Home » Apa Perbedaan PhD dan Doktor? Temukan Jawabannya di Sini!
Apa Perbedaan PhD dan Doktor? Temukan Jawabannya di Sini!
- September 6, 2023
- One Comment
- 56,154 views
Perbedaan PhD dan Doktor . Saat hendak melanjutkan pendidikan pascasarjana, di tingkat S3 maka akan muncul pertanyaan apa sebenarnya perbedaan PhD dan Doktor ? Pendidikan pascasarjana di jenjang S3 memang menyediakan tak hanya pilihan program studi. Namun juga dua pilihan gelar, pertama gelar PhD dan yang kedua adalah gelar Doktor.
Meskipun di masyarakat sudah banyak yang memiliki kedua gelar tersebut. Namun, masih banyak yang belum mengetahui perbedaan dari keduanya. Apakah kamu juga demikian? Maka bisa menyimak ulasan di bawah ini.
Apa Itu Program Doktor?
Hal pertama yang perlu dipahami adalah program Doktor, yaitu jenjang pendidikan tertinggi (S3) dalam pendidikan tinggi dan ditempuh di perguruan tinggi dalam negeri. Sehingga bagi mahasiswa yang sudah merampungkan jenjang S2 atau Magister, maka bisa mempertimbangkan untuk melanjutkan ke jenjang S3.
Jika pendidikan S3 ini diraih di perguruan tinggi dalam negeri, baik itu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Maka ketika sudah menyelesaikan penyusunan tesis dan dinyatakan lulus, mahasiswa tersebut berhak mendapatkan gelar Doktor.
Gelar ini kemudian disematkan di depan nama mahasiswa yang bersangkutan dan menjadi tanda bahwa dirinya sudah menyelesaikan pendidikan S3 di dalam negeri. Adapun untuk pilihan program studi sudah sangat banyak, mayoritas berasal dari jurusan akademik. Sebab sebagian besar yang kuliah sampai S3 datang dari kalangan guru dan dosen.
Namun, secara perlahan saat ini sudah banyak pemilik gelar Doktor yang memilih jurusan pendidikan umum. Setelah lulus beberapa diantaranya bisa berkarir secara profesional di berbagai perusahaan maupun mendirikan perusahaan sendiri. Sehingga lulusan Doktor atau S3 kini tak hanya didominasi oleh kalangan dosen.
Program Doktor yang merupakan gelar akademik tertinggi kemudian pelaksanaannya diatur di dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 212/U/1999 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Doktor. Melalui Kepmendikbud tersebut kemudian dijelaskan mengenai tujuan diselenggarakannya Program Doktor. Yaitu:
- Menghasilkan lulusan yang berjiwa Pancasila dan memiliki integritas ilmiah.
- Menghasilkan lulusan yang bisa bersikap terbuka, tanggap terhadap perkembangan ilmu dan teknologi, kesenian, dan permasalahan sosial yang dihadapi masyarakat luas.
- Menghasilkan lulusan yang memiliki wawasan dan kemampuan dasar keilmuan dan keterampilan teknis.
- Menghasilkan lulusan yang menguasai pendekatan teori, konsep, dan paradigma dari bidang keilmuan yang diambil mahasiswa.
- Menghasilkan lulusan yang akrab dengan karya dan pemikiran yang mutakhir.
- Menghasilkan lulusan yang mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dalam wawasan keahliannya.
- Menghasilkan lulusan yang mampu mengkomunikasikan pikiran dan hasil karyanya dengan baik kepada rekan sejawat maupun masyarakat luas.
Lalu, apa perbedaan PhD dan Doktor ? Supaya bisa menjawab pertanyaan ini maka perlu tahu juga definisi dari gelar PhD yang akan dijelaskan di bawah.
Baca Juga: Cara Penulisan Gelar PhD yang Benar, Jangan Sampai Salah Lagi ya!
Apa Itu Program PhD?
Supaya lebih mudah memahami detail mengenai perbedaan PhD dan Doktor maka perlu mengetahui juga definisi dari Program PhD. Program PhD merupakan gelar akademik tertinggi (S3) di perguruan tinggi yang diperoleh dari perguruan tinggi di suatu negara. Jadi, untuk mahasiswa Magister yang melanjutkan pendidikan S3 di luar negeri bisa meraih gelar ini.
Namun, perlu dilihat juga Program PhD tersebut ditempuh di negara mana. Sebab tidak semua negara memberikan gelar PhD kepada lulusan Doktor di negaranya. PhD sendiri merupakan kepanjangan dari Doctor of Philosophy . Dalam bahasa Indonesia bisa diartikan secara mentah sebagai gelar Doktor Filsafat.
Namun definisinya bukan seperti itu, karena gelar PhD tidak hanya diberikan kepada lulusan S3 ilmu filsafat namun juga bidang keilmuan lainnya. Meraih gelar PhD secara praktis hanya bisa dilakukan di negara yang memang memberikan gelar tersebut untuk lulusan S3. Sebab sekali lagi, tidak semua negara menerapkan kebijakan seperti ini.
Dilansir dari Wikipedia , gelar PhD diterapkan oleh sistem pendidikan di negara Amerika Serikat dan juga Inggris Raya. Jadi, untuk kamu yang di masa mendatang melanjutkan S3 di dua negara tersebut. Maka setelah lulus bisa mendapatkan gelar PhD di belakang nama.
Sedangkan bagi negara di luar Amerika dan Inggris, mayoritas memberikan gelar Doktor bagi lulusan S3 sama seperti di Indonesia. Misalnya gelar Doctor of Engineering, Doctor of Economy, Doctor of Science , dan lain sebagainya.
Dilihat dari persyaratan, maka syarat untuk bisa mengikuti Program PhD adalah sama dengan syarat Program S3. Yakni mahasiswa harus sudah menyelesaikan jenjang S1 dan juga S2, yang tentu bisa dibuktikan secara valid. Jadi, kalau kamu ingin kuliah S3 di Inggris atau Amerika pastikan sudah menyelesaikan studi Magister atau S2.
Perbedaan PhD dan Doktor
Dari penjelasan di atas, apakah sudah bisa dipahami apa saja perbedaan PhD dan Doktor ? Pada dasarnya antara Doktor dengan PhD adalah sama, yakni sama-sama gelar akademik tertinggi untuk jenjang S3. Jadi, mahasiswa yang sudah merampungkan studi S3 berhak mendapatkan gelar tersebut.
Hanya saja PhD hanya bisa diraih ketika menempuh S3 di negara dengan gelar tersebut, misalnya Amerika Serikat dan Inggris. Sebagaimana yang dijelaskan di atas. Sebaliknya, jika studi S3 dilakukan di dalam negeri maka gelar yang didapatkan adalah Doktor. Hal ini juga diterapkan oleh negara selain Amerika dan Inggris.
Jadi, jika masih bertanya atau mendapat pertanyaan mengenai apa perbedaan PhD dan Doktor ? Maka bisa menjelaskan seperti yang disampaikan di atas, keduanya sama hanya berbeda dari tempat dimana gelar tersebut diraih. Artinya, semua mahasiswa S2 memiliki kesempatan sama besar untuk memiliki salah satu gelar tersebut.
Lalu, lebih baik yang mana antara mengambil S3 di luar negeri dengan di negeri sendiri? Kalau pertanyaan ini muncul maka sekali lagi, jawaban akan disesuaikan dengan keputusan dan pemikiran masing-masing.
Beberapa orang menganggap kuliah S3 lebih baik dilakukan di luar negeri, karena diakui kualitas pendidikannya lebih baik. Namun, banyak juga yang menganggap kuliah S3 di Indonesia atau di negeri sendiri juga pilihan yang terbaik. Apalagi sudah banyak perguruan tinggi di Indonesia yang sukses menorehkan prestasi internasional.
Sehingga perguruan tinggi semacam ini menjadi destinasi terbaik untuk mendapatkan gelar Doktor. Selain itu, yang tidak kalah penting adalah memilih jurusan yang memang diminati atau sesuai keinginan. Sebab baik Doktor maupun PhD sama-sama dituntut untuk menciptakan pembaharuan di dalam tesis.
Baca Juga: Seberapa Penting Mendapatkan Gelar Doktor?
Bisa dibayangkan ya, bagaimana tekanan yang dialami jika mengambil bidang keilmuan yang tidak sesuai minat atau keinginan? Jadi, supaya lebih mudah untuk dinikmati dan lebih mudah fokus sekaligus mudah menyelesaikan tesis. Memilih bidang keilmuan yang sesuai menjadi kunci selain memilih perguruan tinggi yang tepat.
Tips Memilih Perguruan Tinggi untuk Mengambil Program S3
Setelah mengenal lebih detail mengenai perbedaan PhD dan Doktor , maka tinggal fokus menentukan harus kuliah di dalam atau luar negeri. Kedua pilihan ini masing-masing memiliki kelebihan dan juga kekurangan, sehingga perlu dipertimbangkan masak-masak. Setelah berhasil menentukan pilihan antara kuliah di dalam atau luar negeri.
Maka PR selanjutnya, adalah memilih perguruan tinggi yang tepat. Baik di luar negeri maupun dalam negeri untuk standar pemilihan perguruan tinggi pada dasarnya nyaris sama. Khusus untuk pemilihan perguruan tinggi saat melanjutkan studi S3, memang pemilihannya harus mempertimbangkan hal-hal yang spesifik.
Tidak bisa lagi mempertimbangkan hal umum seperti ketika memilih perguruan tinggi untuk menyelesaikan studi S1 maupun S2. Sehingga yang namanya ranking perguruan tinggi sudah tidak lagi relevan. Lalu, apa saja yang perlu diperhatikan? Berikut beberapa tips memilih perguruan tinggi untuk studi S3:
1. Reputasi Bidang Keilmuan yang Akan Diambil
Tips pertama yang perlu dilakukan pada saat memilih perguruan tinggi yang tepat untuk menempuh program S3 adalah reputasi bidang keilmuan. Maksudnya, kamu perlu memperhatikan reputasi dari bidang keilmuan yang akan kamu ambil di perguruan tinggi tersebut.
Sehingga mempertimbangkan reputasi yang lebih spesifik, yakni sesuai bidang keilmuan yang akan diambil bukan secara umum. Jadi, ketika mencari perguruan tinggi untuk menempuh S3 pastikan tidak lagi memperhatikan ranking perguruan tinggi. Misalnya peringkat dari Webometrics maupun lembaga internasional lain.
Mengapa? Sebab, saat kamu kuliah S3 maka akan belajar secara mandiri yakni mutlak dilakukan di lingkungan bidang keilmuan yang diambil. Sejak awal masuk sampai menyelesaikan penyusunan tesis. Sehingga tidak lagi ikut carut marut segala kegiatan antar bidang keilmuan di perguruan tinggi tersebut.
Selain itu, kuliah S3 di perguruan tinggi yang bidang keilmuannya punya reputasi bagus memberi banyak keuntungan. Misalnya mendapatkan tempat yang terhormat di dunia akademik. Lalu, bagaimana mengetahui reputasi bidang di sebuah perguruan tinggi?
Kamu bisa mulai dengan mencari tahu publikasi riset dari para dosen di perguruan tinggi tersebut. Selain itu juga melihat paten apa saja yang berhasil didapatkan oleh para dosen di perguruan tinggi tersebut. Setiap dosen yang berprestasi adalah dosen di bidang keilmuan spesifik, dan bisa membantu mengetahui reputasi bidang keilmuan yang diinginkan.
Baca Juga : Mau Cepat Lulus Program Doktor? Jangan Salah Pilih Promotor
2. Mempertimbangkan Reputasi Pembimbing
Salah satu perbedaan PhD dan Doktor adalah lokasi perguruan tinggi tempat meraih gelar tersebut. Perlu diakui pemilihan perguruan tinggi yang tepat kemudian memberi dampak sangat signifikan pada proses studi. Selain memperhatikan reputasi bidang studi, juga perlu memperhatikan reputasi pembimbing.
Selama kuliah S3, pembimbing memiliki peran sangat krusial sejak awal kamu masuk kuliah sampai lulus. Pembimbing bagi mahasiswa S3 tak hanya memberi bantuan dan arahan saja. Namun, menjadi pihak yang berhak untuk mengambil keputusan tertentu yang berkaitan dengan kamu sebagai mahasiswa di bawah bimbingannya.
Sehingga tidak berlebihan jika di kalangan mahasiswa S3, dosen pembimbing menjadi faktor yang menentukan keberhasilan studi. Jadi, selain mengecek reputasi bidang keilmuan juga perlu mengecek reputasi dosen pembimbing di dalam suatu perguruan tinggi.
Kualitas dan reputasi dosen pembimbing bisa diukur dari prestasi yang berhasil ditorehkan dosen tersebut. Misalnya jenis penelitian yang dilakukan, paten yang didapatkan, dan lain sebagainya.
3. Fasilitas yang Tersedia
Tips berikutnya adalah mengutamakan perguruan tinggi yang bisa menyediakan fasilitas yang mendukung. Fasilitas ini akan sangat membantu pada saat melakukan riset untuk tesis. Sehingga jangan sampai menghadapi kendala dari minimnya fasilitas dan sumber daya lain, dan membuat tesis terbengkalai.
Kuliah di program Doktor atau S3 akan ditempuh selama 3 sampai 4 tahun dan pada beberapa kasus bisa 3,5 tahun. Nyaris separuh diantaranya, yakni 2 tahun atau kurang sedikit dihabiskan untuk menyusun tesis. Sehingga tanpa fasilitas dan sumber daya yang mendukung, dijamin mudah frustasi.
Topik tesis idealnya mendapatkan dukungan fasilitas dari perguruan tinggi, misalnya tersedianya peralatan di laboratorium dan sebagainya. Sehingga penelitian bisa berjalan lancar dan tesis bisa segera diselesaikan.
Hanya saja tidak semua perguruan tinggi sudah sangat memperhatikan fasilitas yang bisa disediakan kepada mahasiswa S3. Terutama di perguruan tinggi yang berada di negara berkembang. Kebanyakan mahasiswa S3 memilih untuk berpikir realistis, yakni mencari topik tesis yang fasilitasnya sudah ada di perguruan tinggi.
Hal ini memang membantu tesis bisa berjalan sesuai rencana, namun dijamin tidak maksimal. Sebab idealnya, topik ditentukan dulu dan baru kemudian mendapatkan dukungan fasilitas dari perguruan tinggi. Jika sebaliknya, maka tesis akan memiliki terlalu banyak batasan.
4. Lingkungan Akademik
Tak kalah penting adalah memperhatikan kondisi lingkungan akademik di sebuah perguruan tinggi. Lingkungan akademik ini meliputi semua aspek lingkungan di sebuah perguruan tinggi tempat studi pascasarjana ditempuh. Mulai dari interaksi dengan para dosen maupun dengan sesama mahasiswa S3.
Dosen yang bisa memberi arahan dan bimbingan yang baik sekaligus memberi keputusan yang menguntungkan kamu. Sudah tentu akan memberi dukungan maksimal pada proses penyelesaian studi S3.
Begitu juga dengan teman-teman sesama mahasiswa S3, dimana dengan teman yang sama-sama bisa diajak berdiskusi akan lebih menguntungkan. Selalu fokus membahas tesis dan masalah perkuliahan lain. Sekaligus mencari hiburan atau rekreasi yang memberi kemudahan melepaskan penat.
Lingkungan akademik seperti ini tentunya terbilang kondusif dan memberi dukungan maksimal pada saat menyelesaikan studi S3. Mayoritas mahasiswa yang berada di lingkungan akademik terbaik bisa lulus tepat waktu bahkan lebih cepat.
Baca Juga: Ini Kunci Meraih Beasiswa Magister dan Doktor
5. Lingkungan Non Akademik
Selain memperhatikan lingkungan akademik, calon mahasiswa S3 juga perlu memperhatikan lingkungan non akademik. Yakni meliputi lokasi perguruan tinggi, bahasa yang digunakan di kampus maupun luar kampus, menu makanan yang bisa dikonsumsi setiap hari, dan lain sebagainya.
Bagi kamu yang kuliah S3 di perguruan tinggi dekat rumah maka aspek ini tidak perlu dipikirkan berlebihan. Sebab dijamin sudah merasa nyaman dan cocok dengan lingkungan non akademik. Hal ini terjadi karena kamu sudah lahir dan tumbuh di lingkungan tersebut, kamu tentu tidak perlu tinggal di kost saat kuliah di dekat rumah.
Lain halnya jika harus kuliah sampai luar pulau bahkan luar negeri, misalnya di Amerika Serikat agar bisa mendapatkan gelar PhD yang dinilai lebih bergengsi. Praktis akan dihadapkan pada budaya masyarakat yang berbeda dan demikian juga dengan menu makanan, bahasa yang digunakan, dan lain-lain.
Ada baiknya sudah mempersiapkan diri dengan semua perbedaan tersebut agar tidak kaget. Sekaligus lebih mudah untuk beradaptasi, misalnya sudah belajar bahasa yang digunakan oleh masyarakat di lingkungan sekitar kampus. Jika kuliah S3 di Amerika maka setidaknya sudah belajar bahasa Inggris.
Pemilihan perguruan tinggi yang tepat sudah tentu sangat mempengaruhi proses studi S3, baik di dalam maupun luar negeri. Jika tips di atas terlalu menyampaikan banyak pertimbangan. Maka setidaknya bisa hanya mempertimbangkan poin pertama sampai ketiga. Kunci sukses kuliah S3 adalah fokus untuk belajar dan menyusun persiapan sejak jauh-jauh hari. Termasuk mencari tahu perbedaan Phd dan Doktor agar bisa menentukan lebih tepat kuliah S3 di dalam atau luar negeri.
Artikel Terkait:
- Seberapa Penting Mendapatkan Gelar Doktor?
- Mau Cepat Lulus Program Doktor? Jangan Salah Pilih Promotor
- Ini Kunci Meraih Beasiswa Magister dan Doktor
- Tips Mendapatkan Beasiswa Doktoral
1 thought on “Apa Perbedaan PhD dan Doktor? Temukan Jawabannya di Sini!”
Semoga bisa lanjut S3, aminnnn
Leave a Comment Cancel Reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *
Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.
RELATED POST
Ini 7 Hal yang Harus Kamu Siapkan Kalau Mau Jadi Dosen
Alasan Mengikuti Beasiswa yang Tepat, Ini Contoh Jawabannya
Format dan Contoh Surat Pernyataan Tidak Menerima Beasiswa Lain
Daftar Beasiswa S3 Brunei Darussalam
5 Beasiswa S3 Thailand dan Keuntungan Studi Di Sana
5 Daftar Program Beasiswa S3 Malaysia
6 Program Beasiswa S3 di Jepang
DOWNLOAD EBOOK GRATIS ⚠️Hanya Bisa Didownload Selama Ramadan
Baca Juga Artikel Lainnya
- Tentang Kami
- Kebijakan Privasi
Get Started
- Daftar Kontributor
- S&K Kontributor
- Menerbitkan Buku
Hubungi kami
- Jl. Rajawali, Gg. Elang 6, No.2 Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, D.I.Yogyakarta 55581
Email : [email protected]
Telpon : 081362311132
Dunia Dosen
Dunia Dosen adalah portal informasi seputar dosen yang telah hadir sejak tahun 2016. Dunia Dosen memiliki visi untuk meningkatkan kualitas, kuantitas, serta produktivitas rekan-rekan dosen dalam mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk negeri.
- Tim Redaksi
Hubungi Kami
- [email protected]
- 081362311132
2024 © All Reserved – Dunia Dosen
- Mode Terang
- Gabung Kompas.com+
- Konten yang disimpan
- Konten yang disukai
- Berikan Masukanmu
- Megapolitan
- Surat Pembaca
- Kilas Daerah
- Kilas Korporasi
- Kilas Kementerian
- Sorot Politik
- Kilas Badan Negara
- Kelana Indonesia
- Kalbe Health Corner
- Kilas Parlemen
- Konsultasi Hukum
- Infrastructure
- Apps & OS
- Tech Innovation
- Kilas Internet
- Elektrifikasi
- Timnas Indonesia
- Liga Indonesia
- Liga Italia
- Liga Champions
- Liga Inggris
- Liga Spanyol
- Internasional
- Sadar Stunting
- Spend Smart
- Smartpreneur
- Kilas Badan
- Kilas Transportasi
- Kilas Fintech
- Kilas Perbankan
- Tanya Pajak
- Sorot Properti
- Tips Kuliner
- Tempat Makan
- Panduan Kuliner Yogyakarta
- Beranda UMKM
- Jagoan Lokal
- Perguruan Tinggi
- Pendidikan Khusus
- Kilas Pendidikan
- Jalan Jalan
- Travel Tips
- Hotel Story
- Travel Update
- Nawa Cahaya
- Ohayo Jepang
- Kehidupan sehat dan sejahtera
- Air bersih dan sanitasi layak
- Pendidikan Berkualitas
- Energi Bersih dan Terjangkau
- Penanganan Perubahan Iklim
- Ekosistem Lautan
- Ekosistem Daratan
- Tanpa Kemiskinan
- Tanpa Kelaparan
- Kesetaraan Gender
- Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan ekonomi
- Industri, Inovasi & Infrastruktur
- Berkurangnya Kesenjangan
- Kota & Pemukiman yang Berkelanjutan
- Konsumsi & Produksi yang bertanggungjawab
Apa Perbedaan Gelar PhD dan Doktoral? Simak Penjelasannya
Kompas.com edu.
Mahar Prastiwi
KOMPAS.com - Pendidikan di perguruan tinggi ada beberapa jenjang. Mulai dari Diploma, Sarjana Terapan, Sarjana, Magister hingga Doktor.
Khusus untuk jenjang pendidikan S3, tahukah kamu perbedaan gelar PhD dan Doktoral ? Kedua gelar ini tentu sering kamu dengar namun belum tentu tahu perbedaannya.
Kedua pilihan gelar ini adalah predikat yang didapatkan setelah menyelesaikan jenjang pendidikan S3.
Sebagai sivitas akademika, tidak ada salahnya mengetahui perbedaan gelar PhD dan Doktoral di jenjang S3.
Baca juga: 3 Perbedaan Jenjang S1 dan Sarjana Terapan, Acuan Daftar SNBP 2024
Dilansir dari laman Universitas Ciputra , Rabu (13/3/2024) menjelaskan gelar PhD dan Doktoral di jenjang pendidikan S3. Berikut penjelasannya.
Program PhD
Mahasiswa S2 yang mau melanjutkan pendidikan ke jenjang S3, perlu tahu bahwa gelar PhD adalah kepanjangan dari Doctor of Philosophy. Meskipun memiliki kata philosophy yang bermakna filsafat. Bukan, berarti gelar PhD hanya didapatkan oleh lulusan ilmu filsafat saja.
Kata filsafat disematkan untuk gelar penghargaan tertinggi dalam ilmu pengetahuan atau dalam dunia akademik.
Seperti gelar Doktoral, PhD adalah gelar pendidikan yang didapatkan ketika seorang mahasiswa S3 telah selesai masa perkuliahannya.
Jika sudah menyelesaikan jenjang pendidikan tertinggi yakni S3, maka seseorang tersebut dianggap sebagai ahli dalam bidang keilmuan yang diambil dan kemudian mendapatkan gelar tersebut.
Namun ada hal yang unik dari gelar PhD. Gelar ini diterapkan oleh sistem pendidikan Amerika Serikat dan Inggris Raya.
Jadi, bagi kamu yang berminat untuk melanjutkan S3 di kedua negara tersebut. Maka setelah lulus, gelar PhD akan disematkan di belakang namamu.
Bagaimana dengan negara yang lain? Negara di luar Amerika mayoritas menggunakan sistem Doktoral seperti di Indonesia. Misalnya gelar Doctor of Economy, Doctor of Science, dan lain-lain.
Persyaratan utama dalam memperoleh gelar PhD adalah menyelesaikan perkuliahan program S3.
Baca juga: Perbedaan Akmil dan Akpol, Hanya Lulusan SMA/MA yang Bisa Daftar
Program Doktoral
Sedangkan program Doktoral adalah program studi pada tingkat S3 atau gelar bagi siapapun yang telah merampungkan studi S3.
Lulusan S3 diberikan gelar Doktor, gelar ini tertulis pada depan nama penyandang atau pemiliknya.
Hal ini menjadi perbedaan besar…
Tag mahasiswa doktoral phd universitas ciputra perguruan tinggi perbedaan gelar phd dan doktoral.
Serupa tapi Tak Sama, Ini 4 Perbedaan SNBP dan SPAN PTKIN
3 Perbedaan Jenjang S1 dan Sarjana Terapan, Acuan Daftar SNBP 2024
Perhatikan Perbedaan Aturan Memilih Prodi Jalur SNBP dan SNBT 2024
Perbedaan Unhan dan Akmil, Lulus Berpangkat Letda
Perbedaan Syarat TOEFL LPDP 2024 untuk S2-S3 Dalam dan Luar Negeri
TTS Eps 137: Yuk Lebaran
TTS Eps 136: Takjil Khas di Indonesia
TTS Eps 135: Serba Serbi Ramadhan
Games Permainan Kata Bahasa Indonesia
TTS - Serba serbi Demokrasi
TTS Eps 130 - Tebak-tebakan Garing
TTS - Musik Yang Paling Mengguncang
Berita terkait.
Terkini Lainnya
Jadwal 4 Jalur Mandiri UGM 2024, Ada yang Pendaftaran Dibuka 17 April
Kenali Sekolah Kedinasan Poltekim, Ini Syarat hingga Tahapan Tesnya
Yayasan DUN Buka "Beasiswa untuk Negeri", Tanpa Minimum IPK dan Batas Usia
Cek Jurusan Kuliah dengan Program "Double Degree" di Telkom University
Pakar Unair Beri Tips Batasi Konsumsi Gula Saat Lebaran
Intip Jalur Mandiri Unhas dan Biaya Kuliahnya
Cerita Akin, Wisudawan Terbaik Unair, Lulus S2 dan Pendidikan Profesi Bersamaan
Kemendikbud Resmi Buka Pendidikan Profesi Guru, Cek Persyaratannya
UNY Buka Seleksi Mandiri Jalur Prestasi 2024, Cek Biaya Kuliah S1
Ini Cara Daftar Beasiswa BCA 2024, Kuliah Gratis dan Ada Uang Saku
UIN Sunan Gunung Djati Terima 1.274 Orang dari SPAN PTKIN 2024
5 PTN yang Punya Jalur Seleksi Rapor dan Prestasi
Cegah Plagiarisme, Untirta Perkuat Penggunaan Aplikasi Turnitin
Dosen Unair Ungkap Bahaya Kenaikan Berat Badan Setelah Lebaran
Dosen UM Surabaya: Ini Cara Cegah Penularan Flu Singapura Saat Lebaran
Kecelakaan di tol batang, bus rosalia indah sempat diganti tapi sopir tidak, kesaksian korban selamat bus rosalia indah: allahu akbar, allahu akbar, langsung gelap, bus rosalia indah kecelakaan di tol batang, 7 orang tewas, panglima tni ubah penyebutan kkb jadi opm, ini alasannya, kecelakaan bus rosalia indah di tol batang, sopir alami "microsleep" karena kelelahan, now trending.
Menhub Imbau Pemudik Pulang Jumat atau Sabtu untuk Hindari Kepadatan di Jalan
Polri: Jumlah Penumpang Gran Max yang Kecelakaan di Tol Cikampek Melebihi Kapasitas
Gerindra Akui Prabowo Bicarakan Informal Formasi Kabinet, Digodok Lagi Setelah Putusan MK
Hasil Lengkap Badminton Asia Championships 2024: Jojo-Ginting Melaju, 4 Wakil Indonesia di 8 Besar
Mungkin Anda melewatkan ini
Segera Raih Gelar PhD, Dosen PNM Ini Dulu Punya IPK 1,9
Tips Jaga Kesehatan Tubuh Selama Puasa ala Pakar Unair
Kuliah Gratis lewat Jalur SNBT, Ini Cara dan Syarat Daftar KIP Kuliah 2024
2 Sekolah Kedinasan Gunakan Nilai UTBK 2024, Ini Syarat Daftarnya
Rektor Unika Atma Jaya: AI Bisa Dorong Akuntan dalam Pengembangan Diri
- Entertainment
- Pesona Indonesia
- Artikel Terpopuler
- Artikel Terkini
- Topik Pilihan
- Artikel Headline
- Harian KOMPAS
- Kompasiana.com
- Pasangiklan.com
- Gramedia.com
- Gramedia Digital
- Gridoto.com
- Bolasport.com
- Kontan.co.id
- Kabar Palmerah
- Kebijakan Data Pribadi
- Pedoman Media Siber
Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
- Profil Usaha
- Daftar Menerbitkan Buku
- Kirim Naskah
- Cek Progess Buku
- Cek Royalti Buku
- Kerjasama Net Promoter
- Jasa Parafrase
- Jasa Pengurusan HAKI
- Konsultasi Menulis
- Kerjasama Workshop
- Program Reseller
- Promo Khusus Penulis Deepublish
- Dasar Menulis
- Cara Menerbitkan Buku
- Memasarkan Buku
- Teknik Menulis
- Writing Advice
- Writing Tools
- (NEW 2024) Kunci Sukses Publikasi
- (NEW 2024) Menulis dengan Etika untuk Hindari Plagiarisme
- (PREMIUM) Cara Praktis Menulis Buku
- (NEW) Sukses Menulis Buku Referensi
- (NEW) Panduan Ringkas Menulis Buku Monograf
- Panduan Menulis Buku Ajar (Versi Cepat Paham)
- Rahasia Menulis Buku Ajar
- Self Publishing
- Pedoman Menulis Buku Tanpa Plagiarisme
Home » Apa Itu PhD? Ini Perbedaan PhD dan Doktor
Apa Itu PhD? Ini Perbedaan PhD dan Doktor
- Juli 14, 2023
- No Comments
Pernahkah kamu bertanya mengenai apa itu PhD? Bagi beberapa orang istilah PhD terasa memusingkan karena dianggap sama sekaligus berbeda dengan gelar doktor. Jadi, PhD maupun Doktor memang sama-sama gelar pendidikan tertinggi di dunia akademik.
Meskipun begitu, kedua gelar ini punya perbedaan yang tentu wajib dipahami. Jangan sampai salah mengartikan bahwa pemilik gelar PhD adalah ahli di bidang filsafat, padahal artinya jauh berbeda.
Supaya tidak keliru penafsiran, dan juga bisa tahu kapan bisa meraih gelar PhD dan kapan bisa meraih gelar Doktor. Maka uraian berikut perlu disimak.
Apa Itu Program Doktor?
Hal pertama yang akan dibahas sebelum menemukan jawaban dari pertanyaan apa itu PhD adalah pengertian dari program Doktor. Doktor pada dasarnya adalah program studi pascasarjana atau gelar pendidikan bagi siapa saja yang menyelesaikan studi S3.
Dalam dunia pendidikan tinggi, gelar pendidikan dimulai dari D1 sampai D4/S1 untuk mahasiswa yang masuk ke perguruan tinggi vokasi. Kemudian di universitas umum ada gelar S1, S2, dan yang tertinggi adalah S3.
Lulusan S3 kemudian diberi gelar Doktor, penulisan gelar ini ditempatkan di depan nama penyandang atau pemiliknya. Sehingga berbeda dengan gelar S1 maupun S2 yang ditempatkan di belakang nama.
Apapun jurusan atau bidang keilmuan yang diambil saat menempuh pendidikan S3, maka dipastikan akan memperoleh gelar Doktor. Gelar Doktor sendiri bisa didapatkan setelah menempuh perkuliahan antara 6 sampai 14 semester atau berkisar antara 3-7 tahun.
Namun, untuk menentukan jangka waktu perkuliahan S3 maka perlu disesuaikan dengan kebijakan dari kampus. Beberapa kampus bahkan memberikan pendidikan S3 kurang dari 2 tahun, namun ada juga yang sampai 7 tahun.
Selain itu, cepat lambatnya mahasiswa S3 lulus dan berhak mendapatkan gelar Doktor juga ditentukan oleh kedisiplinan mahasiswa itu sendiri. Jika sudah menyiapkan disertasi sejak dini, maka bisa lulus lebih cepat. Begitu juga sebaliknya.
- 10 Kerja Sampingan Dosen yang Paling Menguntungkan
- 12 Tipe Mengajar Dosen Masa Kini di Kampus, Valid kan?
- 10 Tipe Dosen saat Mengajar Daring, Anda yang Mana?
Apa Itu Program PhD?
Kemudian, apa itu PhD? Setelah mengetahui apa itu Doktor, maka selanjutnya perlu mengetahui pengertian dari PhD. PhD merupakan kependekan dari Doctor of Philosophy . Meskipun ada kata philosophy yang artinya filsafat, namun gelar PhD tidak lantas hanya dimiliki oleh lulusan ilmu Filsafat saja.
PhD sendiri kemudian diartikan sebagai gelar pendidikan yang bisa dimiliki oleh mahasiswa S3 yang sudah menyelesaikan masa perkuliahannya. Gelar PhD memiliki kesamaan dengan gelar Doktor, yakni sama-sama disandang oleh lulusan S3.
Hanya saja, PhD dan Doktor diterima oleh mahasiswa yang kuliah S3 di negara tertentu. Kuliah S3 di Indonesia dan sejumlah negara di Asia biasanya mendapatkan gelar Doktor. Tidak peduli mengambil jurusan apa, setelah lulus langsung mendapat gelar Doktor.
Sementara untuk mahasiswa yang kuliah S3 di universitas yang ada di negara Amerika dan Inggris (UK – United Kingdom). Maka akan mendapatkan gelar PhD pada saat berhasil menyelesaikan studi S3 tersebut.
Kemudian untuk kata filsafat di dalam gelar PhD bukan menunjukan bahwa gelar ini dimiliki lulusan ilmu filsafat. Melainkan menunjukan PhD sebagai gelar penghargaan tertinggi dalam ilmu pengetahuan atau dalam dunia akademik.
Sebab seperti yang diketahui bersama, gelar PhD bisa didapatkan jika sudah menyelesaikan pendidikan tertinggi yakni S3. Sehingga sudah dianggap sebagai ahli di bidang keilmuan yang diambil dan kemudian mendapatkan gelar tersebut.
Apakah PhD Sama dengan S3?
Setelah mengetahui apa itu PhD, mungkin akan bertanya-tanya apakah PhD ini sama dengan S3? Jadi, pada dasarnya keduanya berbeda sebab S3 mengarah pada jenjang pendidikan tinggi yang diraih atau dijalankan oleh seseorang.
Sementara untuk PhD adalah gelar pendidikan yang diraih setelah menyelesaikan studi S3 di universitas yang menerapkan pemberian gelar tersebut. Jadi, tidak semua mahasiswa S3 bisa meraih gelar PhD apalagi jika tidak sampai lulus.
Supaya bisa mendapatkan gelar PhD, seseorang perlu mengikuti perkuliahan selama 6-14 semester. Artinya, studi PhD memakan waktu sekitar 3-7 tahun dengan menyelesaikan disertasi.
Perbedaan PhD dan Doktor
Hal berikutnya yang perlu dibahas dan dipahami selain tentang apa itu PhD, adalah perbedaan PhD dan Doktor. Sebelumnya, kedua gelar ini punya persamaan yakni sama-sama didapatkan oleh lulusan S3.
Jadi, setelah menyelesaikan pendidikan S3 seorang mahasiswa bisa mendapatkan gelar Doktor maupun PhD, biasanya salah satunya. Gelar lulusan S3 ini ditentukan oleh perguruan tinggi mana yang dipilih untuk menyelesaikan pendidikan S3.
Sebagaimana yang disampaikan di awal, gelar Doktor umum diberikan kepada lulusan S3 di Indonesia dan sejumlah negara lain di dunia. Sedangkan gelar PhD diberikan kepada mereka yang menyelesaikan S3 di negara tertentu.
Misalnya di perguruan tinggi yang ada di Amerika dan juga Inggris. Semua perguruan tinggi di dua negara tersebut memberikan gelar PhD kepada lulusan S3. Jadi, jika kamu menempuh S3 di Amerika atau mungkin di Inggris maka akan mendapatkan gelar PhD.
Sebaliknya, jika kamu menyelesaikan S3 di perguruan tinggi Indonesia, Malaysia, Australia, dan negara lainnya maka mendapatkan gelar Doktor. Jadi, perbedaan PhD dan Doktor terletak pada universitas tempat menempuh pendidikan S3.
Sehingga bisa diartikan bahwa gelar PhD dan Doktor sama tingkatannya, tidak ada yang lebih baik atau lebih unggul. Sebab sama-sama diberikan kepada lulusan S3. Hal penting lainnya adalah apabila lulusan universitas Inggris ingin berkarir di dunia akademik tanah air.
Maka perlu mengurus penyetaraan ijazah S3 mereka di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Penyetaraan ijazah umum dilakukan oleh lulusan S2 maupun S3 luar negeri yang ingin menjadi dosen di Indonesia. Namun bisa juga untuk profesi lain jika ditetapkan oleh instansinya.
Cara Mendapatkan Gelar PhD
Setelah memahami apa itu PhD, maka bisa jadi muncul keinginan untuk meraih gelar PhD tersebut. Sebab masyarakat Indonesia mayoritas meyakini bahwa kualitas pendidikan tinggi di luar negeri lebih unggul. Apalagi untuk negara maju seperti Amerika Serikat dan Inggris.
Gelar PhD kemudian dinilai lebih bergengsi, apalagi bisa menyelesaikan perkuliahan di negara lain yang tentu lebih menantang. Pertama, karena bahasa di kelas tentu menggunakan bahasa Inggris. Sehingga lulusannya dijamin fasih bahasa internasional tersebut.
Kedua, mayoritas universitas di Amerika dan Inggris masuk ke dalam daftar strategis universitas terbaik di dunia. Pemeringkatan ini merupakan hasil dari sejumlah lembaga pemeringkatan universitas dunia. Jadi, wajar jika banyak yang berusaha meraih gelar PhD.
Lalu, bagaimana cara mendapatkan gelar PhD tersebut? Ada beberapa syarat dan ketentuan perlu dipenuhi agar bisa mendapatkan gelar PhD. Berikut detailnya:
1. Menempuh Pendidikan S3 di Negara yang Tepat
Dari penjelasan apa itu PhD yang dijelaskan di awal tentu bisa dipahami bahwa tidak semua universitas di semua negara memberi gelar ini untuk lulusan S3. Sejauh ini hanya diberikan oleh negara Amerika dan Inggris.
Jadi, cara pertama agar bisa meraih gelar PhD adalah kuliah S3 di negara yang tepat. Cari tahu negara mana saja yang lulusan S3-nya diberikan gelar PhD, setelah menemukan daftarnya.
Baru kemudian mencari tahu daftar perguruan tinggi di negara tersebut, dan temukan jurusan yang diinginkan di salah satunya. Tidak ada salahnya mengutamakan perguruan tinggi dengan kualitas terbaik.
Supaya bisa menikmati kegiatan pembelajaran yang terbaik juga dengan dukungan fasilitas lengkap sekaligus modern. Setiap negara memiliki banyak perguruan tinggi, sama seperti di Indonesia.
Menariknya, tidak semua perguruan tinggi di suatu negara punya kualitas mumpuni. Jadi, harus jeli memilih kampus untuk kuliah S3 di luar negeri. Semakin bagus kualitasnya maka semakin tepat untuk dipilih.
2. Mempublikasikan Jurnal Internasional
Salah satu syarat untuk bisa lulus S3 adalah melakukan publikasi artikel ilmiah ke jurnal internasional. Gelar PhD bisa didapatkan dengan memenuhi syarat satu ini, sebab sebagian besar universitas yang memberi gelar PhD mewajibkan publikasi.
Jadi, usahakan sudah memahami bagaimana cara mempublikasikan artikel ke jurnal internasional. Jika sudah tahu maka tinggal dieksekusi untuk memenuhi syarat umum bisa lulus S3 dan menyandang gelar PhD.
Publikasi ini bisa dalam bentuk 1 jurnal internasional, namun beberapa universitas mensyaratkan jumlah lebih dari satu. Beberapa mensyaratkan publikasi 2 jurnal, 3 jurnal, atau bahkan lebih.
Jadi, kembali ke poin pertama dalam memilih kampus untuk meraih gelar PhD. Cek reputasinya dan cek juga persyaratan untuk lulus S3 di dalamnya. Tidak berlebihan jika mencari universitas dengan syarat publikasi hanya 1 jurnal internasional.
Jumlah publikasi yang lebih sedikit tentu lebih mudah untuk dipenuhi, sebab artikel ilmiah tersebut tentu merupakan artikel yang relevan dengan bidang keilmuan yang diambil. Sekaligus berisi data hasil penelitian, baik penelitian diri sendiri maupun penelitian kolaborasi dan pengembangan.
3. Submit Tesis
Cara meraih gelar PhD selanjutnya adalah melakukan submit tesis, Dimana tesis adalah tugas akhir untuk lulus jenjang S2. Sehingga untuk bisa melanjutkan studi ke jenjang S3 perlu dibuktikan sudah menyelesaikan tesis di universitas sebelumnya.
Jadi setelah memahami betul apa itu PhD, maka bisa segera memenuhi persyaratan untuk meraihnya. Syarat ketiga adalah submit tesis yang sudah diselesaikan saat lulus S2.
Tesis ini bisa diserahkan ke bagian akademik di fakultas masing-masing sehingga bisa langsung diproses. Jika belum maka bisa segera dilakukan, jika sudah maka tinggal dilaporkan saja sudah melakukan submit untuk memenuhi syarat berikutnya.
- Kenapa Dosen Harus Menulis Buku?
- Bisa Membantu Akreditasi Institusi, Inilah 7 Manfaat Menulis Buku Bagi Dosen
- Penilaian Poin Angka Kredit Dosen – Kuasai 3 Ketentuan
4. Lulus PhD Defense (Sidang Tertutup)
Cara atau syarat berikutnya untuk bisa mendapatkan gelar PhD adalah lulus atau dinyatakan lulus PhD Defense. Adapun yang dimaksud dengan PhD Defense adalah sidang tertutup untuk menentukan lolos tidaknya kualitas disertasi yang disusun.
Disebut sidang tertutup karena sidang ini adalah proses mempresentasikan disertasi di hadapan para profesor. Sehingga hanya disaksikan dan diikuti oleh dosen pembimbing dan para profesor yang melakukan wawancara pengujian.
Jumlah profesor yang melakukan wawancara bisa 3 orang dan bisa juga lebih sesuai kebutuhan. Jika para profesor ini menyatakan hasil wawancara bagus dan kamu dinyatakan lulus maka bisa lanjut ke tahap selanjutnya.
5. Lulus Sidang Terbuka
Usai mengikuti sidang tertutup dan dinyatakan lulus, maka tahap kedua untuk meraih gelar PhD adalah mengikuti sidang terbuka. Lebih tepatnya berusaha lulus di sidang terbuka tersebut.
Sidang terbuka adalah proses presentasi disertasi di hadapan beberapa profesor dari fakultas keilmuan yang sama. Kemudian diikuti dengan proses tanya jawab seputar isi disertasi tersebut.
Sidang terbuka untuk meraih gelar PhD Diikuti dan disaksikan lebih banyak orang. Jumlah profesor yang ikut dalam sidang terbuka lebih banyak dan di beberapa universitas bisa disaksikan oleh mahasiswa lain.
Pastikan untuk melakukan presentasi dengan baik dan menyusun persiapan yang matang. Selain itu, harus benar-benar memahami isi disertasi yang disusun supaya bisa mempresentasikannya dengan baik.
Sekaligus bisa menjawab pertanyaan dengan lancar dan penuh percaya diri juga. Jika hasil presentasi dan sesi tanya jawab berlangsung baik dan memuaskan. Maka besar kemungkinan kamu dinyatakan lulus sidang terbuka dan bisa ke tahap akhir.
6. Mengikuti Prosesi Wisuda
Tahap akhir sebagai syarat untuk mendapatkan gelar PhD adalah mengikuti prosesi wisuda. Sebagaimana prosesi wisuda pada umumnya, dilaksanakan upacara pengukuhan dan diberikan gelar PhD pada mahasiswa yang sudah lulus sidang.
Wisuda menjadi tahap akhir yang wajib diikuti oleh para mahasiswa yang sudah menyelesaikan penyusunan tugas akhir. Oleh sebab itu, apapun kondisinya mengikuti wisuda hukumnya wajib.
Wisuda di masa pandemi bisa dilakukan secara online maupun offline, disesuaikan dengan kebijakan kampus. Bagi mahasiswa yang perkuliahannya online maka kemungkinan akan menjalani wisuda online juga.
Kiat agar Cepat Meraih Gelar PhD
Meraih gelar PhD tentu bukan perkara mudah, melalui penjelasan apa itu PhD di atas tentu bisa dipahami sedikit kesulitannya. Menyusun disertasi bisa dikatakan jauh lebih sulit dibandingkan dengan skripsi.
Tidak sedikit yang sampai mengalami stres karena proses menyusun disertasi tersebut. Namun, sesusah apapun disertasi dijamin tetap bisa ditaklukan. Terbukti dari banyaknya lulusan S3 di dalam maupun luar negeri, jadi harus tetap semangat.
Membantu meraih gelar PhD dengan segera dan minim masalah, maka beberapa kiat berikut wajib dicoba:
1. Belajar Manajemen Waktu
Umumnya pendidikan S3 diraih setelah berkeluarga dan sudah aktif bekerja, rata-rata dari kalangan dosen. Otomatis, mahasiswa di jenjang S3 punya segudang kesibukan maka wajib belajar manajemen waktu. Supaya urusan kuliah lancar dan bisa lulus tepat waktu tanpa mengorbankan kewajiban lainnya.
2. Menguasai Jurusan
Pemilihan jurusan S3 tentu mempengaruhi cepat lambatnya gelar PhD bisa dikantongi. Usahakan untuk menguasai jurusan yang diambil dan belajar menyukainya. Akan lebih baik lagi jika jurusan ini memang sejak awal sudah sesuai dengan minat dan bakat yang kamu miliki.
3. Disiplin Belajar
Kuliah di jenjang manapun dan di perguruan tinggi manapun dijamin punya kewajiban belajar. Apalagi untuk S3 dimana disertasi yang disusun harus punya unsur kebaruan (novelty). Oleh sebab itu, harus disiplin belajar agar cepat lulus atau lulus tepat waktu.
4. Menyiapkan Disertasi Jauh-Jauh Hari
Salah satu strategi untuk bisa segera menyelesaikan pendidikan S3 adalah menyiapkan disertasi jauh-jauh hari. Bisa disiapkan sejak masih menempuh S2, biasanya mahasiswa S3 memilih melanjutkan penelitian dari S2 menuju ke S3 agar lebih efisien.
5. Punya Motivasi
Kiat terakhir adalah memiliki, mencari, dan membangun motivasi untuk meraih gelar PhD. Jika sudah punya motivasi maka dijamin akan selalu semangat kuliah sehingga bisa segera meraih gelar PhD tersebut.
Penjelasan tentang apa itu PhD dan segala hal lain yang berhubungan denganya di atas tentu bisa memetik banyak pembelajaran. Gelar PhD bukanlah gelar yang tidak mungkin diraih, siapa saja bisa asal mau berusaha. Jadi, silahkan memperjuangkannya dari sekarang.
Artikel Terkait:
- Menerbitkan Buku bagi Dosen : Dapat Poin Kredit Tinggi
- Syarat-Syarat yang Dipenuhi Dosen agar Naik Jabatan Akademik
- Dosen Menulis Buku sebagai Bentuk Pengabdian kepada Masyarakat
- Mengenal 4 Sumber Angka Kredit Dosen
- Skema Perhitungan Angka Kredit Dosen Terbaru
Mau menulis tapi waktu Anda terbatas?
Gunakan saja layanan parafrase konversi.
Cukup siapkan naskah penelitian (skripsi, tesis, disertasi, artikel ilmiah atau naskah lainnya), kami akan mengonversikan jadi buku yang berpeluang memperoleh nomor ISBN!
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya.
Dapatkan informasi terbaru dari kami seputar promo spesial dan event yang akan datang
Penerbit Deepublish adalah penerbit buku yang memfokuskan penerbitannya dalam bidang pendidikan, pernah meraih penghargaan sebagai Penerbit Terbaik pada Tahun 2017 oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI).
Kritik/Saran Pelayanan : 0811- 2846 – 130
- Menerbitkan Buku
- Pengadaan Buku
- Reseller Buku
- Mitra Net Promoter
Alamat Kantor
Jl.Rajawali G. Elang 6 No 3 RT/RW 005/033, Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, D.I Yogyakarta 55581
Telp/Fax kantor : (0274) 283-6082
E1 Marketing : [email protected] E2 Marketing : [email protected]
Apa Perbedaan Gelar Doktor dan PhD? Berikut Penjelasannya
Padahal, gelar doktor dan doktor mengacu pada hal yang sama, yaitu gelar pendidikan akademik tertinggi yang dapat diberikan dalam bidang ilmu pengetahuan.
Recommendation for You
JAKARTA – Pembagian ketat di Yuair bisa menjadi panduan untuk mendaftar SNBP dan SNBT 2024….
Depok: Tidak ada Sekolah Menengah Negeri (SMPN) di Kota Depok. Tahun ini, jumlah siswa sekolah…
MADURA – Tak ada kekurangan generasi muda berbakat di Indonesia. Seiring berkembangnya teknologi semakin pesat, banyak…
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Agama mengumumkan ada tiga jalur dalam sistem penerimaan mahasiswa baru Perguruan…
JAKARTA – Guru SDN Perak Mampang 12 Nurfadila (30) memberikan jawabannya terkait ramainya debat kelulusan…
JAKARTA – Inilah 4 jurusan teknik yang memiliki prospek kerja paling menjanjikan di masa depan….
Leave a Reply Cancel reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *
Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.
- Indonesia ( Indonesian )
- 简体中文 ( Chinese (Simplified) )
Pendidikan pascasarjana, lebih tepatnya di tingkat S3 sering memunculkan pertanyaan apa perbedaan dari PhD dan Doktoral. Kedua pilihan gelar ini adalah predikat yang didapatkan setelah menyelesaikan jenjang pendidikan S3. Ingin tahu lebih detail perbedaannya? Penjelasan lebih detail ada di bawah ini.
Program Doktoral
Program Doktoral adalah program studi pada tingkat S3 atau gelar bagi siapapun yang telah merampungkan studi S3. Lulusan S3 diberikan gelar Doktor, gelar ini tertulis pada depan nama penyandang atau pemiliknya. Hal ini menjadi perbedaan besar dengan gelar S1 dan S2 yang terletak di belakang nama.
Terlepas dari jurusan yang dipilih dalam melanjutkan studi, gelar Doktor pasti akan didapatkan setelah menempuh perkuliahan kurang lebih 6 sampai 14 semester. Namun, jangka waktu perkuliahan ditentukan oleh kebijakan setiap kampus.
Sebagian kampus bahkan menetapkan pendidikan S3 kurang dari 2 tahun, namun ada juga yang sampai 7 tahun. Cepat lambatnya mahasiswa S3 juga tergantung oleh tingkat kedisiplinan mahasiswa itu sendiri. Jika telah menyiapkan disertasi lebih awal, maka kelulusan akan bisa didapatkan lebih cepat. Begitu pula sebaliknya.
Program PhD
Gelar PhD adalah kepanjangan dari Doctor of Philosophy. Meskipun memiliki kata philosophy yang bermakna filsafat. Bukan, berarti gelar PhD hanya didapatkan oleh lulusan ilmu filsafat saja. Kata filsafat disematkan untuk gelar penghargaan tertinggi dalam ilmu pengetahuan atau dalam dunia akademik.
Seperti gelar Doktoral, PhD adalah gelar pendidikan yang didapatkan ketika seorang mahasiswa S3 telah selesai masa perkuliahannya. Jika sudah menyelesaikan jenjang pendidikan tertinggi yakni S3, maka seseorang tersebut dianggap sebagai ahli dalam bidang keilmuan yang diambil dan kemudian mendapatkan gelar tersebut.
Namun ada hal yang unik dari gelar PhD. Gelar ini diterapkan di oleh sistem pendidikan Amerika Serikat dan Inggris Raya. Jadi, bagi kamu yang berminat untuk melanjutkan S3 di kedua negara tersebut. Maka setelah lulus, gelar PhD akan tersemat di belakang namamu.
Bagaimana dengan negara yang lain? Negara di luar Amerika mayoritas menggunakan sistem Doktoral seperti di Indonesia. Misalnya gelar Doctor of Economy, Doctor of Science, dan lain-lain.
Persyaratan utama dalam memperoleh gelar PhD adalah menyelesaikan perkuliahan program S3.
Perbedaan PhD dan Doktor
Dari penjelasan di atas, sebenarnya kita sudah mengetahui apa saja perbedaan PhD dan Doktoral. Pada dasarnya Doktor dan PhD adalah sama, keduanya merupakan gelar akademik tertinggi untuk jenjang S3. Jadi mahasiswa S3 yang telah merampungkan studinya bisa mendapatkan gelar tersebut.
Hanya saja, gelar PhD bisa diraih ketika menempuh S3 di negara-negara tertentu. Negara-negara seperti Amerika Serikat atau Inggris Raya adalah salah dua yang menerapkan gelar ini. Sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya, gelar Doktoral bisa didapatkan di negara-negara yang lain, salah satunya Indonesia.
Semua mahasiswa S2 sama-sama memiliki kesempatan besar untuk mendapatkan salah satu titel tersebut. Lantas, mana yang lebih baik? Mengambil program S3 di luar negeri atau di negeri sendiri? Kalau pertanyaan ini muncul di kepalamu, maka jawaban terbaik bisa kamu dapatkan dari keputusan dan pemikiran masing-masing.
Nah, itu tadi perbedaan gelar PhD dan Doktoral yang kadang kala menjadi perdebatan oleh kalangan awam. Kedua gelar ini adalah tanda selesainya seseorang dalam studi S3, sehingga tidak perlu diperdebatkan lebih lanjut. Gelar Doktor atau PhD sama-sama dituntut untuk menyelesaikan kuliah dan menciptakan inovasi – inovasi melalui tesis yang dibuat.
- Produk Kami
Perbedaan PhD Dan Doktor
Hallo teman-teman Ridwan Institute👋🏻 pada kesempatan kali ini kami akan memberikanmu informasi terkait perbedaan PhD dan Doktor.
Penasaran seperti apa pembahasannya? simak artikel ini sampai habis
Pada dasarnya gelar PhD dan Doktor itu sama, keduanya adalah gelar akademik tertinggi pada janjang Pendidikan S3.
Artinya, mahasiswa yang sudah menyelesaikan masa studinya bisa memperoleh gelar tersebut
Meskipun sering sekali dianggap sama, ternyata gelar Doktor dan PhD memiliki beberapa perbedaan di antar keduannya.
Nah, sebelum masuk kedalam inti pembahasan perbedaan PhD dan Doktor, ada baiknya jika kamu ketahui dan pahami terlebih dahulu mengenai apa itu phd dan apa itu doctor.
Baca Juga : Syarat Menjadi Guru Besar
Apa Itu PhD?
Gelar PhD merupakan singkatan dari Doctor of Philosophy. Meskipun memiliki kata philosophy yang berarti filsafat. Bukan berarti gelar PhD hanya diperoleh oleh lulusan filsafat.
Kata filsafat disematkan untuk gelar penghargaan tertinggi dalam ilmu pengetahuan atau dalam dunia akademik.
Apa Itu Doktor?
Doktor (Dr.) adalah gelar akademik tertinggi yang diberikan oleh universitas kepada mahasiswa. Gelar doktor diperoleh setelah seseorang menjalani pendidikan sarjana atau doktoral.
Biasanya, pemberian gelar doktor memerlukan pengakuan dari dewan pengajar universitas tempat mahasiswa tersebut belajar, bahwa ia telah mencapai tingkat yang setara dengan anggota dewan yang relevan.
Pada akhir gelar, mahasiswa akan melakukan penelitian untuk mempersiapkan disertasi. Gelar doktor disematkan pada nama orang yang telah menyelesaikan masa studi program doktor sesuai dengan jurusan yang diambil.
Berbeda dengan gelar sarjana atau magister yang diikuti dengan program studi yang diambil, gelar doktor tidak perlu diikuti dengan program studi dan ditulis di awal nama lulusan program doktor.
Perbedaan PHD Dan Doktor
1. Cara Mendapatkannya
Gelar Doktor pada umumnya diberikan kepada lulusan S3 di Indonesia dan sejumlah negara lain di dunia. Sedangkan untuk PhD sendiri akan diberikan kepada mereka yang sudah menyelesaikan S3 di negara tertentu.
Amerika dan Inggris adalah dua negara yang akan memberikan gelar PhD kepada lulusan mahasiswa jenjang S3 nya. Sehingga bisa diketahui jika salah satu perbedaan di antara dua gelar tersebut adalah tempat menempuh pendidikan S3 nya.
2. Akademik Dan Non Akademik
Untuk gelar PhD sendiri adalah gelar akademik. Gelar akademik merupakan gelar yang diberikan kepada lulusan bidang pendidikan akademik studi dari perguruan tinggi.
Sementara itu, gelar doktor dapat berupa gelar akademik atau profesional. Sebutan profesional merupakan sebutan yang diberikan kepada lulusan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan profesional.
3. Fokus Pembelajarannya
Menurut American Psychological Association, gelar PhD ditujukan bagi mahasiswa yang tertarik untuk menghasilkan pengetahuan baru, dan sangat teoritis serta berfokus pada penelitian.
Sedangkan gelar doktor profesional, di sisi lain, bersifat praktis, biasanya diarahkan untuk menerapkan penelitian pada situasi atau kebutuhan profesional tertentu.
4. Prospek Dari Kedua Gelar
Nah, setelah lulus dari studi doktoral dan menyandang gelar PhD, mahasiswa yang memiliki gelar ini biasanya akan menjadi peneliti atau pengembang ilmu pengetahuan baru.
Sementara itu, pemegang gelar Doktor akan lebih banyak melakukan praktik di lapangan dan bisa juga menjadi pengajar di institusi pendidikan atau universitas.
Nah, mungkin itu saja artikel yang bisa kami berikan terkait perbedaan phd dan doktor, semoga dengan adanya artikel ini bisa berguna dan bermanfaat.
Share this:
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Save my name and email in this browser for the next time I comment.
Perbedaan PhD dan Profesor
- Kuliah ke luar negeri? SUN Education Group siap membantu anda! #dreambigmakeit
- 0821 33 34 35 36
- Hubungi Kami
- WhatsApp Chat
7 Jurusan yang Bakal Jadi Tren Pekerjaan 2023
10 Beasiswa S1 Luar Negeri Fully Funded Buat Kamu, Nih!
Apa itu gelar phd dan bedanya dengan gelar doktor.
Apa itu PhD (Doctor of Philosophy)? Perbedaannya dengan Gelar Doktor
Mau kuliah S3 ke luar negeri tapi masih banyak bingung dengan istilah-istilah pendidikannya? Lucky for you kali ini SUN Education akan membahas mengenai gelar PhD! Kita akan eksplorasi definisi, perbedaan, juga persamaan antara gelar doctor of philosophy dan doktor.
Gelar doktor dan doctor of philosophy dianggap sebagai gelar terminal. Artinya ketika kamu mendapatkan salah satu gelar tersebut, kamu akan mencapai gelar formal tertinggi di bidang terkait. Dengan demikian, kamu bisa meningkatkan resume serta karir secara signifikan. Menurut Bureau of Labor Statistics di Amerika Serikat, pemegang gelar PhD mendapatkan rata-rata 20% pendapatan lebih banyak per minggu daripada mereka yang memiliki gelar S2.
Setelah menyelesaikan master serta menghabiskan waktu membangun karir, banyak profesional mempertimbangkan untuk melanjutkan pendidikan mereka dan mengejar tingkat pencapaian akademik yang lebih tinggi.
Dua pilihan yang paling umum adalah PhD atau doktor, tapi apa sih perbedaan antara keduanya?
BACA JUGA: Selandia Baru dan Biaya Kuliah S3 PhD yang Super ‘Budget-Friendly’
Pintasan Artikel
Apa itu Gelar PhD ?
Gelar PhD atau Doctor of Philosophy artinya adalah jenis gelar doktor tertentu yang berfokus pada penelitian di bidang tertentu. Lebih lanjut, PhD ini sangat teoretis dan melibatkan penelitian ekstensif untuk menghasilkan pengetahuan baru. Untuk menyelesaikan program PhD kamu membutuhkan waktu 4-5 Tahun studi.
Apa itu Gelar Doktor?
Sementara itu, di sisi lain, doktor adalah istilah umum untuk gelar tingkat S3 apa pun. Hal ini dapat dikategorikan lebih lanjut menjadi dua jenis yakni doktor akademik dan profesional.
Sama seperti PhD , gelar doktor akademik berfokus pada penelitian. Namun, gelar doktor profesional, seperti Doctorate in Business Administration (DBA), fokus pada aplikasi praktis dalam lingkungan profesional.
Persamaan dan Perbedaan Gelar PhD Dengan Doktor
Setelah tau definisi dari gelar PhD dan doktor, selanjutnya kita akan membahas persamaan & perbedaan antara keduanya.
Meskipun PhD dan doktor adalah gelar tingkat doktoral, ada beberapa perbedaan utama di antara keduanya. Salah satu perbedaan utama adalah bahwa doctor of philosophy biasanya merupakan gelar akademik, sedangkan gelar doktor bisa berupa akademik atau profesional.
Selain itu, gelar PhD sangat teoretis juga berfokus pada penelitian, sementara doktor profesional bersifat praktis serta bisa diarahkan untuk menerapkan penelitian ke situasi atau kebutuhan profesional tertentu.
BACA JUGA: Tips untuk S3 Lebih Cepat dan Biaya Lebih Murah
Terlepas dari perbedaan mereka, ada juga beberapa kesamaan antara PhD dan doktor. Kedua gelar membutuhkan penelitian yang sangat signifikan, pemikiran kritis, serta studi mandiri.
Lebih lanjut, keduanya sangat dihormati serta diakui sebagai gelar tingkat paling atas pada suatu bidang studi. Terlebih lagi, keduanya akan memberikan mahasiswa gelar “Doctor” setelah selesai studi.
Untuk tau lebih lengkap mengenai perbedaan antara Gelar PhD dan Doktor, cek tabel di bawah ini:
Apakah PhD Lebih Tinggi dari Professional Doctorate?
Tidak, PhD bukanlah gelar yang lebih tinggi dari doktor profesional, mereka setara. Kalo kamu bertanya-tanya apa yang lebih baik , gelar PhD maupun doktor profesional adalah tingkat pendidikan perguruan tinggi tertinggi yang bisa diperoleh.
Contoh gelar doktor profesional termasuk Doctor of Business Administration (DBA), Doctor of Education (EdD), Doctor of Nursing Practice (DNP), dan Doctor of Public Health (DrPH). Atau kamu bisa mendapatkan gelar PhD yang mencakup dari jurusan Manajemen, Pendidikan, Keperawatan, atau Kesehatan Masyarakat. Semua gelar PhD ini adalah setingkat doktor, meskipun ada yang doktor profesional dan ada yang doctor of philosophy.
BACA JUGA: Manfaat Punya Pengalaman Kuliah S3 di Luar Negeri
Memilih Antara Gelar PhD dan Doktor, Harus yang Mana?
Memilih antara kedua gelar PhD dan doktor ini bergantung pada tujuan juga aspirasimu. Contohnya, kalau kamu tertarik pada penelitian akademis dan menghasilkan pengetahuan baru, gelar doctor of philosophy mungkin merupakan jalan yang tepat untukmu.
Namun, kalo kamu ingin menerapkan penelitian pada kebutuhan profesional tertentu, gelar doktor profesional seperti DBA mungkin lebih cocok.
Saat memilih doktor vs. gelar PhD , pertimbangkan fokus gelarnya. Doctor of philosophy (PhD) adalah gelar akademik yang berfokus pada penelitian orisinal, analisis data, dan evaluasi teori. Doktor profesional berfokus pada penerapan penelitian untuk masalah praktis, merumuskan solusi untuk masalah yang kompleks, dan merancang praktik profesional dalam bidang studimu.
Pada akhirnya, penting untuk memilih gelar S3 yang sesuai dengan tujuan juga minat karirmu sendiri.
Persyaratan Studi Disertasi dan Doktoral
Meskipun semua perguruan tinggi dan universitas menetapkan kebijakan mereka sendiri tentang bagaimana kamu memperoleh gelar, metode yang kamu gunakan untuk mendapatkan gelar PhD atau doktor hampir selalu berbeda.
Walaupun metode ini bisa berbeda-beda menurut program gelar dan universitas, kandidat PhD (doctor of philosophy) biasanya menyelesaikan disertasi, sementara banyak kandidat doktoral menyelesaikan studi doktoral.
Studi Doktoral
Studi doktoral mengharuskanmu untuk mengidentifikasi masalah dunia nyata dalam bidangmu dan menelitinya secara menyeluruh dengan maksud mengungkap pemahaman baru. Menyelesaikan studi Doktoral membutuhkan beberapa langkah, yang mungkin termasuk:
- Membuat proposal yang menggambarkan masalah yang ingin diselesaikan, desain studi, dan metodologi yang akan digunakan.
- Mengumpulkan data dan menulis temuan.
- Mengikuti sidang proposal dengan komite.
Disertasi PhD mengharuskan kamu untuk melakukan penelitian ke bidang studi yang disetujui dalam disiplin Anda. Meskipun hal ini dapat dilakukan di area yang belum dieksplorasi, hal ini sering kali melengkapi pengetahuan yang ada dengan menambahkan penelitian baru atau yang hilang. Menyelesaikan disertasi PhD membutuhkan beberapa langkah, termasuk:
- Menyusun prospektus disertasi dan secara lisan mengikuti sidang proposal dengan komite.
- Menyelesaikan penelitian.
- Menulis disertasi penelitian, yang mencakup metode, temuan, tinjauan literatur, dan kesimpulan.
- Secara lisan mengikuti sidang untuk membela disertasi yang telah selesai kepada sebuah komite.
Kenapa Perlu Raih Gelar PhD atau Doktor?
Salah satu alasan utama kamu perlu mengambil gelar PhD adalah bahwa gelar-gelar ini selalu in-demand, baik dalam dunia penelitian maupun dunia kerja.
Apakah kamu sedang mengejar gelar PhD , PsyD, MD, atau JD, keputusanmu untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat berikutnya menempatkanmu di perusahaan elit. Pasalnya, analisis pada 2019 menemukan bahwa jumlah pemegang gelar doktor meningkat lebih dari dua kali lipat sejak 2000, menjadi 4,5 juta.
Hal tersebut adalah tanda bahwa gelar yang lebih tinggi selalu dicari, tetapi ketika kamu membandingkan 4,5 juta lulusan doktoral dengan lebih dari 48 juta lulusan sarjana dan 21 juta lulusan master, maka kamu akan menyadari bahwa mahasiswa doktoral masih merupakan konstituen yang kecil namun menonjol dan terdidik.
Jadi, apa yang mendorong para peraih prestasi tinggi ini untuk mengejar gelar doctor of philosophy (PhD) dan lainnya? Yang mendorong mereka adalah kecintaan untuk belajar seumur hidup dan hasrat untuk profesi pilihan mereka, ditambah semua manfaat yang datang dengan gelar lanjutan.
BACA JUGA: Mungkinkah Untuk Mendapatkan Beasiswa S3 di Luar Negeri?
Kampus dengan program PhD Terbaik di Luar Negeri
Ranking universitas tidak dibuat dengan mempertimbangkan kebutuhan mahasiswa PhD, tetapi mereka tetap dapat membantumu dalam mencari program doctor of philosophy terbaik di dunia.
Menurut Times Higher Education 2023 , berikut adalah daftar 10 universitas luar negeri dengan program PhD terbaik:
- University of Oxford
- Harvard University
- University of Cambridge
- Stanford University
- Massachusetts Institute of Technology (MIT)
- California Institute of Technology
- Princeton University
- University of California, Berkeley
- Yale University
- Imperial College London
Itu dia semua hal yang perlu kamu ketahui soal gelar PhD dan perbedaanya dengan gelar doktor. Udah ada pertimbangan mau lanjut ambil doctor of philosophy di mana?
Untuk informasi mengenai studi di luar negeri dan juga berbagai jurusan, kamu bisa temukan informasi aktualnya di sini . SUN Education bekerja sama dengan berbagai institusi top dunia di luar negeri seperti Amerika, Kanada, Australia, Selandia Baru, Inggris, Eropa, Jerman, dan juga Asia. Jika membutuhkan informasi terkini, follow media sosial SUN Education di Instagram , TikTok dan YouTube . Kamu juga bisa melakukan konsultasi GRATIS melalui Hotline di 0821 33 34 35 36 atau datang langsung ke kantor SUN Education yang terdekat di kotamu.
Download SUN Education Mobile App atau baca SUN E-Guidebook untuk akses informasi lebih mudah dan GRATIS!
Sumber gambar: Unsplash
Related posts.
Jangan Sampai Tertukar! Ini Bedanya TOEFL iBT, ITP, PBT, CBT dan Prediction Test
Informasi Terbaru University of Canterbury, dari Ranking Sampai Biaya
11 Jurusan yang Berhubungan dengan Komputer dan Penghasilan Besar
Bingung Pilih Jurusan Kuliah Luar Negeri? Ini 10 Opsi yang Paling Diminati!
Tinggalkan balasan.
Anda harus masuk untuk berkomentar.
- Februari 2024
- Januari 2024
- Desember 2023
- November 2023
- Oktober 2023
- September 2023
- Januari 2023
- November 2022
- Oktober 2022
- September 2022
- Agustus 2022
- Februari 2022
- Jurnal Internasional
- Karya Ilmiah
- Perguruan Tinggi
- Uncategorized
- Feed komentar
- WordPress.org
Contoh Review Jurnal
Cara Download Jurnal Internasional Gratis Dengan Doi
Contoh Karya Ilmiah PDF
Perbedaan phd dan doktor.
Nomor Induk Dosen Nasional
Selamat datang di Internasional Journal Labs! Teruntuk Anda yang ingin mengetahui perbedaan dari PHD dan Doktor, Anda bisa baca artikel dibawah ini!
Apa itu Program Doktor?
Hal pertama yang harus dipahami adalah program doktor, yaitu jenjang pendidikan tertinggi (S3) pada perguruan tinggi dan diambil di perguruan tinggi setempat. Jadi, bagi mahasiswa yang sudah menyelesaikan jenjang magister atau magisternya, dapat mempertimbangkan untuk melanjutkan ke jenjang doktoral.
Apabila pendidikan doktor ini diperoleh di perguruan tinggi dalam negeri, baik itu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Jadi ketika telah menyelesaikan penyusunan tesisnya dan dinyatakan lulus, maka mahasiswa tersebut berhak mendapatkan gelar doktor.
Literature Review
Contoh Literature Review
Gelar ini kemudian diletakkan di depan nama mahasiswa dan menjadi tanda bahwa ia telah menyelesaikan pendidikan doktoralnya di negara tersebut. Sedangkan untuk pilihan program studinya banyak, mayoritas berasal dari jurusan akademik. Sebab yang menempuh studi S3 sebagian besar berasal dari kalangan guru dan dosen.
Namun kini banyak pemegang gelar doktor yang perlahan memilih mengambil jurusan pendidikan umum. Setelah lulus, sebagian dari mereka mungkin akan mengejar karir profesional di berbagai perusahaan atau mendirikan perusahaan sendiri. Sehingga lulusan doktor atau PhD kini tidak hanya didominasi oleh dosen saja.
Program doktor yang merupakan gelar akademik tertinggi ini kemudian dilaksanakan melalui keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 212/U/1999 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Doktor. Melalui keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dijelaskan tujuan diselenggarakannya Program Doktor.
- Menghasilkan lulusan yang berjiwa Pancasila dan mempunyai integritas keilmuan.
- Menghasilkan lulusan yang berpikiran terbuka menyikapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan permasalahan sosial yang dihadapi masyarakat pada umumnya.
- Menghasilkan lulusan yang memiliki wawasan dan kemampuan dasar keilmuan serta keterampilan teknis.
- Menghasilkan lulusan yang menguasai pendekatan teoritis, konsep dan paradigma dari bidang keilmuan yang diambil mahasiswa.
- Menghasilkan lulusan yang paham dengan karya dan pemikiran terkini.
- Menghasilkan lulusan yang mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan di bidang keahliannya.
- Menghasilkan lulusan yang mampu mengkomunikasikan pemikiran dan hasil kerjanya dengan baik kepada rekan kerja dan masyarakat luas.
Lalu apa perbedaan antara PhD dan doktor? Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut, Anda juga perlu mengetahui pengertian gelar PhD yang akan dijelaskan di bawah ini.
Apa itu program PhD?
Agar lebih mudah memahami detail tentang Perbedaan PhD dan gelar doktor Oleh karena itu, Anda juga harus mengetahui definisi program PhD. Program PhD merupakan gelar akademik (S3) tertinggi pada pendidikan tinggi yang dicapai pada universitas-universitas di suatu negara. Jadi, mahasiswa magister yang melanjutkan pendidikan doktoralnya di luar negeri bisa mendapatkan gelar tersebut.
Namun perlu juga dilihat di negara mana program PhD tersebut diikuti. Sebab tidak semua negara memberikan gelar PhD kepada lulusan doktor di negaranya. PhD sendiri merupakan perpanjangan dari ahli filosofi . Dalam bahasa Indonesia secara kasar dapat diartikan sebagai gelar Doktor Filsafat.
Namun definisinya tidak seperti itu, karena gelar PhD tidak hanya diberikan kepada lulusan PhD bidang filsafat, tetapi juga bidang keilmuan lainnya. Memperoleh gelar PhD praktis hanya dapat dilakukan di negara-negara yang memberikan gelar tersebut kepada lulusan PhD. Sebab sekali lagi, tidak semua negara menerapkan kebijakan seperti ini.
Melaporkan dari Wikipedia , gelar PhD diterapkan di seluruh sistem pendidikan di Amerika Serikat dan juga Inggris. Nah, bagi Anda yang kedepannya akan melanjutkan PhD di dua negara tersebut. Jadi setelah Anda lulus, Anda bisa mendapatkan gelar PhD atas nama Anda.
Sementara negara-negara di luar Amerika dan Inggris mayoritas memberikan gelar doktor kepada lulusan PhD, sama seperti di Indonesia. Misalnya gelar Doktor Teknik, Doktor Ekonomi, Doktor Ilmu Pengetahuan Alam , dan seterusnya.
Dilihat dari persyaratannya, persyaratan untuk dapat mengikuti program PhD sama dengan persyaratan Program Doktor. Yakni mahasiswa harus sudah menyelesaikan gelar sarjana dan magister yang tentunya dapat dibuktikan validitasnya. Jadi, jika Anda ingin studi doktoral di Inggris atau Amerika, pastikan Anda sudah menyelesaikan gelar master atau magister.
Apakah PhD sama dengan S3?
Setelah mengetahui apa itu PhD, Anda mungkin bertanya-tanya apakah PhD itu sama dengan PhD? Jadi, pada dasarnya keduanya berbeda karena PhD mengacu pada jenjang pendidikan tinggi yang dicapai atau dijalani seseorang.
Sedangkan PhD adalah gelar pendidikan yang diperoleh setelah menyelesaikan studi doktoral di universitas yang menerapkan gelar tersebut. Jadi, tidak semua mahasiswa PhD bisa mendapatkan gelar PhD, apalagi jika tidak lulus.
Untuk mendapatkan gelar PhD, seseorang harus mengikuti perkuliahan selama 6-14 semester. Artinya studi PhD memakan waktu sekitar 3-7 tahun dengan menyelesaikan disertasi.
Cara Mendapatkan Gelar PhD
Setelah memahami apa itu PhD, Anda mungkin memiliki keinginan untuk memperoleh gelar PhD. Sebab mayoritas masyarakat Indonesia berpendapat bahwa kualitas pendidikan tinggi di luar negeri lebih baik. Apalagi bagi negara maju seperti Amerika Serikat dan Inggris.
Gelar PhD kemudian dianggap lebih bergengsi, apalagi untuk bisa menyelesaikan studi di negara lain pasti lebih menantang. Pertama, karena bahasa yang digunakan di kelas tentu saja bahasa Inggris. Sehingga lulusannya dijamin fasih berbahasa internasional tersebut.
Kedua, mayoritas universitas di Amerika dan Inggris masuk dalam daftar strategis universitas terbaik di dunia. Pemeringkatan ini merupakan hasil sejumlah lembaga pemeringkatan universitas dunia. Jadi wajar jika banyak yang mencoba untuk mendapatkan gelar PhD.
Jadi bagaimana Anda mendapatkan gelar PhD? Ada beberapa syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar PhD. Berikut detailnya:
1. Mengikuti Pelatihan Doktor Di Negara yang Tepat
Dari penjelasan tentang apa itu PhD yang dijelaskan di awal tentu dapat dipahami bahwa tidak semua universitas di semua negara memberikan gelar tersebut kepada lulusan PhD. Selama ini hanya diberikan oleh Amerika dan Inggris.
Jadi, cara pertama untuk mendapatkan gelar PhD adalah dengan belajar PhD di negara yang tepat. Cari tahu negara mana saja yang lulusan PhD-nya menerima gelar PhD setelah menemukan daftarnya.
Lalu cari tahu dulu daftar universitas di negara tersebut, dan temukan jurusan yang diinginkan di salah satunya. Tidak ada salahnya memprioritaskan universitas dengan kualitas terbaik.
Sehingga Anda dapat menikmati kegiatan belajar terbaik dengan dukungan fasilitas yang lengkap dan modern. Setiap negara mempunyai banyak universitas, sama seperti di Indonesia.
Menariknya, tidak semua perguruan tinggi di suatu negara mempunyai kualitas yang tinggi. Oleh karena itu Anda harus berhati-hati dalam memilih kampus untuk belajar doktoral Anda di luar negeri. Semakin baik kualitasnya, semakin tepat untuk dipilih.
2. Publikasi Jurnal Internasional
Salah satu syarat untuk dapat lulus gelar doktor adalah mempublikasikan artikel ilmiah di jurnal internasional. Gelar PhD dapat diperoleh dengan memenuhi persyaratan ini karena sebagian besar universitas yang memberikan gelar PhD memerlukan publikasi.
Jadi cobalah memahami cara mempublikasikan artikel di jurnal internasional. Jika Anda sudah mengetahuinya, Anda hanya perlu melakukannya untuk memenuhi persyaratan umum untuk lulus doktor dan mendapatkan gelar PhD.
Publikasi ini bisa berupa 1 jurnal internasional, namun ada pula universitas yang memerlukan lebih dari satu. Ada yang mengharuskan publikasi di 2 jurnal, 3 jurnal, atau bahkan lebih.
Jadi, kembali ke poin pertama dalam memilih kampus untuk mendapatkan gelar PhD. Periksa reputasinya dan periksa juga persyaratan untuk lulus gelar doktor di dalamnya. Tidak berlebihan jika mencari universitas yang syarat publikasinya hanya 1 jurnal internasional.
Jumlah publikasi yang lebih sedikit tentunya lebih mudah untuk dipenuhi, karena artikel ilmiah tersebut tentunya merupakan artikel yang relevan dengan bidang keilmuan yang diambil. Di dalamnya juga memuat data-data hasil penelitian, baik penelitian mandiri maupun penelitian dan pengembangan kolaboratif.
3. Menyerahkan Tesis
Cara mendapatkan gelar PhD selanjutnya adalah dengan menyerahkan tesis, dimana tesis tersebut merupakan tugas akhir untuk lulus dari jenjang Magister. Jadi, untuk melanjutkan studi ke jenjang doktoral, Anda harus membuktikan bahwa Anda telah menyelesaikan tesis di universitas sebelumnya.
Jadi, setelah Anda benar-benar paham apa itu PhD, Anda bisa langsung memenuhi syarat untuk mendapatkannya. Syarat ketiga adalah menyerahkan tesis yang sudah selesai ketika Anda lulus dari Magister.
Skripsi ini dapat diserahkan ke bagian akademik masing-masing fakultas untuk segera diproses. Jika belum anda bisa langsung melakukannya, jika iya nyatakan saja anda sudah mengajukannya dengan memenuhi syarat sebagai berikut.
4. Lulus Pembelaan PhD (sesi tertutup)
Cara atau syarat untuk mendapatkan gelar PhD selanjutnya adalah dengan lulus atau dinyatakan lulus pembelaan PhD. Yang dimaksud dengan PhD Defense adalah sidang tertutup untuk menentukan lolos atau tidaknya mutu tesis yang disusun.
Disebut sidang tertutup karena sidang ini merupakan proses pemaparan skripsi di hadapan para profesor. Oleh karena itu hanya disaksikan dan diikuti oleh dosen pembimbing dan dosen yang melakukan tes wawancara.
Jumlah dosen pewawancara bisa 3 orang dan bisa juga lebih sesuai kebutuhan. Jika dosen mengatakan hasil wawancara bagus dan Anda dinyatakan lulus, Anda dapat melanjutkan ke tahap berikutnya.
5. Lulus Sesi Terbuka
Setelah mengikuti sidang tertutup dan dinyatakan lulus, tahap kedua untuk memperoleh gelar PhD adalah mengikuti sidang terbuka. Lebih tepatnya, cobalah untuk sukses di sesi terbuka.
Sidang terbuka merupakan proses penyajian tesis di hadapan beberapa guru besar dari fakultas keilmuan yang sama. Kemudian dilanjutkan dengan proses tanya jawab mengenai isi skripsi.
Sidang terbuka untuk memperoleh gelar PhD ini dihadiri dan disaksikan lebih banyak orang. Jumlah profesor yang mengikuti sidang terbuka lebih banyak dan di beberapa universitas mahasiswa lain dapat menyaksikannya.
Pastikan Anda membuat presentasi yang baik dan melakukan persiapan yang matang. Selain itu, Anda juga perlu benar-benar memahami isi disertasi yang Anda persiapkan agar dapat mempresentasikannya dengan baik.
Di saat yang sama, Anda juga bisa menjawab pertanyaan dengan lancar dan percaya diri. Jika hasil presentasi dan sesi tanya jawab baik dan memuaskan. Maka besar kemungkinan Anda dinyatakan lolos uji coba terbuka dan bisa melanjutkan ke tahap akhir.
6. Mengikuti Upacara Wisuda
Tahap terakhir sebagai syarat memperoleh gelar PhD adalah kehadiran pada acara wisuda. Seperti halnya upacara wisuda lainnya, upacara pelantikan diadakan dan gelar PhD diberikan kepada siswa yang telah lulus uji coba.
Wisuda merupakan tahap akhir yang harus diikuti oleh mahasiswa yang telah menyelesaikan persiapan tugas akhirnya. Oleh karena itu, apapun keadaannya, kehadiran pada wisuda adalah wajib.
Wisuda di masa pandemi dapat dilakukan secara daring atau luring, sesuai kebijakan kampus. Bagi mahasiswa yang studinya dilakukan secara online, besar kemungkinannya juga akan diwisuda secara online.
Perbedaan Gelar PhD dan Doktor
Gelar doktor umumnya diberikan kepada lulusan PhD di Indonesia dan sejumlah negara lain di dunia. Sedangkan PhD sendiri akan diberikan kepada mereka yang telah menyelesaikan PhD di negara tertentu.
Amerika dan Inggris menjadi dua negara yang akan memberikan gelar PhD kepada lulusan mahasiswa doktoralnya. Jadi dapat dilihat bahwa salah satu perbedaan kedua gelar tersebut adalah tempat Anda mengambil pendidikan doktoral.
1. Akademik dan non akademik
Gelar PhD sendiri merupakan gelar akademis. Gelar akademik adalah gelar yang diberikan kepada lulusan bidang studi akademik dari perguruan tinggi.
Sedangkan gelar doktor dapat berupa gelar akademis atau profesi. Gelar profesional adalah sebutan yang diberikan kepada lulusan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan profesi .
2. Perbedaan fokus pembelajaran
Menurut American Psychological Association, PhD sendiri ditujukan bagi mahasiswa yang tertarik untuk menghasilkan pengetahuan baru, dan sangat teoretis serta hanya berfokus pada penelitian.
Meskipun gelar doktor profesional bersifat praktis, biasanya gelar doktor tersebut ditujukan untuk menerapkan penelitian pada situasi atau kebutuhan profesional tertentu.
3. Perbedaan pandangan kedua derajat
Dikutip dari laman Waldenu, mahasiswa yang memiliki gelar ini biasanya akan menjadi peneliti atau pengembang ilmu baru setelah menyelesaikan studi doktoral dan memperoleh gelar PhD.
Jadi itu adalah informasi lengkap tentang perbedaan PhD dan Doktor, semoga dengan membaca artikel ini bisa menambah wawasan teman-teman semua!
sumber gambar : freepik
PhD sendiri merupakan kepanjangan dari Doctor of Philosophy. Dalam bahasa Indonesia bisa diartikan secara mentah sebagai gelar Doktor Filsafat. Namun definisinya bukan seperti itu, karena gelar PhD tidak hanya diberikan kepada lulusan S3 ilmu filsafat namun juga bidang keilmuan lainnya.
Gelar doktor didapatkan oleh mahasiswa setelah menyelesaikan kuliah S3 dari semua jurusan atau bidang keilmuan.
Di Indonesia, gelar doktor ditulis di depan nama yang berhak dengan mencantumkan singkatan Dr. (huruf D ditulis dengan huruf kapital, berbeda dengan “dr.” untuk dokter yang huruf d-nya ditulis dalam huruf kecil).
Kedua gelar tersebut sama-sama lulusan S3. Pada dasarnya doktor (Dr. atau Ph.D.) dan profesor ( Prof .) adalah dua hal yang berbeda. Gelar doktor didapat ketika seseorang telah menyelesaikan pendidikan S3, sementara profesor adalah gelar yang diberikan untuk seorang guru besar yang telah memenuhi sejumlah persyaratan.
Cara Mencari Biodata Seseorang
Referensi Karya Ilmiah Populer
Digitalisasi Pendidikan di Indonesia
Belajar PhD: Panduan untuk Gelar PhD
Ingin melakukan studi PhD? Apakah mendapatkan gelar PhD bahkan sepadan? Panduan ini akan memberi tahu Anda semua yang perlu Anda ketahui tentang mendapatkan gelar PhD.
Dalam panduan ini, kami akan membahas:
- Apa itu PhD?
- Apa Jenis PhD yang Ada?
- Berapa Lama Untuk Mendapatkan Gelar PhD?
Apa Persyaratan Untuk Belajar PhD?
Apa manfaat mendapatkan gelar phd, berapa gaji rata-rata lulusan phd.
- Berapa Biaya Menghasilkan PhD?
Bisakah Saya Melakukan PhD Online?
Apakah anda ingin belajar phd di luar negeri.
Klik di sini untuk memulai pencarian program PhD ideal Anda!
Apa itu gelar PhD/Doktor?
Doctor of Philosophy, lebih dikenal sebagai PhD, adalah gelar tertinggi yang dapat Anda capai dalam satu bidang studi. Itu diberikan oleh universitas di seluruh dunia untuk kontribusi signifikan terhadap pengetahuan di berbagai bidang akademik, atau setelah menyelesaikan program PhD.
Mengejar PhD melibatkan melakukan penelitian asli yang mendalam di bidang tertentu . Hasil penelitian ini kemudian disusun menjadi tesis atau disertasi . Ini biasanya memuncak dalam ujian lisan atau pertahanan , di mana kandidat harus menunjukkan pengetahuan komprehensif tentang bidang penelitian mereka dan mempertahankan temuan mereka di depan panel akademisi di bidang subjek tersebut.
Berbagai Jenis PhD
"PhD" adalah istilah umum untuk berbagai jenis program. Ini secara luas dapat dibagi menjadi empat kategori:
- PhD Tradisional/Akademik: Juga dikenal sebagai doktor penelitian, ini melibatkan beberapa tahun penelitian orisinal tentang topik tertentu. Biasanya berfokus pada pemahaman teoretis tentang topik, daripada mempraktekkan pengetahuan dalam pengaturan profesional. Ini adalah jenis PhD yang paling umum.
- Doktor Profesional: Ini dirancang untuk para profesional yang ingin menerapkan penelitian mereka ke praktik profesional mereka. Contohnya termasuk Doctor of Education (EdD), Doctor of Psychology (PsyD), dan Doctor of Business Administration (DBA). Gelar-gelar ini seringkali lebih berorientasi pada praktik dibandingkan dengan gelar PhD tradisional.
- Doktor Tinggi: Ini diberikan kepada orang-orang yang berkontribusi besar pada badan penelitian dan pengetahuan dalam bidang mereka dan dengan demikian diberikan di kemudian hari dalam kehidupan peneliti tersebut. Anda tidak dapat melamar jenis doktor seperti program PhD biasa.
- Doktor Kehormatan: Ini diberikan oleh universitas atas kebijakan mereka sendiri, dan tidak memerlukan pencapaian atau publikasi akademik tertentu. Sama seperti Doktor Tinggi, Anda tidak dapat melamar jenis Doktor ini.
Apa yang disarankan oleh perincian di atas adalah bahwa pada dasarnya Anda memiliki dua opsi untuk mengejar gelar PhD – Anda dapat memilih jalur akademik, atau gelar doktor profesional/industri .
Berapa Lama Untuk Mendapatkan gelar PhD?
Rata-rata, program PhD berlangsung 5-7 tahun , tetapi jumlah ini sangat bervariasi tergantung pada negara, universitas, dan bidang studi tertentu.
- Program PhD di Inggris cenderung berada di ujung spektrum yang lebih pendek, biasanya berlangsung 3-4 tahun .
- Di AS, bagaimanapun, waktu penyelesaian rata-rata untuk PhD adalah 6 tahun .
Pastikan untuk diingat bahwa waktu yang diperlukan untuk mendapatkan gelar PhD juga bergantung pada kecepatan studi Anda, bidang studi, persyaratan program Anda, dan latar belakang pendidikan Anda sebelumnya.
Anda harus melakukan beberapa persiapan agar berhasil melamar gelar PhD. Aturan umumnya adalah memeriksa situs web universitas untuk mengetahui persyaratan khusus dari program yang Anda minati.
Yang mengatakan, ada beberapa persyaratan umum yang harus Anda penuhi untuk mengejar gelar PhD:
Transkrip akademik
Anda diharapkan menyerahkan transkrip studi Sarjana dan Magister Anda , yang harus menunjukkan kursus yang Anda ambil dan nilai yang Anda terima selama program Anda.
Beberapa program PhD di Inggris, khususnya di bidang STEM, memungkinkan Anda melamar PhD hanya dengan gelar Sarjana. Namun, program PhD dalam Seni dan Humaniora membutuhkan gelar Master.
Anda mungkin perlu meminta transkrip Anda (dan dokumen lainnya) diterjemahkan dan dicap oleh notaris . Misalnya, jika Anda mendapatkan gelar Sarjana dan Magister dalam bahasa Hongaria, tetapi Anda ingin belajar di Kanada, transkrip Anda harus diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.
Proposal penelitian
Sebagian besar universitas mewajibkan mahasiswa untuk menyerahkan proposal penelitian sebagai bagian dari aplikasi program PhD mereka, kecuali jika Anda melamar proyek penelitian yang telah ditentukan sebelumnya di bidang sains, teknologi, teknik, matematika, atau kedokteran. Pastikan pengecualian ini berlaku untuk program yang Anda minati.
Proposal penelitian yang baik mencakup ruang lingkup, signifikansi, dan beberapa detail tentang topik yang Anda rencanakan untuk diteliti selama program Anda.
Proposal penelitian Anda akan memiliki signifikansi yang bervariasi tergantung pada negara tempat Anda berencana untuk belajar.
CV / Resume Akademik
Praktik umum adalah memasukkan pendidikan Anda di bagian atas CV, diikuti dengan pengalaman kerja dan kemudian penelitian akademis.
Pastikan untuk memeriksa standar industri untuk CV/Resume di negara dan bidang yang ingin Anda pelajari . Misalnya, Resume AS mungkin berbeda dari standar negara asal Anda – itu akan membuat Anda menonjol di atas kandidat lain yang tidak meluangkan waktu untuk meneliti standar tujuan studi Anda.
Catatan: Meskipun tidak mengikuti standar CV/Resume negara/universitas tidak akan langsung mendiskualifikasi Anda sebagai kandidat, hal itu menunjukkan kurangnya perhatian dan polesan yang mungkin ditunjukkan oleh kandidat lain dalam aplikasi mereka sendiri. Cara terbaik untuk menggambarkannya adalah bahwa detail seperti ini menunjukkan tekad dan keaktifan Anda (karena Anda secara aktif memikirkan apa yang dapat meninggalkan kesan yang lebih baik pada panitia penerimaan).
Surat Motivasi/Pernyataan Tujuan
Teliti universitas dan fakultas secara menyeluruh.
Untuk menulis surat motivasi yang efektif untuk aplikasi PhD Anda, sangat penting untuk meneliti universitas dan fakultas yang Anda minati secara menyeluruh. Ini adalah sesuatu yang secara aktif diperhatikan oleh perekrut dan panitia penerimaan - mereka ingin melihat bahwa:
- Anda tahu tentang apa universitas / fakultas itu
- Anda akrab dengan proyek-proyek yang melibatkan departemen yang Anda minati
- Anda cukup peduli untuk belajar tentang profesor, peneliti, dan orang lain di departemen yang Anda lamar
Ini bukan hanya soal berpenampilan menarik - pendekatan menyeluruh ini menunjukkan dedikasi dan meninggalkan kesan pertama yang positif terkait keterampilan riset dan kedewasaan Anda.
Hindari klise dan komunikasikan siapa diri Anda
Anggota fakultas dan panitia penerimaan kemungkinan telah menyaring surat-surat formula yang tak terhitung jumlahnya dan templat yang tersedia dari internet, sehingga keaslian dan antusiasme Anda yang tulus akan membuat Anda berbeda .
Ingatlah bahwa tidak ada yang mengharapkan Anda menjadi sempurna - komite penerimaan mempekerjakan potensi, bukan kesempurnaan . Buat narasi menarik yang unik untuk Anda, dan ungkapkan mengapa universitas tertentu dan program PhD-nya selaras dengan minat penelitian dan aspirasi karier Anda. Jangan lupa juga jelaskan kenapa kamu adalah pilihan yang tepat untuk mereka .
Kiat bonus: Jika Anda pernah terlibat dalam proses mengamankan pendanaan untuk penelitian di masa lalu, pastikan untuk menyebutkannya. Ini sangat penting terutama untuk institusi yang tidak memiliki dana internal, tetapi selalu merupakan bonus di mana pun Anda melamar.
Surat Rekomendasi dan/atau Referensi
Beberapa universitas dan program mengharuskan Anda untuk mengirimkan surat rekomendasi dan referensi akademik dari orang-orang yang pernah belajar atau bekerja sama dengan Anda di masa lalu.
Pastikan untuk memberi orang yang Anda inginkan surat rekomendasi dari waktu yang cukup untuk menulis surat yang kuat yang merinci mengapa Anda adalah pilihan yang tepat untuk ini.
Bukti Kemahiran Bahasa
Anda harus membuktikan bahwa Anda dapat berbicara dan menulis dalam bahasa yang ingin Anda pelajari. Ini biasanya berarti mengikuti tes kemahiran bahasa.
Berikut adalah beberapa contoh sertifikat yang diterima secara luas untuk berbagai bahasa:
* Tes bahasa Jerman umum untuk semua mahasiswa pendidikan tinggi asing. ** Tes bahasa Jerman bagi mereka yang ingin belajar di Universitas Wina. Banyak universitas di negara-negara berbahasa Jerman menawarkan kursus bahasa Jerman khusus mereka sendiri seperti ini, dan seringkali gratis atau sangat terjangkau.
Persyaratan tambahan
Jika Anda bukan warga negara UE/EEA/Swiss, Anda mungkin diminta untuk mengajukan sertifikat Academic Technology Approval Scheme (ATAS) jika Anda ingin mendapatkan gelar PhD dalam mata pelajaran tertentu di Inggris. Anda dapat memeriksa apakah Anda perlu mengajukan izin ini di situs web pemerintah Inggris .
Anda mungkin perlu menyelesaikan tes masuk pascasarjana untuk melamar gelar PhD di negara tertentu – paling sering di AS, Kanada, Australia, dan India. Ini termasuk tetapi tidak terbatas pada:
- Ujian Catatan Pascasarjana (GRE)
- Tes Penerimaan Pascasarjana Manajemen (GMAT)
- Tes Masuk Sekolah Hukum (LSAT)
- Tes Penerimaan Medical College (MCAT)
- Dan berbagai tes bahasa.
Sebuah PhD dapat membekali Anda dengan berbagai keterampilan dan pengetahuan mendalam tentang bidang pilihan Anda, tetapi juga menawarkan manfaat yang nyata.
Laura Forsberg White , PhD dan Profesor Biostatistik di Universitas Boston, dalam wawancara KAS dengannya, mencantumkan keterampilan utama yang diperoleh siswa dalam program pascasarjana:
Hard Skill dan Pemahaman Mendalam tentang Bidang Anda
Sebuah PhD memungkinkan Anda untuk mempelajari secara mendalam bidang minat Anda, mengeksplorasi teori-teori yang kompleks, metodologi, dan konsep dengan cara yang mendalam. Anda akan memperoleh keterampilan keras yang dapat diterapkan dalam berbagai konteks dalam bidang spesialisasi Anda . Tingkat pengetahuan ini menjadikan Anda seorang profesional yang dicari di dunia akademis, industri, atau sektor publik.
Contoh yang diberikan Prof. White adalah di bidangnya sendiri: siswa di Biostatistik dan bidang yang berdekatan mempelajari pengetahuan dan keterampilan praktis dalam statistik, probabilitas, analisis kritis, dan banyak lagi.
Keterampilan Penelitian dan Kolaborasi
Bagian penting dari banyak program PhD didasarkan pada pengembangan rencana penelitian, melakukan pengumpulan dan analisis data, dan menyajikan temuan Anda . Ini menumbuhkan keterampilan penelitian yang kuat yang sangat berharga baik di dunia akademis dan industri, di sektor-sektor seperti keuangan, teknologi, konsultasi, dan banyak lagi, di mana pengambilan keputusan berdasarkan data sangat penting.
Terlebih lagi, program PhD melibatkan banyak kolaborasi dengan peneliti lain, yang mendewasakan Anda sebagai individu dan mengajari Anda berbagai soft skill yang Anda perlukan untuk berhasil dalam peran masa depan Anda, seperti komunikasi yang tepat, menerima dan menerima umpan balik, pemikiran kritis, manajemen waktu dan ketahanan serta ketekunan .
Keterampilan yang Dapat Dialihkan
Selain pengetahuan akademik dan keterampilan penelitian, program PhD membantu Anda mengembangkan berbagai keterampilan yang dapat dialihkan. Ini termasuk manajemen proyek, kepemimpinan, kerja tim, dan keterampilan komunikasi . Keterampilan seperti itu sangat berharga dalam berbagai konteks profesional.
Banyak program Ph.D. juga mengharuskan siswa untuk melakukan peran mengajar atau mentoring . Ini menawarkan pengalaman berharga jika Anda ingin mengejar karir di dunia akademis, memberi Anda kesempatan untuk membentuk pola pikir generasi mendatang dan berkontribusi pada pertumbuhan dan perkembangan bidang studi Anda.
Kemajuan karir
Jika Anda memutuskan untuk meninggalkan akademisi untuk mengejar karir di industri ini, gelar PhD dapat membuka peluang karir tingkat yang lebih tinggi, seperti peran yang lebih bergengsi, gaji yang lebih tinggi, dan promosi yang lebih cepat.
Perlu juga dicatat bahwa gelar PhD sering diperlukan untuk posisi jalur tetap di dunia akademis .
Terlebih lagi, selama PhD Anda, Anda akan menghadiri konferensi, seminar, dan acara akademik lainnya. Platform ini memungkinkan Anda untuk bertemu dan berkolaborasi dengan profesional, akademisi, dan pakar lain di bidang Anda. Jejaring seperti itu dapat mengarah pada kolaborasi yang bermanfaat, tawaran pekerjaan, atau kemitraan penelitian .
Kontribusi kepada Masyarakat
Sebagai seorang peneliti PhD, pekerjaan Anda dapat menghasilkan terobosan atau kemajuan yang signifikan di bidang Anda . Apakah Anda sedang mempelajari ilmu kedokteran untuk berkontribusi pada kesehatan masyarakat, atau meneliti ilmu lingkungan untuk memajukan upaya keberlanjutan, penelitian Anda dapat membuat perbedaan nyata dalam masyarakat dan/atau keseluruhan pengetahuan di bidang pilihan Anda.
Saat kita mempertimbangkan untuk mengejar pendidikan tinggi, salah satu faktor kunci yang sering mendorong keputusan kita adalah potensi dampaknya terhadap masa depan keuangan kita. Sebuah PhD dapat memberikan keunggulan yang Anda butuhkan untuk tidak hanya mengamankan peran bergaji tinggi tetapi juga mendapatkan rasa hormat dan kredibilitas di bidang pilihan Anda .
Gaji rata-rata lulusan PhD sangat bervariasi antar negara dan bidang:
Amerika Serikat
- Rata-rata gelar sarjana: $70.000/tahun
- Rata-rata gelar master: $82.000/tahun
Sumber: Payscale, 2023
Britania Raya
- Rata-rata gelar sarjana: £33.000/tahun
- Rata-rata gelar master: £35.000/tahun
- Rata-rata gelar sarjana: €51.000/tahun
- Rata-rata gelar master: €56.000/tahun
Berapa Biaya Mendapatkan PhD?
Sebuah PhD tidak memerlukan biaya atau uang, tergantung pada universitas dan negara tempat Anda ingin belajar. Sebagian besar universitas juga memiliki struktur biaya kuliah yang berbeda untuk siswa domestik dan internasional.
Berikut rincian biaya sekolah rata-rata tergantung pada wilayah dan kewarganegaraan:
Anda dapat membaca perincian lebih rinci tentang biaya mendapatkan gelar di berbagai negara di Panduan Negara kami.
Bagi Anda yang khawatir dengan biaya belajar di luar negeri, ada banyak beasiswa di luar sana untuk membantu Anda menemukan studi Anda. Lihatlah Direktori Beasiswa gratis kami untuk daftar 440+ beasiswa di 37 negara di seluruh dunia.
Ya, Anda pasti dapat menyelesaikan program PhD secara online . Semakin banyak dari mereka tersedia setiap tahun, tetapi penting untuk diingat bahwa kualitasnya sangat bervariasi tergantung pada bidang studi dan institusi.
Sebaiknya periksa sudah berapa lama program online yang Anda minati. Program PhD bersifat kolaboratif, dan banyak jurusan tidak cocok untuk studi online.
Biasanya, program PhD yang dirancang khusus untuk pengajaran online cenderung lebih efektif dibandingkan dengan program tradisional yang hanya ditransfer ke platform pembelajaran online.
Butuh Lebih Banyak Bantuan Dengan Aplikasi PhD Anda?
Unduh buku pegangan Dokumen Aplikasi PhD gratis kami, yang menjelaskan secara mendetail tentang cara menyempurnakan surat motivasi, CV/resume, proposal penelitian, dan lainnya!
Copyright DAILY READ - All right reserved
Apa Perbedaan Gelar PhD dan Doktoral? Simak Penjelasannya
KOMPAS.com - Pendidikan di perguruan tinggi ada beberapa jenjang. Mulai dari Diploma, Sarjana Terapan, Sarjana, Magister hingga Doktor.
Khusus untuk jenjang pendidikan S3, tahukah kamu perbedaan gelar PhD dan Doktoral? Kedua gelar ini tentu sering kamu dengar namun belum tentu tahu perbedaannya.
Kedua pilihan gelar ini adalah predikat yang didapatkan setelah menyelesaikan jenjang pendidikan S3.
Sebagai sivitas akademika, tidak ada salahnya mengetahui perbedaan gelar PhD dan Doktoral di jenjang S3.
Baca juga: 3 Perbedaan Jenjang S1 dan Sarjana Terapan, Acuan Daftar SNBP 2024
Dilansir dari laman Universitas Ciputra, Rabu (13/3/2024) menjelaskan gelar PhD dan Doktoral di jenjang pendidikan S3. Berikut penjelasannya.
Program PhD
Mahasiswa S2 yang mau melanjutkan pendidikan ke jenjang S3, perlu tahu bahwa gelar PhD adalah kepanjangan dari Doctor of Philosophy. Meskipun memiliki kata philosophy yang bermakna filsafat. Bukan, berarti gelar PhD hanya didapatkan oleh lulusan ilmu filsafat saja.
Kata filsafat disematkan untuk gelar penghargaan tertinggi dalam ilmu pengetahuan atau dalam dunia akademik.
Seperti gelar Doktoral, PhD adalah gelar pendidikan yang didapatkan ketika seorang mahasiswa S3 telah selesai masa perkuliahannya.
Jika sudah menyelesaikan jenjang pendidikan tertinggi yakni S3, maka seseorang tersebut dianggap sebagai ahli dalam bidang keilmuan yang diambil dan kemudian mendapatkan gelar tersebut.
Namun ada hal yang unik dari gelar PhD. Gelar ini diterapkan oleh sistem pendidikan Amerika Serikat dan Inggris Raya.
Jadi, bagi kamu yang berminat untuk melanjutkan S3 di kedua negara tersebut. Maka setelah lulus, gelar PhD akan disematkan di belakang namamu.
Bagaimana dengan negara yang lain? Negara di luar Amerika mayoritas menggunakan sistem Doktoral seperti di Indonesia. Misalnya gelar Doctor of Economy, Doctor of Science, dan lain-lain.
Persyaratan utama dalam memperoleh gelar PhD adalah menyelesaikan perkuliahan program S3.
Baca juga: Perbedaan Akmil dan Akpol, Hanya Lulusan SMA/MA yang Bisa Daftar
Program Doktoral
Sedangkan program Doktoral adalah program studi pada tingkat S3 atau gelar bagi siapapun yang telah merampungkan studi S3.
Lulusan S3 diberikan gelar Doktor, gelar ini tertulis pada depan nama penyandang atau pemiliknya.
Hal ini menjadi perbedaan besar dengan gelar S1 dan S2 yang terletak di belakang nama. Terlepas dari jurusan yang dipilih dalam melanjutkan studi, gelar Doktor pasti akan didapatkan setelah menempuh perkuliahan kurang lebih 6 sampai 14 semester.
Namun, jangka waktu perkuliahan ditentukan oleh kebijakan setiap kampus. Sebagian kampus bahkan menetapkan pendidikan S3 kurang dari 2 tahun, namun ada juga yang sampai 7 tahun.
Cepat atau lambatnya mahasiswa S3 juga tergantung oleh tingkat kedisiplinan mahasiswa itu sendiri.
Jika telah menyiapkan disertasi lebih awal, maka kelulusan akan bisa didapatkan lebih cepat. Begitu pula sebaliknya.
Perbedaan PhD dan Doktoral
Setelah tahu penjelasan dari gelar PhD maupun doktoral, kamu sudah sedikit tahu perbedaan kedua gelar tersebut.
Pada dasarnya Doktor dan PhD adalah sama, keduanya merupakan gelar akademik tertinggi untuk jenjang S3.
Jadi mahasiswa S3 yang telah merampungkan studinya bisa mendapatkan gelar tersebut. Hanya saja, gelar PhD bisa diraih ketika menempuh S3 di negara-negara tertentu.
Negara-negara seperti Amerika Serikat atau Inggris Raya adalah salah dua yang menerapkan gelar ini.
Sedangkan gelar Doktoral bisa didapatkan di negara-negara yang lain, salah satunya Indonesia.
Baca juga: Perbedaan Unhan dan Akmil, Lulus Berpangkat Letda
Semua mahasiswa S2 sama-sama memiliki kesempatan besar untuk mendapatkan salah satu titel tersebut.
Demikian penjelasan perbedaan gelar PhD dan Doktoral untuk jenjang S3 yang perlu kamu ketahui. Setelah tahu bedanya, kamu ingin lanjut kuliah S2 di dalam negeri atau di Amerika Serikat atau Inggris Raya agar punya gelar PhD?
- https://www.msn.com/id-id/berita/other/apa-perbedaan-gelar-phd-dan-doktoral-simak-penjelasannya/ar-BB1jN361
10 Model Baju Batik Atasan Perempuan Lengan Panjang Modern
Sopan tapi tetap kekinian
Mengapa Pemilih Kulit Hitam Merapat ke Donald Trump?
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pada 2021 lalu Anggota Kongres Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Cori Bush menyebut mantan Presiden Donald Trump sebagai "mantan pemimpin supremasi kulit putih." Sebelumnya pada 2018...
Peneliti BRIN Ungkap Sejumlah Kelemahan Minyak Makan Merah. Apa Saja?
Warna dan rasa khas minyak makan merah yang tak lazim bisa menyulitkan promosi produk tersebut. Namun, nutrisinya bisa menyaingi minyak biasa.
Heboh soal Banjir di Demak Disebut sebagai Isyarat Kemunculan Selat Muria, Ini Kata BRIN
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan bahwa banjir yang merendam Demak dan sekitarnya tidak berkaitan dengan kemunculan Selat Muria.
Kenapa Kita Tidak Punya Ingatan saat Bayi?
Hampir tidak ada seorang pun yang dapat mengingat kenangan masa kecil ketika bayi, sebuah fenomena yang dikenal sebagai amnesia infantil.
Efek Makeup Mematikan dalam Sejarah! Kisah Miris Ratu Elizabeth 1 yang Meninggal Karena Makeup Beracun
Ratu Elizabeth I dikenal dengan polesan wajah putihnya bak porselen, namun harus meninggal karena kandungan berbahaya dalam makeupnya,
Skotlandia Putuskan Hubungan dengan Militer Israel,Bandara Terlarang Buat Pesawat Tempur IDF
Skotlandia Putuskan Hubungan dengan Militer Israel, Bandara Terlarang Buat Pesawat Tempur IDF TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Skotlandia mengumumkan kalau mereka menangguhkan semua hubungan dengan Angkatan Udara Israel setelah mendapat kritik dari publik atas pendaratan pesawat militer Israel di Bandara Glasgow Prestwick selama perang Gaza. Khaberni, mengutip surat kabar Skotlandia "The Scotsman" yang melansir pernyataan pemerintah Skotlandia,...
Janda Manis Papa Gading! Gisella Anastasia Tumben Enggak Umbar Aurat Pakai Dress Lengan Panjang
Manis banget janda Papa Gading! Gisella Anastasia tumben enggak umbar aurat saat pakai dress lengan panjang
Most Popular
- Florence Pugh: The Rising Star of Hollywood
- Duolingo reaches 1 billion users in 2023
- Ashanti Singer releases new album 'Unbreakable'
- GTA VI: The most anticipated game of 2024
- The Best Movies to Watch This Week: A Mix of Drama, Comedy and Horror
PhD vs Doktor: Perbedaan dan Perbandingan
PhD dan Doktor adalah gelar akademik tingkat tinggi yang diperoleh siswa selama tiga tahun atau lebih dari studi tingkat pascasarjana.
Pengambilan Kunci Ph.D. (Doctor of Philosophy) adalah jenis doktor tertentu yang diberikan di berbagai bidang studi. Sebaliknya, gelar doktor adalah istilah umum untuk gelar akademik tertinggi dalam suatu disiplin ilmu. Ph.D. berfokus pada penelitian asli, analisis kritis, dan penciptaan pengetahuan baru. Pada saat yang sama, gelar doktor lainnya mungkin menekankan praktik profesional, seperti Doctor of Education (EdD) atau Doctor of Business Administration (DBA). Ph.D. dan gelar doktor lainnya memerlukan studi dan penelitian yang luas, dengan perbedaan utama adalah fokus dan sifat penelitian.
PhD vs Doktor
Perbedaan antara PhD dan Doktor adalah bahwa yang pertama adalah studi yang lebih teoretis berdasarkan teori-teori baru. Pada saat yang sama, yang terakhir mengeksplorasi mempelajari ide-ide yang sudah ada secara lebih mendalam dan praktis.
A PhD atau "Doctorate of Philosophy" adalah gelar yang menyatakan seseorang secara teoritis berpengalaman dan terkini dalam bidang studi yang telah mereka pilih. Itu dilakukan segera setelah siswa menyelesaikan gelar master mereka.
Gelar Doktor atau "Doktor Profesional" adalah gelar yang jauh lebih berbasis penelitian yang memungkinkan siswa untuk menguasai bidang studi mereka dan juga mendapatkan aplikasi lapangan.
Tabel perbandingan
Apa itu phd.
PhD atau "Doctorate of Philosophy" adalah gelar tingkat tinggi atau "Gelar Terminal", yang memberi seseorang otoritas penuh atas subjek atau bidang studi mereka dan memperluas pengetahuan yang ada.
Kata filsafat dalam PhD jangan disamakan dengan subjek "Filsafat". Sebaliknya, itu berarti "Cinta kebijaksanaan" dalam bahasa Yunani, sedangkan Doctor berarti "Memiliki gelar tertinggi."
Oleh karena itu, gelar PhD adalah gelar tertinggi yang diberikan kepada seseorang yang mencintai dan ingin menjelajahi dunia kebijaksanaan di bidangnya.
Siswa mendaftar untuk gelar PhD di bidang sains dan sastra setelah mencapai master mereka. Untuk mencapai gelar PhD membutuhkan tiga tahun atau lebih studi pascasarjana.
PhD adalah studi teoretis yang mengeksplorasi teori-teori baru dan inovatif dalam suatu bidang atau materi pelajaran. Tidak ada penelitian praktis yang dilakukan di sini.
Selama PhD disertasi program, kemungkinan terobosan dalam teori baru dinilai dan ditinjau oleh panel berdasarkan temuan ilmiah atau bukti yang memadai yang diberikan oleh sarjana.
Tahapan dalam program PhD adalah -
- Penciptaan Teori
- Bukti pendukung dan temuan ilmiah
Setelah makalah disertasi kandidat PhD diterima, mereka diberikan sertifikasi dan gelar "Doktor" sebagai tanda pengakuan atas pekerjaan yang telah dicapai.
Apa itu Doktor?
Doktor profesional adalah gelar yang lebih tinggi atau "gelar terminal" yang memungkinkan seseorang untuk mencapai pengetahuan dan kebijaksanaan tertinggi yang dapat dicapai dalam bidang apa pun, baik teknik, Hukum, atau Kedokteran.
Seseorang melamar gelar doktor setelah mereka menyelesaikan program masternya (persyaratan untuk memenuhi syarat untuk gelar doktor).
Periode kursus Doktor bervariasi dari bidang studi hingga jenis materi studi dan dapat memakan waktu tiga tahun atau lebih untuk menyelesaikannya.
Doktor adalah penelitian yang lebih praktis atau berbasis praktik di bidang minat siswa.
Siswa tidak terutama menghasilkan teori-teori baru yang inovatif tetapi sebaliknya mengeksplorasi pengetahuan yang sudah ada dan mengajukan pertanyaan untuk memecahkan masalah dunia nyata.
Tahapan dalam program Doktor adalah –
- Eksplorasi teori-teori yang ada
- Temuan penelitian yang mendukung
Setelah semua penelitian selesai dan hasil akhir serta temuan telah disusun dan diserahkan, dewan atau panel meninjau karya sarjana tersebut. Jika diterima, orang tersebut diberikan sertifikasi bersama dengan gelar "Dokter".
Perbedaan Utama Antara PhD dan Doktor
- PhD adalah studi di bidang sains dan humaniora. Doktor dilakukan di banyak departemen pendidikan, seperti Kedokteran dan hukum.
- PhD adalah studi teoretis tentang subjek minat siswa. Doktor profesional adalah program studi penelitian berbasis praktis.
- Kandidat mempelajari dan mengembangkan teori baru dalam program PhD tanpa penelitian. Dalam program doktor, para sarjana melakukan penelitian mereka pada pengetahuan yang ada dan memecahkan masalah dunia nyata.
- PhD memungkinkan seseorang untuk memegang otoritas tinggi atas mata pelajaran mereka dan akan memungkinkan mereka untuk mengajarkannya. Gelar Doktor dilakukan oleh para profesional yang bekerja untuk maju di bidangnya dan memimpin industri.
- Tidak ada temuan empiris yang dinilai dalam program PhD, hanya makalah disertasi. Sedangkan pada program doktor, temuan penelitian melalui kerja nyata harus dipresentasikan untuk meraih gelar.
- https://books.google.com/books?hl=en&lr=&id=1i4lDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&dq=PhD+and+Doctorate&ots=d-ryti76mT&sig=KecdvSul47CUsLiLvh4_WNv97ck
Terakhir Diperbarui : 11 Juni 2023
Saya telah berusaha keras menulis posting blog ini untuk memberikan nilai kepada Anda. Ini akan sangat membantu saya, jika Anda mempertimbangkan untuk membagikannya di media sosial atau dengan teman/keluarga Anda. BERBAGI ADALAH ️
Emma Smith memegang gelar MA dalam bahasa Inggris dari Irvine Valley College. Dia telah menjadi Jurnalis sejak tahun 2002, menulis artikel tentang bahasa Inggris, Olahraga, dan Hukum. Baca lebih lanjut tentang saya tentang dia halaman bio .
Bacaan Serupa
- PhD vs JRF: Perbedaan dan Perbandingan
- DNP vs PhD: Perbedaan dan Perbandingan
- MD vs PhD: Perbedaan dan Perbandingan
- PsyD vs PhD: Perbedaan dan Perbandingan
- Magister vs PhD: Perbedaan dan Perbandingan
Bagikan postingan ini!
21 pemikiran pada “phd vs doktor: perbedaan dan perbandingan”.
Penjelasan mendalam tentang apa yang dimaksud dengan gelar PhD dan Doktor sangat berharga bagi siapa pun yang mempertimbangkan untuk melanjutkan pendidikan tinggi. Bagus sekali!
Memang benar, artikel ini wajib dibaca oleh siapa pun yang ingin memperluas pemahaman mereka tentang lanskap akademis.
Tentu saja, artikel ini menawarkan gambaran komprehensif tentang perbedaan dan nuansa gelar akademis tingkat lanjut ini.
Tabel perbandingan sangat membantu dalam memahami perbedaan utama antara PhD dan Doktor dalam format yang ringkas. Tambahan yang bagus untuk artikel ini!
Jelasnya, tabel ini menyederhanakan informasi yang kompleks dan membuatnya lebih mudah diakses oleh pembaca.
Perincian rinci tentang sifat studi, tujuan, dan hasil untuk gelar PhD dan Doktor sangatlah mendalam. Artikel ini berfungsi sebagai sumber yang bagus bagi mereka yang mencari kejelasan tentang subjek ini.
Saya sangat setuju. Artikel ini secara efektif menangkap esensi dari gelar akademis ini.
Tentu saja, kedalaman informasi yang diberikan di sini patut diacungi jempol.
Sepotong rinci dan informatif tentang perbedaan antara PhD dan Doktor. Layak dibaca bagi siapa pun yang tertarik mengejar gelar akademis yang lebih tinggi.
Perbedaan antara gelar PhD dan Doktor sangatlah penting, dan artikel ini berhasil menyoroti variasi sifat studi dan tujuan masing-masing gelar.
Saya sangat setuju. Penting bagi individu untuk memahami sepenuhnya perbedaannya sebelum memulai perjalanan doktoral.
Saya menemukan rincian sifat studi, tujuan, dan hasil untuk gelar PhD dan Doktor sangat mencerahkan. Ini benar-benar memperjelas perbedaan antara keduanya.
Tentu saja, artikel ini berhasil mengartikulasikan perbedaan-perbedaan tersebut dengan cara yang sistematis.
Penjelasan menyeluruh tentang gelar PhD dan Doktor sangat mencerahkan dan menggugah pikiran. Ini menawarkan wawasan berharga bagi calon kandidat doktor.
Saya menemukan perbandingan antara gelar PhD dan Doktor sangat informatif, menjelaskan perbedaan masing-masing gelar.
Saya setuju, artikel ini memberikan pemahaman komprehensif tentang kompleksitas yang terlibat dalam upaya akademis tingkat lanjut ini.
Informasi yang diberikan di sini penting bagi calon mahasiswa PhD dan Doktor untuk membuat keputusan yang tepat mengenai kegiatan akademis mereka.
Artikel ini memberikan pemahaman komprehensif tentang gelar PhD dan Doktor, menjelaskan perbedaan masing-masing gelar. Ditulis dengan baik dan informatif!
Setuju, sungguh menyegarkan melihat konten yang diteliti dengan baik dan mendetail mengenai subjek ini.
Artikel ini memberikan perbandingan komprehensif antara PhD dan Doktor, memberikan pemahaman yang jelas tentang perbedaan dan sifat masing-masing gelar. Sangat informatif!
Tentu saja, ini adalah sumber daya yang bagus bagi siapa pun yang mempertimbangkan untuk mengejar gelar akademis yang lebih tinggi.
Tinggalkan Komentar Batalkan balasan
Simpan nama, email, dan situs web saya di browser ini untuk lain kali saya berkomentar.
Ingin menyimpan artikel ini untuk nanti? Klik hati di pojok kanan bawah untuk menyimpan ke kotak artikel Anda sendiri!
prodiffs.com
This domain has expired. Is this your domain? Renew Now!
This webpage was generated by the domain owner using Sedo Domain Parking . Disclaimer: Sedo maintains no relationship with third party advertisers. Reference to any specific service or trade mark is not controlled by Sedo nor does it constitute or imply its association, endorsement or recommendation.
Apa itu Doktor (Dr.)? Bagaimana Cara Mendapatkannya
Saat ini, gelar doktor (Dr.) merupakan salah satu gelar yang paling dihormati dan diakui di dunia. Banyak orang menganggap gelar ini sebagai tanda keahlian dan prestise akademik yang tinggi. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan gelar doktor? Bagaimana seseorang bisa mendapatkan gelar ini? Dan apa manfaatnya bagi pemegang gelar doktor? Dalam artikel ini, kita akan menjawab semua pertanyaan tersebut dan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang apa itu doktor.
Apa itu Gelar Doktor?
Gelar doktor adalah gelar akademik tertinggi yang diberikan kepada seseorang setelah menyelesaikan program studi doktoral di bidang tertentu. Gelar ini menunjukkan bahwa seseorang telah mencapai tingkat keahlian yang sangat tinggi dalam bidang studi mereka. Gelar doktor biasanya diberikan dalam bidang-bidang seperti ilmu pengetahuan, teknik, kedokteran, hukum, dan humaniora.
Di Indonesia, gelar doktor ditulis dengan menggunakan gelar “Dr.” di depan nama seseorang. Misalnya, Dr. Budi Santoso. Gelar ini menunjukkan bahwa seseorang telah menyelesaikan program doktoral dan memiliki pengetahuan yang mendalam dalam bidang studi mereka.
Bagaimana Mendapatkan Gelar Doktor?
Untuk mendapatkan gelar doktor, seseorang harus menyelesaikan program studi doktoral yang biasanya berlangsung selama 3-5 tahun. Proses ini melibatkan penelitian yang mendalam dan penulisan tesis yang orisinal dan signifikan dalam bidang studi yang dipilih.
Berikut adalah langkah-langkah umum yang harus diikuti untuk mendapatkan gelar doktor:
- Mendaftar ke program doktoral di universitas yang diakui.
- Menyelesaikan kursus yang relevan dengan bidang studi yang dipilih.
- Mengembangkan proposal penelitian yang akan menjadi dasar tesis doktoral.
- Melakukan penelitian yang mendalam dan mengumpulkan data yang relevan.
- Menganalisis data dan menulis tesis doktoral.
- Mempertahankan tesis di hadapan dewan penguji.
- Mendapatkan persetujuan dari dewan penguji dan memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan oleh universitas.
Setelah semua langkah ini selesai, seseorang akan diberikan gelar doktor dan diakui sebagai ahli di bidang studi mereka.
Manfaat Gelar Doktor
Gelar doktor memberikan banyak manfaat bagi pemegangnya. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari gelar doktor:
1. Prestise Akademik
Gelar doktor memberikan prestise akademik yang tinggi. Pemegang gelar ini dianggap sebagai ahli di bidang studi mereka dan dihormati oleh rekan-rekan mereka dalam komunitas akademik. Gelar doktor juga membuka pintu untuk berbagai kesempatan akademik, seperti menjadi dosen atau peneliti di universitas terkemuka.
2. Peluang Karir yang Lebih Baik
Gelar doktor juga meningkatkan peluang karir seseorang. Banyak perusahaan dan organisasi mencari kandidat dengan gelar doktor untuk posisi-posisi yang membutuhkan keahlian khusus. Pemegang gelar doktor juga cenderung mendapatkan gaji yang lebih tinggi dan kemajuan karir yang lebih cepat.
3. Kontribusi terhadap Pengetahuan
Sebagai pemegang gelar doktor, seseorang memiliki kesempatan untuk berkontribusi pada pengetahuan dan pemahaman manusia. Melalui penelitian mereka, mereka dapat menemukan penemuan baru, mengembangkan teori baru, dan memecahkan masalah yang kompleks dalam bidang studi mereka. Kontribusi ini dapat membantu memajukan ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat bagi masyarakat secara keseluruhan.
Apakah Gelar Doktor Penting untuk Semua Orang?
Meskipun gelar doktor memiliki banyak manfaat, tidak semua orang perlu atau ingin mendapatkan gelar ini. Gelar doktor membutuhkan komitmen waktu dan usaha yang besar, serta biaya yang signifikan. Selain itu, gelar doktor lebih relevan dan penting dalam beberapa bidang studi daripada yang lain.
Jika kamu memiliki minat yang mendalam dalam bidang studi tertentu dan ingin berkontribusi pada pengetahuan di bidang tersebut, maka gelar doktor mungkin merupakan pilihan yang tepat. Namun, jika kamu lebih tertarik pada karir praktis atau bidang lain yang tidak membutuhkan gelar doktor, maka ada banyak jalur lain yang dapat kamu pilih untuk mencapai tujuanmu.
Dalam artikel ini, kita telah membahas apa itu gelar doktor dan bagaimana seseorang bisa mendapatkannya. Gelar doktor adalah gelar akademik tertinggi yang menunjukkan tingkat keahlian yang sangat tinggi dalam bidang studi tertentu. Gelar ini memberikan prestise akademik, peluang karir yang lebih baik, dan kesempatan untuk berkontribusi pada pengetahuan manusia. Namun, gelar doktor tidak penting bagi semua orang dan membutuhkan komitmen yang besar. Pilihan untuk mendapatkan gelar doktor harus dipertimbangkan dengan matang sesuai dengan minat dan tujuan pribadi kamu.
Akses gratis ke daftar istilah penting dalam perkuliahan. Pegangan wajib bagi mahasiswa baru agar makin siap terjun ke dunia kampus.
Tinggalkan komentar Batalkan balasan
Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya.
Artikel Pilihan
Materi Matematika Kelas 7 Semester 1 dan 2 Kurikulum Merdeka
Materi Matematika Kelas 8 Semester 1 dan 2 Kurikulum Merdeka
Materi Bahasa Indonesia Kelas 8 Semester 1 dan 2 Kurikulum Merdeka
Materi IPS Kelas 8 Semester 1 dan 2 Kurikulum Merdeka
Materi IPA Kelas 8 Semester 1 dan 2 Kurikulum Merdeka
Artikel Populer
Daftar Istilah Perkuliahan: Kamus Lengkap untuk Mahasiswa Baru
Materi IPA Kelas 7 Bab 5: Klasifikasi Makhluk Hidup
Materi IPA Kelas 7 Bab 3: Suhu, Kalor, dan Pemuaian
Materi IPA Kelas 7 Bab 6: Ekologi dan Keanekaragaman Hayati
Materi Bahasa Indonesia Kelas 7 Semester 1 dan 2 Kurikulum Merdeka
Ketentuan Layanan
Kebijakan Privasi
Masalah Belajar
Teknik Belajar
Bimbel Online
- Mode Terang
- Gabung Kompas.com+
- Konten yang disimpan
- Konten yang disukai
- Berikan Masukanmu
- Megapolitan
- Surat Pembaca
- Kilas Daerah
- Kilas Korporasi
- Kilas Kementerian
- Sorot Politik
- Kilas Badan Negara
- Kelana Indonesia
- Kalbe Health Corner
- Kilas Parlemen
- Konsultasi Hukum
- Infrastructure
- Apps & OS
- Tech Innovation
- Kilas Internet
- Elektrifikasi
- Timnas Indonesia
- Liga Indonesia
- Liga Italia
- Liga Champions
- Liga Inggris
- Liga Spanyol
- Internasional
- Sadar Stunting
- Spend Smart
- Smartpreneur
- Kilas Badan
- Kilas Transportasi
- Kilas Fintech
- Kilas Perbankan
- Tanya Pajak
- Sorot Properti
- Tips Kuliner
- Tempat Makan
- Panduan Kuliner Yogyakarta
- Beranda UMKM
- Jagoan Lokal
- Perguruan Tinggi
- Pendidikan Khusus
- Kilas Pendidikan
- Jalan Jalan
- Travel Tips
- Hotel Story
- Travel Update
- Nawa Cahaya
- Ohayo Jepang
- Kehidupan sehat dan sejahtera
- Air bersih dan sanitasi layak
- Pendidikan Berkualitas
- Energi Bersih dan Terjangkau
- Penanganan Perubahan Iklim
- Ekosistem Lautan
- Ekosistem Daratan
- Tanpa Kemiskinan
- Tanpa Kelaparan
- Kesetaraan Gender
- Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan ekonomi
- Industri, Inovasi & Infrastruktur
- Berkurangnya Kesenjangan
- Kota & Pemukiman yang Berkelanjutan
- Konsumsi & Produksi yang bertanggungjawab
Apa Bedanya Gelar Doktor dan Profesor? Simak Penjelasannya
Kompas.com edu.
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda pininta kasih.
Tim Redaksi
Sandra Desi Caesaria
Penulis ayunda pininta kasih.
Dilansir dari laman Universitas Medan Area , gelar doktor didapatkan oleh mahasiswa setelah menyelesaikan kuliah S3 dari semua jurusan atau bidang keilmuan.
Gelar Doktor sendiri langsung diperoleh setelah mahasiswa menempuh program doktor yang berlangsung sekitar selama 6 hingga 14 semester atau berkisar antara 3-7 tahun dan dinyatakan lulus.
Namun, lamanya durasi studi doktor bergantung dengan kebijakan kampus dan jurusan yang diambil. Beberapa kampus ada yang membuka pendidikan doktor selama 2 tahun, ada juga yang sampai 7 tahun.
Berbeda dengan gelar doktor, gelar profesor tidak didapatkan otomatis setelah lulus S3. Gelar profesor bukanlah gelar akademis, melainkan penghargaan yang diberikan kepada seseorang dengan kompetensi luar biasa pada bidang tertentu.
Baca juga: Kisah Aira Dapat 5 Beasiswa, Diterima S2 di 3 PTN dan 2 Kampus Taiwan
Sejumlah persyaratan untuk mendapatkan gelar profesor tertuang dalam pasal 26 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 46 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya.
Merujuk aturan tersebut, syarat pertama yang harus dipenuhi adalah:
1. Memiliki ijazah Doktor (S3) atau yang sederajat.
2. Paling singkat tiga tahun setelah memperoleh ijazah Doktor (S3).
3. Memiliki karya ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal internasional bereputasi.
4. Memiliki pengalaman kerja sebagai dosen paling singkat selama 10 tahun.
Baca juga: Beasiswa S2 Jepang 2023: Kuliah Gratis, Uang Saku Rp 16 Juta Per Bulan
Sesuai Pasal 49 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, disebutkan pula bahwa profesor merupakan jabatan akademik tertinggi pada satuan pendidikan tinggi yang mempunyai kewenangan membimbing calon doktor.
Pada pasal 23 pada UU Nomor 20 Tahun 2003 juga menyebutkan, bila universitas, institut, dan sekolah tinggi dapat mengangkat seseorang menjadi guru besar atau profesor harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pada pasal 23 ayat 2, sebutan guru besar atau profesor hanya dipergunakan selama yang bersangkutan masih aktif bekerja sebagai pendidik di perguruan tinggi .
Jadi, itulah perbedaan gelar doktor dan profesor bagi jenjang S3. Informasi ini bisa kamu gunakan sebagai referensi.
Tag mahasiswa Perguruan tinggi profesor doktor S3 universitas medan area Perbedaan gelar doktor dan profesor
Unpad Gandeng Binus Buka Program Double Degree, Lulus S2 Dapat 2 Gelar
Apa Bedanya Gelar Master dan Magister untuk S2? Ini Penjelasannya
4 PTN Masih Buka Jurusan Kedokteran hingga Minggu Kedua Agustus
Kisah Aira Dapat 5 Beasiswa, Diterima S2 di 3 PTN dan 2 Kampus Taiwan
TTS Eps 137: Yuk Lebaran
TTS Eps 136: Takjil Khas di Indonesia
TTS Eps 135: Serba Serbi Ramadhan
Games Permainan Kata Bahasa Indonesia
TTS - Serba serbi Demokrasi
TTS Eps 130 - Tebak-tebakan Garing
TTS - Musik Yang Paling Mengguncang
Berita terkait.
Terkini Lainnya
Jadwal 4 Jalur Mandiri UGM 2024, Ada yang Pendaftaran Dibuka 17 April
Kenali Sekolah Kedinasan Poltekim, Ini Syarat hingga Tahapan Tesnya
Yayasan DUN Buka "Beasiswa untuk Negeri", Tanpa Minimum IPK dan Batas Usia
Cek Jurusan Kuliah dengan Program "Double Degree" di Telkom University
Pakar Unair Beri Tips Batasi Konsumsi Gula Saat Lebaran
Intip Jalur Mandiri Unhas dan Biaya Kuliahnya
Cerita Akin, Wisudawan Terbaik Unair, Lulus S2 dan Pendidikan Profesi Bersamaan
Kemendikbud Resmi Buka Pendidikan Profesi Guru, Cek Persyaratannya
UNY Buka Seleksi Mandiri Jalur Prestasi 2024, Cek Biaya Kuliah S1
Ini Cara Daftar Beasiswa BCA 2024, Kuliah Gratis dan Ada Uang Saku
UIN Sunan Gunung Djati Terima 1.274 Orang dari SPAN PTKIN 2024
5 PTN yang Punya Jalur Seleksi Rapor dan Prestasi
Cegah Plagiarisme, Untirta Perkuat Penggunaan Aplikasi Turnitin
Dosen Unair Ungkap Bahaya Kenaikan Berat Badan Setelah Lebaran
Dosen UM Surabaya: Ini Cara Cegah Penularan Flu Singapura Saat Lebaran
Syarat nilai rapor dan ijazah untuk daftar stan, ipdn, dan stin 2024, ini respons bem ui setelah ditantang kkn di papua oleh tni, um buka 3 prodi baru fakultas kedokteran di snbt 2024, ini kuotanya, kisah mia, dosen yang daftar ppg prajabatan dan lolos pppk, 24 kampus di malaysia tawarkan beasiswa kuliah s2-s3 gratis, mahasiswa bisa dikeluarkan dari data penerima kip kuliah, mengapa, kenali 3 jalur mandiri its dan biaya kuliahnya, beasiswa adaro foundation 2024, dapat uang rp 800.000 per bulan, cek biaya uang pangkal jurusan kedokteran di ub, its dan unair, ugm buka 269 lowongan kerja dosen tetap 2024 di 15 fakultas, now trending.
Menhub Imbau Pemudik Pulang Jumat atau Sabtu untuk Hindari Kepadatan di Jalan
Polri: Jumlah Penumpang Gran Max yang Kecelakaan di Tol Cikampek Melebihi Kapasitas
Gerindra Akui Prabowo Bicarakan Informal Formasi Kabinet, Digodok Lagi Setelah Putusan MK
Hasil Lengkap Badminton Asia Championships 2024: Jojo-Ginting Melaju, 4 Wakil Indonesia di 8 Besar
Kecelakaan di Tol Batang, Bus Rosalia Indah Sempat Diganti tapi Sopir Tidak
Kesaksian Korban Selamat Bus Rosalia Indah: Allahu Akbar, Allahu Akbar, Langsung Gelap
Bus Rosalia Indah Kecelakaan di Tol Batang, 7 Orang Tewas
Panglima TNI Ubah Penyebutan KKB Jadi OPM, Ini Alasannya
Mungkin anda melewatkan ini.
Permendikbud PPKSP: Kekerasan yang Dialami Siswa Jadi Tanggung Jawab Sekolah
Beasiswa PBSB 2023 Diumumkan, Catat Jadwal Pencairan Dana Bantuan
Ada Toilet Gender Netral di Salah Satu Sekolah Internasional, Kemendikbud Buka Suara
7 Pemain Pokemon Indonesia Berlaga di Pokemon World Championship Jepang
Mendikbud Minta Sekolah Segera Bentuk TPPK dan Satgas untuk Atasi Perundungan
- Entertainment
- Pesona Indonesia
- Artikel Terpopuler
- Artikel Terkini
- Topik Pilihan
- Artikel Headline
- Harian KOMPAS
- Kompasiana.com
- Pasangiklan.com
- Gramedia.com
- Gramedia Digital
- Gridoto.com
- Bolasport.com
- Kontan.co.id
- Kabar Palmerah
- Kebijakan Data Pribadi
- Pedoman Media Siber
Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Gelar Master dan PhD, Apa Bedanya?
by Bimbingan TPA | Dec 21, 2023 | Informasi | 0 comments
Bimbel TPA – Ada sejumlah perbedaan gelar Master dan PhD yang penting diketahui. Tak hanya dari pengertian, kedua gelar ini juga memiliki perbedaan dari masa studinya. Secara umum, jenjang pendidikan terbagi menjadi beberapa kategori. Di antaranya seperti D3, S1, S2, dan S3. Masing-masing program pendidikan tersebut memiliki sejumlah perbedaan mendasar, termasuk gelar yang nantinya didapatkan.
Beberapa gelar yang umum diketahui antara lain Sarjana, Magister, Master, Doktor, hingga PhD. Perlu diketahui di antara gelar-gelar tersebut memiliki perbedaannya masing masing. Kali ini kita akan membahas perbedaan antara gelar Master dan PhD. Berikut informasi yang dihimpun dari berbagai sumber.
1. Pengertian
Secara umum, gelar Master dan Magister diraih seseorang setelah menyelesaikan studi program S2. Sedikit bedanya, penyebutan Magister biasa disematkan bagi mereka yang selesai menempuh S2 di universitas di Indonesia. Sementara Master diberikan untuk mereka yang mengenyam pendidikan S2 di luar negeri.
Sementara itu, PhD merupakan singkatan Doctor of Philosophy. Predikat ini adalah gelar pendidikan yang didapat seorang mahasiswa ketika menyelesaikan studi S3. Gelar PhD sendiri memiliki kesamaan dengan Doktor, yakni sama-sama diperoleh lulusan S3. Namun, untuk gelar PhD ini sendiri hanya diberikan kepada lulusan S3 di negara tertentu seperti Inggris dan Amerika.
2. Masa Studi
Ketika ingin mendapatkan gelar S2, mahasiswa perlu menjalani pendidikan lanjutan. Biasanya, durasi pendidikan jenjang ini adalah 1,5 hingga 2 tahun saja. Sementara itu, untuk program kuliah PhD sendiri memiliki durasi yang bervariasi. Hal ini bergantung pada negara tempat universitas, bidang studi yang dipilih, serta penelitian yang dijalani mahasiswa terkait. Namun, biasanya gelar PhD ini didapatkan setelah menempuh waktu sekitar 3 hingga 7 tahun lamanya.
3. Contoh Gelar
Berdasarkan penjelasan di atas, diketahui bahwa gelar Master didapat ketika seseorang menyelesaikan pendidikan S2. Sedangkan untuk PhD, mahasiswa harus menuntaskan studi S3. Tak hanya jenjang pendidikannya yang berbeda, gelar yang nantinya didapat juga relatif berbeda.
Gelar PhD bisa langsung didapat mahasiswa ketika menuntaskan pendidikan S3. Namun, gelar Master memiliki perbedaan dan tergantung bidang studi yang diambil. Berikut beberapa contoh dari gelar Master:
– Master of Arts (M.A)
– Master of Education (M.Ed).
– Master of Business Administration (M.B.A)
– Master of Science (M.Sc)
– Master of Engineering ( M.Eng.)
– dan Lainnya.
Demikian sejumlah perbedaan antara gelar Master dan PhD yang bisa diketahui. Kamu sendiri berencana untuk punya gelar pendidikan lanjutan yang mana? Yuk, kunjungi bimbingantpa.com untuk dapat berbagai informasi penting dan menarik seputar penerimaan mahasiswa S2 dan Tes Potensi Akademik (TPA) Bappenas!
Submit a Comment Cancel reply
You must be logged in to post a comment.
Recent Posts
- Program Studi Teknologi Nano ITB: Syarat dan Cara Pendaftarannya
- Yuk, Kenalan dengan Program Pascasarjana Fakultas Psikologi UI
- Macam-Macam Seleksi Masuk Program Pascasarjana UGM
- Jangan Sampai Salah Jurusan! Ini Perbedaan Psikolog dan Psikiater
- Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru Program Pascasarjana Universitas Indonesia Tahun 2024
Recent Comments
- Aplikasi seluler dari Campus France
- Campus France Indonesia
- Kegiatan yang diselenggarakan Campus France Indonesia
- Hubungi Kami
- Bergabung dalam France Alumni
- Sistem pendidikan tinggi di Prancis
- Jenis institusi pendidikan tinggi di Prancis
- Ijazah, sistem kredit dan penyetaraan
- Kualitas institusi dan pendidikan di institusi pendidikan tinggi Prancis
- Biaya jenjang pendidikan tinggi di Prancis
- Beasiswa untuk pelajar Indonesia
- Beasiswa untuk pelajar internasional
- Beasiswa untuk pelajar Prancis atau yang menetap di Prancis
- Bekerja selama studi di Prancis
- Pelajar penyandang disabilitas di Prancis
- Pentingnya penelitian di Prancis
- Sistem pendidikan jenjang doktor di Prancis
- Sarana Campus France bagi peneliti internasional
- Direktori sekolah doktor di Prancis
- Tawaran disertasi
- Mendanai studi jenjang doktor di Prancis
- Visa jangka panjang "passeport talent - chercheur"
- Belajar bahasa Prancis
- Izin Tinggal: Visa & Carte de Séjour
- Contribution Vie Etudiant et Campus (CVEC)
- Kesehatan, jaminan kesehatan dan asuransi tambahan
- Menyiapkan kedatangan di Prancis
- Membuka rekening bank di Prancis
- Tempat tinggal di Prancis
- Aspek kesehatan untuk para peneliti
- Menyiapkan anggaran untuk studi
- Mobilisasi sehari-hari di Prancis
- Berjalan-jalan di Prancis
- Bersosialisasi
- Menjelajahi Prancis
- Tips untuk makan sehari-hari di Prancis
- Mencoba makanan khas Prancis
- Berolahraga
- Cuaca di Prancis
- Mencari pekerjaan di Prancis
- Bahasa Indonesia
- Dokumen sumber
Beberapa écoles, terutama dalam manajemen, sekarang menawarkan "Doctorate in Business Administration" (DBA). Program-program ini diperuntukkan bagi mereka yang ingin mencapai atau melanjutkan karir mereka di luar dunia akademik, karena Anda tidak akan mendapatkan ijazah yang diakui Pemerintah Prancis dari sebuah program doktor dalam kategori ini. Hanya Program Doktor (PhD), dengan pendaftaran di école doctorale, memungkinkan Anda untuk mendapatkan ijazah yang dikeluarkan oleh Pemerintah Prancis.
Program Doktor (PhD) mengharuskan mahasiswa untuk membuat kontribusi yang signifikan untuk ilmu pengetahuan, sedangkan DBA adalah campuran dari kelas dan penelitian, DBA memungkinkan untuk belajar menerapkan teori dan pengetahuan untuk meningkatkan praktik profesional.
Tahun pertama DBA umumnya dimaksudkan untuk mengikuti perkuliahan dan untuk mempelajari kembali hal-hal tentang subjek penelitian. Tahun-tahun berikutnya adalah untuk penulisan disertasi dan aplikasinya.
Hati-hati, terkadang ada beberapa kebingungan dengan sekolah manajemen yang menawarkan DBA tetapi menyebutnya dengan jenjang studi doktor. Jika Anda ingin mendapatkan gelar doktor dari Pemerintah Prancis, Anda harus memastikan bahwa program yang dimaksud mencakup pendaftaran di école doctorale.
Mengenal 3 Perbedaan Gelar Master dan PhD, Yuk Pahami!
Perbedaan Gelar Master dan PhD
1. pengertian.
2. Masa Studi
- gelar doktor
- lulus pascasarjana
- pascasarjana
Jadi Wisudawan Terbaik S2 Hukum Unair, Begini Perjuangan Ventri Bekerja Sambil Kuliah
Cerita Maya Nabila, Wisudawan Termuda Raih Gelar Doktor di ITB pada Usia 24 Tahun
Nilai Pas-pasan Ayo Daftar, Ini 10 Beasiswa S1-S3 Luar Negeri dengan Syarat IPK Kurang dari 3,00
10 Beasiswa S1-S3 Luar Negeri yang Dibuka Setelah Lebaran, Tunjangan Ratusan Juta
Apa Itu Program Fast Track Pascasarjana di UGM? Ini Pilihan Prodi dan Syaratnya
Cerita Nur Asyik, dari IPK 1,9 Kini Akan Bergelar Doktor dari Kampus Top Inggris
Gelar PhD dan Doktoral Apakah Sama? Berikut Penjelasannya
Reformasi Hukum, Mahasiswa Unair Usulkan Perampasan Aset Koruptor Tanpa lewat Tuntutan Pidana
Dave Laksono Raih Gelar Doktor Ilmu Pertahanan Unhan
Jangan Dilewatkan, Ini 5 Manfaat Makan Pakai Tangan bagi Kesehatan
Tips Mengatur Jadwal Ngemil si Kecil Selama Puasa Ramadhan
Daftar Makanan Sehat yang Sangat Baik buat Remaja Perempuan
5 Tips Menjaga Kesehatan saat Puasa Agar Ibadah Tetap Lancar
Ingatlah 4 Hal Ini Ketika Kamu Merasa Dunia Tidak Adil Padamu
Cantiknya, Kamu Beruntung Jika Miliki Tanaman Ini di Rumah
53 Jurusan Kuliah di Universitas Brawijaya Terakreditasi Unggul, Pilih Sesuai Minat
Prediksi skor aman lolos utbk snbt 2024 jurusan kedokteran di 21 ptn, ditutup 25 april, pendaftaran tamtama polri 2024 sediakan 1.600 formasi, daftar wajib pakai nilai utbk, intip nilai minimal untuk lolos di pkn stan, begini ketentuan nilai kelulusan untuk daftar akpol 2024, cek aturannya.
IMAGES
COMMENTS
Perbedaan PhD dan Doktor . Dari penjelasan di atas, apakah sudah bisa dipahami apa saja perbedaan PhD dan Doktor? Pada dasarnya antara Doktor dengan PhD adalah sama, yakni sama-sama gelar akademik tertinggi untuk jenjang S3. Jadi, mahasiswa yang sudah merampungkan studi S3 berhak mendapatkan gelar tersebut.
Baca juga: 3 Perbedaan Jenjang S1 dan Sarjana Terapan, Acuan Daftar SNBP 2024. Dilansir dari laman Universitas Ciputra, Rabu (13/3/2024) menjelaskan gelar PhD dan Doktoral di jenjang pendidikan S3. Berikut penjelasannya. Program PhD. Mahasiswa S2 yang mau melanjutkan pendidikan ke jenjang S3, perlu tahu bahwa gelar
Perbedaan PhD dan Doktor. Hal berikutnya yang perlu dibahas dan dipahami selain tentang apa itu PhD, adalah perbedaan PhD dan Doktor. Sebelumnya, kedua gelar ini punya persamaan yakni sama-sama didapatkan oleh lulusan S3. Jadi, setelah menyelesaikan pendidikan S3 seorang mahasiswa bisa mendapatkan gelar Doktor maupun PhD, biasanya salah satunya.
Di bawah ini kutipan dari berbagai sumber mengenai perbedaan gelar doktor dan doktor.1. Akademik dan non-akademik Gelar PhD sendiri merupakan gelar akademis. Gelar adalah gelar yang diberikan kepada lulusan lembaga pendidikan tinggi di bidang penelitian akademik. Sedangkan gelar doktor dapat berupa gelar akademis atau profesi.
Nah, itu tadi perbedaan gelar PhD dan Doktoral yang kadang kala menjadi perdebatan oleh kalangan awam. Kedua gelar ini adalah tanda selesainya seseorang dalam studi S3, sehingga tidak perlu diperdebatkan lebih lanjut. Gelar Doktor atau PhD sama-sama dituntut untuk menyelesaikan kuliah dan menciptakan inovasi - inovasi melalui tesis yang dibuat.
JAKARTA - Adakah perbedaan gelar Doktor dan PhD menjadi pertanyaan yang menarik untuk diulas. Bagaimana prospek kerjanya menjadi informasi yang juga patut untuk diketahui. Sejatinya, Gelar doktor dan PhD sebenarnya merujuk pada hal yang sama, yaitu gelar pendidikan akademik tertinggi yang dapat diberikan dalam bidang ilmu. Istilah Doktor digunakan secara umum di banyak negara untuk merujuk ...
Berbeda dengan gelar sarjana atau magister yang diikuti dengan program studi yang diambil, gelar doktor tidak perlu diikuti dengan program studi dan ditulis di awal nama lulusan program doktor. Perbedaan PHD Dan Doktor 1. Cara Mendapatkannya. Gelar Doktor pada umumnya diberikan kepada lulusan S3 di Indonesia dan sejumlah negara lain di dunia.
Cara mendapatkan gelar PhD dan Doktor memiliki kesamaan sekaligus memiliki perbedaan. Kesamaan keduanya adalah penyandang gelar harus menempuh jalan akademik jenjang S3. Namun, pada gelar Doktor ada pula yang disematkan oleh institusi pendidikan misalnya gelar doktor kehormatan atau gelar honoris causa (Doctor Honoris Causa).
Meskipun PhD dan doktor adalah gelar tingkat doktoral, ada beberapa perbedaan utama di antara keduanya. Salah satu perbedaan utama adalah bahwa doctor of philosophy biasanya merupakan gelar akademik, sedangkan gelar doktor bisa berupa akademik atau profesional. Selain itu, gelar PhD sangat teoretis juga berfokus pada penelitian, sementara ...
Perbedaan Gelar PhD dan Doktor. Gelar doktor umumnya diberikan kepada lulusan PhD di Indonesia dan sejumlah negara lain di dunia. Sedangkan PhD sendiri akan diberikan kepada mereka yang telah menyelesaikan PhD di negara tertentu. Amerika dan Inggris menjadi dua negara yang akan memberikan gelar PhD kepada lulusan mahasiswa doktoralnya.
Gelar PhD memiliki kesamaan dengan gelar Doktor, yakni sama-sama disandang oleh lulusan S3. Hanya saja, PhD dan Doktor diterima oleh mahasiswa yang kuliah S3 di negara tertentu. Kuliah S3 di Indonesia dan sejumlah negara di Asia biasanya mendapatkan gelar Doktor. Tidak peduli mengambil jurusan apa, setelah lulus langsung mendapat gelar Doktor.
Rata-rata, program PhD berlangsung 5-7 tahun , tetapi jumlah ini sangat bervariasi tergantung pada negara, universitas, dan bidang studi tertentu. Misalnya: Program PhD di Inggris cenderung berada di ujung spektrum yang lebih pendek, biasanya berlangsung 3-4 tahun. Di AS, bagaimanapun, waktu penyelesaian rata-rata untuk PhD adalah 6 tahun.
Pada dasarnya Doktor dan PhD adalah sama yakni gelar akademik tertinggi jenjang S3. Hanya saja jika PhD digunakan di Amerika Serikat dan Inggris, Doktoral dipakai negara non Amerika Inggris termasuk Indonesia. A A A. JAKARTA - Ini penjelasan perbedaan gelar PhD dan Doktoral yang perlu diketahui. Jenjang S3 (Doktoral) menjadi salah satu jenjang ...
Kedua pilihan gelar ini adalah predikat yang didapatkan setelah menyelesaikan jenjang pendidikan S3. Sebagai sivitas akademika, tidak ada salahnya mengetahui perbedaan gelar PhD dan Doktoral di jenjang S3. Baca juga: 3 Perbedaan Jenjang S1 dan Sarjana Terapan, Acuan Daftar SNBP 2024. Dilansir dari laman Universitas Ciputra, Rabu (13/3/2024 ...
Artinya, mahasiswa yang telah merampungkan masa studinya bisa mendapatkan gelar tersebut. Meskipun terkadang dianggap sama, ternyata gelar PhD dan Doktor mempunyai sejumlah perbedaan di antara keduanya. Adapun perbedaan antara gelar PhD dan Doktor adalah sebagai berikut: Baca Juga. Dosen Usia 53 Tahun Bisa Daftar Beasiswa Pendidikan Indonesia ...
Perbedaan antara PhD dan Doktor adalah bahwa yang pertama adalah studi yang lebih teoretis berdasarkan teori-teori baru. Pada saat yang sama, yang terakhir mengeksplorasi mempelajari ide-ide yang sudah ada secara lebih mendalam dan praktis. A PhD atau "Doctorate of Philosophy" adalah gelar yang menyatakan seseorang secara teoritis berpengalaman ...
Apa perbedaan antara doktor dan PhD? • gelar PhD dan doktoral serupa dalam arti bahwa mereka dianggap sebagai titik pembelajaran tertinggi dalam bidang studi. • PhD lebih fokus pada karier di bidang akademik sedangkan sebagian besar gelar doktor fokus pada profesi di luar universitas atau lingkungan penelitian.
Mengutip laman University of Portsmouth, perbedaan gelar Doktor dan PhD adalah bahwa gelar PhD biasanya merupakan gelar akademik, sedangkan gelar Doktor dapat berupa gelar akademik atau profesional. ADVERTISEMENT. Gelar PhD dapat diraih oleh orang-orang yang menyelesaikan pendidikan S-3 di bidang tertentu, seperti bisnis dan manajemen ...
Gelar doktor memberikan banyak manfaat bagi pemegangnya. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari gelar doktor: 1. Prestise Akademik. Gelar doktor memberikan prestise akademik yang tinggi. Pemegang gelar ini dianggap sebagai ahli di bidang studi mereka dan dihormati oleh rekan-rekan mereka dalam komunitas akademik.
Perbedaan gelar Doktor dan Profesor Dilansir dari laman Universitas Medan Area , gelar doktor didapatkan oleh mahasiswa setelah menyelesaikan kuliah S3 dari semua jurusan atau bidang keilmuan. Gelar Doktor sendiri langsung diperoleh setelah mahasiswa menempuh program doktor yang berlangsung sekitar selama 6 hingga 14 semester atau berkisar ...
Beberapa gelar yang umum diketahui antara lain Sarjana, Magister, Master, Doktor, hingga PhD. Perlu diketahui di antara gelar-gelar tersebut memiliki perbedaannya masing masing. Kali ini kita akan membahas perbedaan antara gelar Master dan PhD. Berikut informasi yang dihimpun dari berbagai sumber. 1. Pengertian . Secara umum, gelar Master dan ...
Program Doktor (PhD) mengharuskan mahasiswa untuk membuat kontribusi yang signifikan untuk ilmu pengetahuan, sedangkan DBA adalah campuran dari kelas dan penelitian, DBA memungkinkan untuk belajar menerapkan teori dan pengetahuan untuk meningkatkan praktik profesional. Tahun pertama DBA umumnya dimaksudkan untuk mengikuti perkuliahan dan untuk ...
Di antaranya seperti D3, S1, S2, dan S3. Masing-masing program pendidikan tersebut memiliki sejumlah perbedaan mendasar, termasuk gelar yang nantinya didapatkan. Beberapa gelar yang umum diketahui antara lain Sarjana, Magister, Master, Doktor, hingga PhD. Perlu diketahui di antara gelar-gelar tersebut memiliki perbedaannya masing masing.