tujuan akhir yang ingin dicapai dengan rencana bisnis strategis umumnya merupakan turunan dari visi serta misi tersebut.

Baca Juga: Menulis Rencana Bisnis, Kapankah Waktu yang Tepat?

Dengan rencana bisnis strategis, pelaku usaha dapat lebih mudah dalam menemukan investor yang memiliki keselarasan tujuan bisnis. Jika visi dan misi yang dimiliki antara pelaku usaha serta investor sudah sejalan, umumnya investor pun akan lebih mudah mempercayakan pengelolaan investasinya dalam bisnis tersebut.

Sebagai tambahan, dengan menempatkan tujuan bisnis sebagai fokus utama yang ingin dicapai, pelaku usaha juga akan lebih mudah dalam memantau arah operasional harian bisnis.

3. Rencana bisnis operasional

Jika rencana bisnis strategis membantu memantau arah penjalanan bisnis sehari-hari dengan menempatkan fokus utama pada pencapaian tujuan bisnis, rencana bisnis operasional justru lebih menitikberatkan fokus pada proses penjalanan bisnis itu sendiri.

Rencana bisnis operasional memiliki struktur yang unik jika dibandingkan dengan jenis rencana bisnis lainnya, kalian dalam jenis yang satu ini, cakupannya tidak hanya terbatas pada proyeksi dan strategi semata, tetapi juga membahas tentang peraturan operasional bisnis.

Prosedur operasional standar menjadi elemen yang penting dan berfungsi sebagai acuan dalam rencana bisnis ini, memastikan setiap pihak yang terkait mengikuti acuan cara yang sama dalam menjaga keberlangsungan proses bisnis.

4. Rencana bisnis untuk pengembangan

Rencana bisnis untuk pengembangan atau yang juga sering disebut dengan istilah development business plan adalah rencana bisnis yang seutuhnya menjabarkan terkait pengembangan bisnis yang ingin dilakukan, termasuk tujuan dari pengembangan tersebut serta proyeksi-proyeksi yang menjadi dampaknya.

Meski demikian, isi yang tertangkup di dalam business plan tersebut tidak terbatas pada pengembangan bisnis saja, tetapi juga mencakup kelengkapan struktur bisnis, administrasi, serta seluruh tanggung jawab yang dipegang oleh setiap pekerja dalam bisnis tersebut.

Cakupan yang sedikit lebih luas dari fungsi utamanya tersebut dimaksudkan untuk memastikan bisnis yang dijalankan benar-benar siap untuk dikembangkan sesuai dengan rencana. Karena, bagaimanapun, pengembangan sebuah bisnis sedikit banyak akan memengaruhi banyak hal dalam proses bisnis, termasuk dalam pelaksanaan operasional hariannya.

Berdasarkan alasan yang telah dijabarkan di atas, setiap elemen yang mungkin akan terdampak oleh pengembangan bisnis sebaiknya juga dimasukkan sebagai pertimbangan dalam penyusunan rencana bisnis.

Baca Juga: Poin Penting Agar Rencana Bisnis Efektif

5. Rencana bisnis untuk pertumbuhan usaha

Sedikit berbeda dengan jenis rencana bisnis yang disusun untuk melakukan pengembangan, rencana bisnis yang ditujukan untuk pertumbuhan usaha akan lebih detail membahas efek pengembangan dalam menghasilkan proyeksi terbaik tingkat pertumbuhan bisnis.

Melihat tujuan yang dimilikinya, rencana usaha untuk pertumbuhan usaha dapat difungsikan sebagai dokumen pendukung untuk penggunaan internal maupun eksternal. Lebih lanjut, ada perbedaan antara rencana bisnis untuk pertumbuhan usaha yang akan digunakan secara internal maupun eksternal.

Jika penggunaan internal berisi deskripsi yang lebih jelas terkait pengembangan usaha sebagai acuan, cakupan penggunaan eksternal akan lebih luas lagi dengan memasukkan struktur manajemen maupun pemangku kepentingan karena rencana bisnis jenis ini dapat digunakan untuk mengundang masuk investor ke dalam bisnis. 

Tak heran, bukan, jika pembahasan detail pertumbuhan usaha yang direncanakan bukan menjadi satu-satunya elemen yang harus ada dalam rencana bisnis? Gambaran lain tetap diperlukan untuk meyakinkan calon investor bahwa pertumbuhan usaha bisa dicapai sesuai proyeksi.

Business plan juga dapat digunakan untuk membantu mengambil keputusan bisnis

Manfaat menyusun rencana bisnis secara matang

Setelah mengetahui pengertian business plan dan juga dapat membedakan jenis-jenisnya sehingga dapat menentukan rencana seperti apa yang perlu disusun untuk memperoleh capaian bisnis yang optimal, pertanyaan berikutnya adalah: Mengapa setiap pelaku usaha perlu meluangkan tenaga ekstra untuk menyusun rencana bisnis ini sematang mungkin?

Membaca jenis serta seluruh pengertian business plan , tentunya kamu sudah menyadari bahwa penjalanan maupun pengembangan bisnis membutuhkan persiapan yang berbeda.

Baca Juga: Buat Business Plan yang Fleksibel dalam 5 Langkah Mudah

Mempertimbangkan berbagai variabel lainnya yang berbeda kemungkinan akan memberikan hasil yang berbeda. Oleh karena itu, memiliki acuan agar bisnis dapat dikembangkan sesuai dengan visi yang telah ditetapkan menjadi sesuatu yang penting.

Setiap pelaku usaha sebaiknya memiliki perencanaan yang matang untuk bisnisnya. Di samping itu, memiliki rencana bisnis yang disusun dengan baik juga memberikan berbagai manfaat lainnya, misalnya saja:

1. Membuka jalan bagi investor agar tertarik pada bisnismu

Menaruh investasi kepada suatu bisnis tak ubahnya melakukan bisnis itu sendiri. 

Ketika bisnis yang menerima investasi mengalami kegagalan, kerugian juga akan dialami oleh investor. Dengan kata lain, meyakinkan investor untuk menyuntikkan bisnis pada bisnis yang tengah kelola sesungguhnya bukanlah perkara yang mudah.

Dengan menyusun rencana bisnis yang matang, pelaku usaha akan lebih mudah dalam meyakinkan investor untuk mempercayakan modal yang dimilikinya. Bagaimana tidak, rencana bisnis yang sudah disusun dengan sedemikian matang tentunya juga akan mempertimbangkan berbagai macam proyeksi yang dapat digunakan oleh calon-calon investor dalam memilih investasi terbaiknya.

Keberadaan rencana bisnis sebagai acuan yang jelas memungkinkan investor memiliki proyeksi penghitungan keuntungan untuk bahan pengambilan keputusannya sendiri.

2. Memastikan arus kas bisnis mengalami gangguan yang minimal

Bisnis yang dijalankan tanpa rencana berarti dijalankan tanpa ada persiapan yang maksimal. Dalam jangka panjang, arah pengembangan bisnis akan menjadi liar dan prediksi pendapatan serta pengeluaran menjadi kacau.

Agar situasi tersebut tidak terjadi, di mana arus kas bisnis yang seharusnya bisa tetap sehat terpaksa dipakai sebagian atau sepenuhnya ketika bisnis menghadapi situasi-situasi tak terduga, rencana bisnis harus disusun dengan sebaik mungkin.

Di sisi lain, rencana bisnis kerap mengikutkan proyeksi pendapatan serta pengeluaran untuk memastikan kesiapan operasional dan pengembangan bisnis, termasuk ketika menghadapi situasi yang tak terduga.

Kesehatan arus kas pun dapat dijaga dengan memastikan setiap pendapatan maupun pengeluaran bisnis dilakukan sesuai acuan yang telah ditetapkan dalam rencana bisnis. Dengan kata lain semakin matang penyusunan sebuah rencana bisnis, semakin andal pula kesiapan bisnis tersebut dalam mengerem pengeluaran-pengeluaran bisnis yang tidak direncanakan.

3. Membantu pemilik usaha ketika harus mengambil keputusan bisnis

Situasi bisnis kerap tak dapat terduga. Bisa jadi di satu waktu kondisi bisnis begitu baik sehingga keuntungan yang diterima pun berlipat-lipat kali dibandingkan ekspektasi, tetapi juga sangat mungkin bisnis mengalami masalah yang cukup serius hingga terancam rugi.

Bagaimana cara setiap pelaku usaha dalam mengambil keputusan ketika dihadapkan dalam situasi serta kondisi bisnis yang tidak menentu akan sangat berpengaruh terhadap bisnis itu sendiri.

Jika hal ini terjadi, rencana bisnis yang telah disusun dengan sematang dan serapi mungkin akan memberikan keunggulan yang sangat besar: acuan pengambilan keputusan bisnis. Bagaimana penjelasannya?

Ketika dihadapkan pada masalah atau tantangan yang dapat mengganggu proses bisnis, pelaku usaha dapat kembali melihat beragam proyeksi serta sumber daya yang telah dirangkum dalam rencana bisnis sebelum memutuskan untuk mengambil tindakan bisnis tertentu.

Oleh karena itu, rencana bisnis yang lengkap dan disusun secara hati-hati tak ubahnya asisten dalam melakukan kalkulasi yang akurat dan mempertimbangkan banyak sisi untuk menentukan tindakan bisnis terbaik yang perlu diambil oleh pelaku usaha.

Ingat selalu pengertian business plan sebagai acuan untuk menjaga arah pengembangan bisnis, fungsi ini juga dapat digunakan untuk menentukan arah kebijakan bisnis dalam setiap situasi yang dihadapi.

Dalam sebuah rencana bisnis, setiap sumber daya dan potensi risiko akan dicatat sedetail mungkin, sehingga pelaku usaha dapat mengambil keputusan bisnis yang tepat sesuai dengan sumber daya yang ada.

Itulah pengertian business plan , jenis-jenisnya, serta urgensi yang dimilikinya untuk disusun secara matang sesuai fungsinya yang penting diketahui oleh setiap pelaku usaha. Pastikan untuk selalu memiliki rencana dan persiapan yang baik sebelum mulai menjalankan operasional atau pengembangan bisnis.

Coba aplikasi majoo sekarang dengan kelengkapan berbagai fungsi analisis serta penyajian data yang dimilikinya untuk membantumu menyusun rencana paling efektif bagi bisnis yang ingin kamu tekuni . Persiapkan segala sesuatunya secara optimal agar keuntungan bisnismu pun dapat dimaksimalkan!

majoo promo kv

Artikel Terbaru

03 Mar 2023

02 Mar 2023

28 Feb 2023

Subscribe Daily majoo

Dapatkan notifikasi update Daily majoo di email kamu.

Download Majalah

Cover majalah wirausaha Indonesia

Download Ebook

Cover Ebook

Related Article

post-thumbnail

Upgrade level bisnismu sekarang

Logo Discount Majoo

Tersedia cicilan paket dan perangkat melalui Bank Raya. Cek di sini

Tanya majoo

Butuh demo? Butuh bantuan teknis? Ada tawaran kerjasama dengan majoo? atau ada pertanyaan lain?

Popup Form KV

PENAWARAN SPESIAL!

Aplikasi kasir 24 bulan + Tablet Android & Printer + Fitur Integrasi Grabfood

DISKON HINGGA 40%

Moka Blog Positive

Serba-Serbi Business Plan yang Wajib Diketahui Sebelum Memulai Usaha

Business Plan: Pengertian, Manfaat dan Cara Membuat

strategic business plan adalah

Jordhi Farhansyah

Musisi yang juga suka nulis.

Jordhi Farhansyah

Apa Itu Business Plan dan Apa Manfaatnya Bagi Usaha Anda? - Setidaknya ada lima hal yang harus Anda ketahui sebelum memulai suatu bisnis. Kelima hal ini mungkin kurang terasa manfaatnya dalam jangka pendek, tapi tanpanya Anda akan cukup kesulitan untuk memastikan usaha yang Anda bangun akan bertahan lama.

Tentunya Anda tidak ingin bisnis yang dibangun dengan susah payah ini harus menyerah di tengah jalan hanya karena persiapan yang kurang matang bukan?

Hal pertama yang harus Anda ketahui adalah ketahui betul siapa konsumen Anda dan masalah apa yang bisa Anda pecahkan melalui produk barang/jasa Anda. Kedua, langkah kecil dan nyata dalam memulai bisnis jauh lebih baik ketimbang rencana besar yang lambat dieksekusi.

Ketiga, memahami betul apa yang menjadi kekuatan Anda sebagai seorang founder atau pendiri usaha. Keempat, carilah mentor atau penasihat yang bisa membantu Anda melihat masalah dengan lebih jelas.

Kelima, dan yang akan kita bahas lebih mendalam yakni business plan . Tanpa panjang lebar lagi, berikut ini 5 hal yang harus Anda ketahui tentang business plan sebelum memulai sebuah usaha.

Apa Itu Business Plan?

membuat business plan - rencana bisnis - proposal bisnis - Serba-Serbi Business Plan yang Wajib Diketahui Sebelum Memulai Usaha

Secara definisi business plan adalah dokumen tertulis yang menjelaskan tentang sifat dari sebuah bisnis. Sebuah business plan sudah sepantasnya mengandung strategi penjualan dan pemasaran dengan detail, kondisi pendanaan, serta perkiraan pendapatan dan pengeluaran selama bisnis tersebut berjalan. 

Business plan juga memuat tujuan atau goals yang ingin perusahaan Anda capai, serta cara-cara untuk memastikan tujuan tersebut bisa tercapai dengan baik.

Selain itu, business plan juga merupakan peta jalan atau roadmap yang memberikan arahan jelas tentang bagaimana sebuah bisnis menjawab tantangan yang akan timbul di masa depan. Maka dari itu, penyusunan sebuah business plan tidak boleh dilakukan dengan terburu-buru atau make it as the business goes . 

Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa business plan adalah sebuah dokumen yang menjelaskan tentang bagaimana bisnis yang akan Anda bangun, lengkap dengan rencana tujuan apa saja yang ingin diraih dan strategi untuk meraih tujuan tersebut. Jadi, bisa dibilang business plan ini akan menjadi penunjuk arah ke mana bisnis Anda akan berkembang. 

Kenapa Business Plan Penting?

kerja sama dalam bisnis-2

1. Panduan dalam membuat keputusan

Dari definisi yang sudah diutarakan, dapat dilihat bahwa business plan sudah menjadi sebuah “kitab suci” bagi sebuah bisnis karena memuat segala hal yang dibutuhkan untuk menjadi pedoman. Ini adalah alasan pertama business plan penting bagi setiap bisnis, yaitu sebagai panduan untuk memastikan keputusan yang diambil memang sesuai dengan kebutuhan suatu bisnis. 

Sebagai seorang pengusaha, Anda harus mengambil keputusan strategis di tengah banyaknya variabel yang harus diperhitungkan, sehingga mudah sekali untuk kehilangan fokus. Dengan adanya business plan , Anda akan memiliki koridor yang jelas, sehingga bisa mengambil keputusan atau menghasilkan ide yang lebih terfokus.

2. Meyakinkan investor

Alasan kedua yaitu business plan dapat membantu Anda meyakinkan investor untuk menanamkan modal pada bisnis Anda.

Mengingat modal yang ditanamkan pada sebuah bisnis tidak pernah dalam nominal yang kecil, tentunya seorang investor ingin mengenali seluk bisnis Anda terlebih dahulu.

Salah satu caranya adalah dengan mempelajari business plan yang Anda buat, guna menentukan apakah strategi-strategi yang Anda susun memang cukup feasible dan bisnis yang akan Anda bangun memang profitable dalam waktu-waktu mendatang. Maka dari itu, penyusunan business plan harus dilakukan dengan baik dan berdasarkan riset pasar yang mendetail. 

3. Sarana komunikasi dengan stakeholders

Alasan ketiga yaitu business plan merupakan salah satu sarana komunikasi dengan orang-orang yang akan terlibat begitu bisnis Anda berjalan. Sebuah bisnis tidak akan bisa berjalan tanpa adanya organisasi di dalamnya, supplier untuk memastikan produksi berjalan lancar, dan tentu saja penanaman modal.

Orang-orang terbaik yang benar-benar mampu mendukung bisnis Anda, butuh sesuatu yang nyata. Maka dari itu, business plan menjadi elemen yang sangat penting sebelum memulai usaha.

Jenis-jenis Business Plan

menerapkan pemanfaatan data untuk bisnis

Sebelum mengetahui bagaimana cara membuat business plan , sebaiknya Anda paham terlebih dahulu tentang jenis-jenis dari business plan yang ada. Dari berbagai sumber, terangkum sedikitnya ada lima jenis business plan yang bisa dipilih sesuai dengan ciri dari bisnis Anda, antara lain:

1. Start-up business plan

Business plan jenis ini memberikan gambaran tentang perusahaan yang Anda dirikan. Start-Up Business Plan juga mengandung produk barang atau jasa yang akan Anda tawarkan, evaluasi pasar, evaluasi kompetitor, faktor-faktor risiko, tim pemasaran, dan juga sistem manajemen yang akan diberlakukan.

Di dalam Start-Up Business Plan ini terdapat proyeksi-proyeksi tentang pemasukan, keuntungan, pengeluaran, dan juga arus kas begitu perusahaan berjalan. Business plan jenis ini terbilang cukup lengkap sehingga cocok untuk dipresentasikan kepada calon investor Anda. 

2. Strategic business plan 

Strategic business plan sedikit lebih kompleks daripada start-up atau general business plan . Di dalamnya, terdapat hal-hal yang lebih spesifik dalam menggambarkan tujuan atau objektif yang ingin dicapai oleh sebuah perusahaan.

Struktur dari strategic business plan bisa berbeda-beda untuk setiap perusahaan, hanya saja ada beberapa komponen vital yang harus tercantumkan, yaitu visi bisnis, mission statement atau pernyataan misi perusahaan, faktor kritis sukses atau critical success factor , strategi untuk mencapai goal perusahaan, dan juga jadwal implementasi strategi perusahaan. Jenis business plan ini dapat membantu para stakeholders untuk lebih memahami objektif dari perusahaan Anda, sehingga mereka ikut percaya dengan visi yang Anda usung. 

3. Operations Business Plan

Operations Business Plan diperuntukkan untuk kebutuhan internal perusahaan. Di dalamnya, terdapat perencanaan dan peraturan tentang operasional perusahaan. Secara spesifik, Operations Business Plan juga memuat tanggung jawab bagi setiap pegawai yang bekerja di suatu perusahaan. 

4. Development Business Plan

Development business plan adalah penjelasan utuh tentang pengembangan bisnis yang direncanakan. Di dalamnya terdapat kelengkapan tentang organisasi perusahaan, administrasi, dan pertanggungjawaban yang diemban oleh masing-masing pegawai. Maka dari itu, dokumen ini bisa digunakan untuk kebutuhan eksternal maupun internal.

5. Growth Business Plan

Growth Business Plan berisi deskripsi mendalam tentang perencanaan pengembangan usaha untuk ke depannya. Dokumen ini bisa digunakan untuk kebutuhan internal, atau pun eksternal guna mendapatkan suntikan modal.

Hanya saja, jika akan digunakan untuk kebutuhan eksternal, growth business plan harus berisi gambaran jelas tentang perusahaan, struktur manajemen, dan pihak-pihak yang menempati posisi penting. 

Cara Membuat Business Plan

business plan

Setelah mengetahui apa itu business plan , alasan kenapa business plan itu penting, dan jenis-jenis business plan , maka kini saatnya Anda mengetahui bagaimana cara membuat business plan yang baik. Berikut ini hal-hal yang perlu Anda perhatikan.

Business Plan Pengertian, Manfaat dan Cara Membuat

1. Perbanyak riset sebelum membuat business plan Anda

Pepatah “knowing is half the battle” memang benar adanya. Sebelum Anda menjual satu produk barang atau jasa, baik melalui perusahaan berbadan hukum atau pun tidak, harus diawali dengan riset dan analisa terlebih dahulu.

Pertama, siapkanlah serangkaian pertanyaan untuk membantu Anda menentukan produk apa yang terbaik. Tanyakan pada diri Anda sendiri, apa unique selling point dari produk Anda sehingga bisa unggul di mata konsumen?

Mengapa konsumen harus peduli dan memilih produk Anda? Siapa yang menjadi target pasar dari produk Anda? Bagaimana cara mengkomunikasikan produk tersebut? Kapan waktu terbaik untuk meluncurkan produk ini? Pertanyaan-pertanyaan sederhana berbasis 5W+1H ini akan sangat membantu Anda menjalankan usaha di kemudian hari.

Setelah itu, lakukanlah riset pasar guna mengenali medan pertempuran yang akan Anda masuki. Riset pasar ini berguna untuk menciptakan strategi yang tepat guna dengan menimbang baik dan buruk suatu keputusan. Riset pasar juga dapat membantu Anda menentukan tujuan bisnis. 

2. Buatlah company profile untuk perusahaan Anda

Business plan harus memuat informasi tentang perusahaan Anda. Informasi ini tertuang dalam sebuah company profile yang memuat nama perusahaan yang telah didaftarkan, alamat kantor fisik atau pun virtual, nama-nama direksi dan/atau komisaris yang menjabat, sejarah berdirinya perusahaan, industri yang digeluti, dan tentu saja produk-produk yang ditawarkan.

Company profile juga bisa memuat target pasar, aset-aset perusahaan, dan juga visi misi dari perusahaan Anda. Dengan company profile yang baik, maka usaha Anda akan memiliki kredibilitas yang baik pula. 

Dengan kata lain, company profile adalah kesempatan Anda untuk “menjual” perusahaan Anda ke calon investor dan calon pelanggan. Maka dari itu, company profile sebaiknya ditempatkan pada bagian awal dari sebuah business plan .

3. Tentukan apa dulu tujuan dari bisnis Anda

Pernyataan tujuan dalam sebuah business plan dapat membantu calon investor atau stakeholders lainnya memahami dengan betul goal apa yang ingin diraih perusahaan.

Namun, sebuah tujuan tidak akan berarti apa-apa jika tidak dilengkapi langkah-langkah untuk meraihnya. Maka dari itu, rumuskan langkah-langkah untuk mencapainya tujuan jangka pendek dan jangka panjang perusahaan Anda. 

Pernyataan tujuan ini juga berguna untuk mengamankan modal dari calon investor. Hanya saja, pastikan di dalamnya terdapat penjelasan tentang tujuan yang mendasari kebutuhan pendanaan tersebut, kemudian bagaimana pendanaan tersebut dapat membuat bisnis Anda bertumbuh. 

4. Siapkan dokumen yang diperlukan untuk meningkatkan kredibilitas perusahaan

Selain company profile , ada juga beberapa dokumen lain yang dibutuhkan untuk meningkatkan kredibilitas perusahaan Anda. Company profile dapat diibaratkan sebagai curriculum vitae .

Tentunya untuk melamar suatu pekerjaan, Anda butuh lebih dari curriculum vitae bukan? Pasti perusahaan membutuhkan dokumen untuk membuktikan kualifikasi dan kompetensi Anda, seperti ijazah atau sertifikat keahlian.

Pada perusahaan, dokumen-dokumen yang diperlukan seperti catatan keuangan, arus kas, adanya lisensi jika Anda menggunakan kekayaan intelektual pihak lain, dan lain sebagainya. Dokumen-dokumen ini tentunya menjadi perhatian utama bagi seorang investor sebelum menanamkan modalnya untuk bisnis Anda. 

5. Jelaskan dengan detail barang atau jasa Anda

Ada beberapa aspek yang harus dijelaskan dengan baik. Pertama, penjelasan tentang bagaimana cara kerja produk Anda. Kedua, pricing model yang Anda gunakan beserta alasan di balik model tersebut.

Kedua, siapa yang menjadi customer utama dari bisnis Anda. Ketiga, alasan kenapa produk Anda lebih unggul dibandingkan produk-produk sejenis yang sudah ada di pasaran; dan keempat yaitu strategi penjualan dan pendistribusian produk Anda. 

6. Buatlah Marketing Plan 

Untuk membuat business plan , Anda juga harus mencantumkan marketing plan . Gunanya marketing plan ini adalah supaya bisnis Anda memiliki rencana pemasaran yang lebih solid.

Di dalam sebuah marketing plan , sebaiknya mencakup latar belakang dari project beserta visi dan misi, problem statement yang berisi kebutuhan yang akan dijawab oleh produk Anda, goals and objective yang ingin diraih dengan melakukan pemasaran, juga target audience atau konsumen utama.

Jangan lupa, jabarkan juga soal channel utilization yang menjelaskan kanal pemasaran Anda, communication strategy yang menjelaskan cara mengkomunikasikan produk Anda ke konsumen, dan timelines untuk memastikan semua project berjalan dengan tepat waktu. 

7. Sesuaikan pula dengan  target pembacanya

Di atas telah dijelaskan tentang jenis-jenis business plan . Seperti yang sudah diketahui, setiap jenis business plan diperuntukkan untuk pembaca yang berbeda-beda. Ada yang khusus untuk kebutuhan internal, ada pula yang untuk diperuntukkan bagi para stakeholder dan investor. 

Bagi beberapa pihak, hanya hal-hal spesifik saja yang perlu diketahui dari sebuah business plan . Sehingga, Anda bisa menekankan pada aspek-aspek tertentu yang sekiranya memang sesuai dengan fokus dari pembaca.

Misalnya, bagi seorang investor, maka informasi-informasi soal cash flow , struktur manajemen, serta konsep bisnis yang diusung. Hal ini tentu berbeda dengan seorang manajer internal perusahaan, yang akan lebih fokus pada objektif dari perusahaan. 

Dengan menyesuaikan target pembaca, Anda bisa saja membuat beberapa versi business plan . Hanya saja, pastikan data-data faktual dalam business plan tersebut sama untuk menghindari adanya kesalahpahaman di kemudian hari. 

8. Buatlah analisis bisnis dan proyeksi keuangan

Bagi Anda pemilik bisnis kecil ingin mengembangkan usahanya, perlu mencantumkan hasil analisis perusahaan Anda. Adapun hal-hal yang harus disampaikan dalam analisis bisnis ini antara lain berapa banyak pemasukan dan pengeluaran serta neraca aset dan utang perusahaan.

Hal ini berguna untuk membuktikan bahwa keuangan perusahaan Anda memang sehat dan profitable , sehingga siap untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi. 

Selain itu, untuk bisa mendapatkan kepercayaan dari investor, cantumkanlah proyeksi keuangan pada business plan Anda.

Pada intinya, investor ingin investasinya bisa menghasilkan keutungan yang sebesar-besarnya. Anda sebagai pengusaha harus mampu menunjukkan bahwa bisnis Anda mampu mendatangkan keuntungan yang maksimal. Maka dari itu, proyeksi keuangan akan menjadi satu hal yang mereka perhatikan betul. 

Pada bagian proyeksi keuangan, Anda bisa menambahkan hasil penjualan per periode tertentu, dan perkiraan pengeluaran serta pemasukan untuk beberapa tahun ke depan. Dalam membuat proyeksi keuangan, Anda harus benar-benar akurat dan realistis. Jadi, analisa kembali bagaimana keuangan usaha Anda selama beberapa waktu ke belakang. 

Download Business Plan Gratis!

membuat business plan (3)

Untuk memudahkan Anda membuat business plan dengan lebih mudah, Anda bisa menggunakan template business plan yang tersedia gratis di internet. Namun, pada intinya, sebuah business plan memuat hal-hal sebagai berikut:

1. Executive summary

Executive summary merupakan bagian terpenting dalam sebuah business plan , sebab bagian ini adalah yang pertama kali dibaca oleh calon investor.

Jika mereka tidak menemukan sesuatu yang menarik pada bagian executive summary , maka besar kemungkinan business plan Anda tidak akan dibaca hingga selesai. Maka dari itu, executive summary mampu menunjukkan potensi keuntungan dari bisnis Anda dengan tidak lebih dari dua halaman. 

Executive summary harus memuat penjelasan singkat tentang usaha Anda, deskripsi tentang produk, objektif yang ingin dicapai perusahaan, target market yang Anda incar, apa yang membedakan Anda dengan para kompetitor, pihak-pihak yang menjabat di posisi strategis serta kualifikasi yang mereka miliki.

2. Deskripsi perusahaan

Bagian ini memuat mission statement perusahaan Anda, filosofi dan visi yang diusung, tujuan jangka pendek dan jangka panjang, penjelasan mendalam tentang target pasar, pandangan tentang industri yang Anda geluti, serta aspek-aspek legalitas yang sudah Anda penuhi.

3. Produk atau jasa yang ditawarkan 

Bagian ini memuat penjelasan tentang produk barang atau jasa yang Anda tawarkan dengan lebih mendalam daripada yang sudah dijelaskan di bagian executive summary .

Pada bagian ini, sebaiknya termuat penjelasan produk yang dijual lengkap dengan bagaimana Anda memproduksi produk tersebut, masalah apa yang mampu diselesaikan dengan produk Anda, fitur-fitur khusus yang membuat produk Anda unggul, dan bagaimana Anda menentukan harga untuk produk tersebut. 

4. Strategi marketing dan sales

Untuk bagian ini, Anda bisa merujuk pada marketing plan yang sebelumnya sudah dibahas. Bagian strategi marketing dan sales ini sangatlah penting untuk memastikan semua stakeholders mendapatkan arahan yang jelas bagaimana perusahaan memposisikan diri di pasar dan bagaimana komunikasi yang ingin dibangun dengan konsumen.

5. Strategi operasional

Bagian ini memuat strategi-strategi yang diperlukan untuk memastikan kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Untuk itu, Anda perlu melakukan analisis terlebih dahulu tentang bagaimana sifat dari bisnis Anda.

Tidak ada salahnya untuk belajar dari kompetitor untuk mengetahui apa saja kekurangan dalam kegiatan operasional mereka, kemudian aplikasikan cara yang lebih baik pada bisnis Anda.

6. Strategi finansial

Pada bagian ini, ada beberapa aspek yang perlu dibahas dengan detail, yaitu biaya yang keluar, penentuan harga, dan analisis balik break even point atau balik modal. Aspek biaya yang keluar ini mencakup pembelian bahan baku, ongkos produksi, biaya gaji karyawan, biaya sewa tempat, biaya marketing, dan biaya-biaya keperluan perusahaan lainnya.

Sementara itu, analisis break even point mencakup perhitungan logis kapan perusahaan dapat balik modal, serta langkah-langkah untuk mempercepat balik modal perusahaan.

Jika Anda butuh bantuan panduan lebih lanjut untuk membuat business plan , Anda bisa mengunduh template business plan yang Moka siapkan dengan mengisi form di bawah ini.

Itu dia serba-serbi tentang business plan yang harus Anda ketahui sebelum membuka usaha. Ingat, business plan ini sangatlah penting baik bagi sebuah perusahaan, jadi jangan sampai Anda membuka sebuah bisnis tanpa adanya dokumen ini.

Jika Anda sudah yakin untuk membuka usaha sendiri dan membutuhkan sistem point of sales yang mudah dan kaya fitur, maka percayakan saja kepada Moka .

Dengan fitur-fitur seperti inventory , laporan penjualan, manajemen promo, loyalty program , pengelolaan pesanan, dan manajemen karyawan, Moka dapat memastikan operasional bisnis jadi lebih mudah, efektif, dan efisien. Ingin mencoba Moka dan membuktikan sendiri bagaimana manfaatnya untuk bisnis Anda?

Coba Gratis 14 Hari

Topics:--> Business Insight -->